Globalisasi
adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh
dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan
bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi
semakin sempit. Globalisasi juga berarti suatu proses di mana antar individu,
antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan
memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara. Pada umumnya
globalisasi merupakan cara antar bangsa dalam menjalin hubungan untuk segala
bidang. Negara melakukan globalisasi untuk mengembangkan negaranya.
Globalisasi
perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana
negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin
terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi
perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap
arus modal, barang dan jasa. Dengan adanya globalisasi, setiap negara dapat
menjual atau membeli barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
Oleh karena itu globalisasi sangat penting bagi suatu negara.
Globalisasi
memiliki banyak manfaat untuk suatu negara antara lain:
1.
Semakin terbukanya
pasar untuk produk-produk ekspor, dengan catatan produk ekspor Indonesia mampu
bersaing di pasar internasional. Hal ini membuka kesempatan bagi pengusaha di
Indonesia untuk melahirkan produk-produk berkualitas, kreatif, dan dibutuhkan
oleh pasar dunia.
2.
Semakin mudah mengakses
modal investasi dari luar negeri. Apabila investasinya bersifat langsung,
misalnya dengan pendirian pabrik di Indonesia maka akan membuka lapangan kerja.
Hal ini bisa mengatasi kelangkaan modal di Indonesia.
3.
Semakin mudah
memperoleh barang-barang yang dibutuhkan masyarakat dan belum bisa diproduksi
di Indonesia.
4.
Semakin meningkatnya
kegiatan pariwisata, sehingga membuka lapangan kerja di bidang pariwisata
sekaligus menjadi ajang promosi produk Indonesia.
Telah
kita ketahui bahwa globalisasi membantu pengusaha dalam negeri dalam
mengembangkan atau memasarkan barangnya keluar negeri. Disamping itu, negara
juga mendapat devisa dari hasil penjualan tersebut. Selain itu, kita juga dapat
mencontoh teknologi dari luar negeri yang dapat membantu kegiatan kita.
Globalisasi
juga membantu mengurangi pengangguran karena bertambahnya kesempatan kerja. Hal
ini memicu meningkatnya kesejahteraan rakyat Indonesia.
Globalisasi
dan liberalisme pasar telah menawarkan alternatif bagi pencapaian standar hidup
yang lebih tinggi. Semakin melebarnya ketimpangan distribusi pendapatan antar
negara-negara kaya dengan negara-negara miskin. Munculnya perusahaan-perusahaan
multinasional dan transnasional. Membuka peluang terjadinya penumpukan kekayaan
dan monopoli usaha dan kekuasaan politik pada segelintir orang. Munculnya
lembaga-lembaga ekonomi dunia seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional,
WTO.
Namun
tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini. Globalisasi juga membawa pengaruh
buruk bagi Indonesia. Tak dapat dipungkiri bahwa kita sudah lupa dengan barang
buatan asli Indonesia. Sadar tak sadar kita sering mencemooh barang dalam
negeri. Kita cenderung memilih barang-barang dari luar negeri. Beberapa orang
di Indonesia lebih senang membeli produk atau merk luar negeri ketimbang dalam
negeri.
Siapa
yang tidak kenal Channel, Zara, Topshop, dan merk lainnya. Lalu apakah kita
mengenal sepatu-sepatu dari Cibaduyut? Mungkin sebagian orang mengenalnya
tetapi apakah sering membelinya? Orang-orang di Indonesia lebih memilih merk
luar negeri daripada dalam negeri dengan alasan kualitas. Kita berpikir bahwa
kualitas merk luar negeri lebih tahan lama daripada dalam negeri. Tentu saja
anggapan itu salah.
Pasar
bebas merupakan salah satu bentuk nyata dari globalisasi ekonomi. Pengaruh dari
globalisasi pada perkembangan ekonomi Indonesia diantaranya adalah tumbuhnya
kreativitas para pelaku ekonomi Indonesia serta semakin mendunia produk -
produk buatan Indonesia. Dengan adanya globalisasi, para pelaku ekonomi, memang
dituntut untuk semakin kreatif menciptakan produk - produk yang tidak hanya
mampu bersaing dengan sesama produk buatan dalam negeri, namun juga harus mampu
bersaing dengan produk - produk dari negara lain. Tanpa adanya pengembangan
produk, sudah pasti produk mereka tidak akan bisa laku di pasaran. Terlebih
sejak CAFTA (China Asia Free Trade Assosiation) diberlakukan, barang - barang
dari China mulai membanjiri pasar Indonesia. Tidak hanya bentuk serta tampilan
produk yang menarik, namun juga harga yang ditawarkan sangat murah bila
dibandingkan dengan produk - produk buatan Indonesia.
Masuknya
produk luar negeri menjadi ancaman tersendiri untuk Indonesia. Harga murah dan
pengetahuan masyarakat yang sedikit membuat produk dalam negeri kalah saing
dengan produk luar negeri. Hal ini harus segera diatasi. Salah satunya
pembatasan impor barang.
Sebuah
artikel di merdeka.com mengatakan bahwa Ketua Kompartemen Hipmi Romi Lesmana
menjelaskan, serbuan barang impor ke Indonesia tidak lepas dari perdagangan
bebas seperti ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA). Dengan perjanjian ini,
barang impor China lebih mudah masuk ke Indonesia. Sedangkan pengusaha dalam
negeri sulit melakukan ekspor lantaran terkendala dengan birokrasi berbelit.
Inilah
kendala untuk Indonesia. Arus globalisasi dan Agreement yang telah disetujui
justru merugikan Indonesia. Untuk itu pemerintah harus lebih mengawasi kegiatan
impor ini. Selain itu pemerintah juga harus mencari cara untuk lebih
memproteksi barang dalam negeri. Namun tak hanya pemerintah, masyarakat juga
harus turut berpartisipasi. Hilangkanlah rasa gengsi hanya dengan membeli
barang luar negeri. Buka mata kita, kenyataannya banyak produk dalam negeri
yang tak kalah dengan produk luar negeri.
Meningkatnya
fashion blogger di Indonesia menjadi salah satu jalan keluar. Contohnya saja
iwearbanana.com milik Bena Kribo dan Up shoes milik Diana Rikasari. Keduanya
menawarkan sepatu buatan asli Indonesia dengan berbagai variasi bentuk dan
warna. Penampilan dari barang yang mereka tawarkan tidak kalah dengan sepatu
dari luar negeri. Lalu untuk apa lagi kita selalu membeli barang luar negeri,
padahal di dalam pun banyak yang menarik dan berkualitas. Jadi, tidak ada
salahnya kita berpikir global namun tetap cinta dengan negeri sendiri.
Sumber:
Semua sumber
diakses pada tanggal 10 Mei 2013 pukul 19.52
http://kymuradewy.blogspot.com/
http://blogger-indonessia.blogspot.com/2012/03/pengaruh-globalisasi-terhadap-indonesia.html
http://carapedia.com/pengaruh_globalisasi_pada_perkembangan_ekonomi_indonesia_info2530.html
http://ilhamali94.blogspot.com/2012/01/dampak-globalisasi-dalam-bidang-ekonomi.html
http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2012/11/01/globalisasi-ekonomi-dan-dampaknya-bagi-indonesia-499927.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
http://www.merdeka.com/uang/hipmi-indonesia-terus-diserbu-barang-impor.html
http://netpreneur.co.id/up-shoes-bisnis-online-pakai-hati/#.UY0H6qJgeSo
http://www.voirmagazine.com/upcoming.php
0 comments:
Post a Comment