Ilmu layaknya isian risol, beraneka ragam namun satu kenikmatan.

Monday, November 17, 2014

Monday, November 10, 2014

Tugas 2 : Perilaku Etika dalam Profesi Akuntansi

10:24 AM Posted by Agus Hadi Muhidin , No comments
Setiap orang yang melakukan aktivitas dan pekerjaan haruslah memiliki etika. Etika merupakan dasar dari cara orang bersikap. Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu, ethikos yang berarti timbul dari kebiasaan. Menurut Wikipedia.com etika adalah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika tidak bisa dilepaskan dari peran akuntan dalam memberikan informasi bagi pengambilan keputusan. Pada prinsip etika profesi dalam kode etik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyatakan tentang pengakuan profesi akan tanggung jawabnya kepada publik, pemakai jasa akuntan, dan rekan.

A.        Akuntansi sebagai profesi dan Peran Akuntan
Akuntansi merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari tentang bagaimana keuangan dapat diolah dengan baik. Akuntansi dikenal sebagai ilmu yang memerlukan ketelitian dalam menjalaninya. Akuntansi merupakan salah satu profesi yang mulai dikenal di masyarakat. Akuntansi bukan hanya sekedar ilmu, tetapi juga profesi yang mendasari sebuah pekerjaan. Profesi yang paling terkenal dalam bidang akuntansi adalah akuntan. Akuntansi merupakan salah satu profesi yang paling disegani karena mengharuskan seseorang bekerja dengan sangat teliti. Akuntan dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
1.      Akuntan Intern
Yaitu orang yang bekerja pada suatu perusahaan dan bertanggung jawab terhadap laporan keuangan. Akuntan intern bertugas menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan, menyusun anggaran, menangani masalah perpajakan, serta memeriksa laporan keuangan.
2.      Akuntan Publik
Yaitu orang yang bekerja secara independen dengan memberikan jasa akuntansi bagi perusahaan atau organisasi nonbisnis. Jasa yang ditawarkan berupa pemeriksaan laporan keuangan sehingga sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Jasa lainnya berupa konsultasi perpajakan dan penyusunan laporan keuangan.
3.      Akuntan Pemerintah
Merupakan orang yang bekerja pada lembaga pemerintahan. Akuntan ini bertugas memeriksa keuangan dan mengadakan perencanaan sistem akuntansi. Misalnya Badan Pengawas Keuangan (BPK), dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
4.      Akuntan Pendidik
Merupakan orang yang bertugas mengembangkan dan mengajarkan akuntansi. Misalnya dosen dan guru mata pelajaran akuntansi.
Akuntan memiliki peran yang penting dalam perekonomian Indonesia. Akuntan dapat membantu pemerintah dalam mengawasi kegiatan perusahaan. Akuntan akan mengoreksi setiap kegiatan perusahaan yang akan dilaporkan kepada pihak eksternal yang membutuhkan. Perusahaan akan menggandeng akuntan untuk mengoreksi dan membuat laporan keuangan mereka. Laporan keuangan itu merupakan laporan secara keseluruhan mengenai perusahaan tersebut yang akan dipublish ke pihak eksternal. Pihak eksternal itu akan menjadikan dasar pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang baik menandakan perusahaan itu sehat dan pihak eksternal dapat mempercayai perusahaan tersebut. Perusahaan yang baik dan sehat akan menyebabkan perekonomian Indonesia ikut sehat. Peran akuntan dalam hal ini adalah sebagai sumber daya yang mengelola dan mengoreksi laporan perusahaan.

B.        Ekspektasi Publik
Seorang akuntan harus memiliki ketelitian yang tinggi. Hal ini dikarenakan pekerjaan akuntan adalah mengoreksi laporan perusahaan. Publik atau pihak eksternal sangat mengharapkan seorang akuntan bekerja independen. Artinya, akuntan tidak boleh memihak kepada klien yang mempekerjakannya. Dengan bekerja independen, laporan keuangan yang dibuat merupakan laporan yang dapat diandalkan. Artinya, laporan tersebut dapat dipercaya dan dapat dijadikan dasar dalam mengambil keputusan.
Publik/masyarakat sangat bergantung pada profesi akuntan. Hal ini karena masyarakat akan menilai atau mengambil keputusan ekonomi setelah melihat laporan keuangan perusahaan. Hubungan saling ketergantungan antara perusahaan dan masyarakat mulai menjadi pokok perhatian pada dekade 80-an. Perusahaan kemudian menanggapi harapan masyarakat, baik sebagai shareholder maupun sebagai stakeholder dengan menghadirkan;
·         Menghadirkan konsep tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) melalui pembentukan sistem pengendalian internal untuk menjamin tercapainya tujuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan melindungi hak-hak pemegang saham
·         Membuat serangakaian code of conduct sebagai pedoman bagi internal perusahaan dalam hubungannya dengan para stakeholder seperti karyawan, pemerintah dan masyarakat umum.

C.        Nilai-nilai Etika vs Teknik Akuntansi/Auditing
Sebagian besar akuntan dan kebanyakan bukan akuntan memegang pendapat bahwa penguasaan akuntansi dan atau teknik audit merupakan sejata utama proses akuntansi. Tetapi beberapa skandal keuangan disebabkan oleh kesalahan dalam penilaian tentang kegunaan teknik atau yang layak atau penyimpangan yang terkait dengan hal itu. Beberapa kesalahan dalam penilaian berasal dari salah mengartikan permasalahan dikarenakan kerumitannya, sementara yang lain dikarenakan oleh kurangnnya perhatian terhadap nilai etik kejujuran, integritas, objektivitas, perhatian, rahasia dan komitmen terhadap mendahulukan kepentingan orang lain dari pada kepentingan diri sendiri.
·         Integritas: setiap tindakan dan kata-kata pelaku profesi menunjukan sikap transparansi, kejujuran dan konsisten.
·         Kerjasama: mempunyai kemampuan untuk bekerja sendiri maupun dalam tim.
·         Inovasi: pelaku profesi mampu memberi nilai tambah pada pelanggan dan proses kerja dengan metode baru.
·         Simplisitas: pelaku profesi mampu memberikan solusi pada setiap masalah yang timbul, dan masalah yang kompleks menjadi lebih sederhana.
Teknik akuntansi (akuntansi technique) adalah aturan aturan khusus yang diturunkan dari prinsip prinsip akuntan yang menerangkan transaksi transaksi dan kejadian kejadian tertentu yang dihadapi oleh entitas akuntansi tersebut.

D.        Perilaku Etika dalam Pemberian Jasa Akuntan publik
Setiap profesi yang menyediakan jasanya kepada masyarakat memerlukan kepercayaan dari masyarakat yang dilayaninya. Kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa akuntan publik akan menjadi lebih tinggi, jika profesi tersebut menerapkan standar mutu tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan profesional yang dilakukan oleh anggota profesinya.
Dari profesi akuntan publik inilah masyarakat kreditur dan investor mengharapakn penilaian yang bebas. Tidak memihak terhadap informasi yang disajikan dalam laporan Keuangan oleh manajemen perusahaan. Profesi akuntan publik menghasilkan berbagai jasa bagi masyarakat yaitu :
·         Jasa Assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan.
·         Jasa Atestasi terdiri dari audit, pemeriksaan (examination), review, dan Prosedur.
·         Jasa Atestasi adalah suatu pernyataan pendapat, pertimbangan orang yang Independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai dalam semua hal yang material, dengan kriteria yang telah ditetapkan.
·         Jasa Nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang didalamnya tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringakasan temuan, atau bentuk lain keyakinan.
Setiap profesi yang menyediakan jasanya kepada masyarakat memerlukan kepercayaan dari masyarakat yang dilayaninya. Kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa akuntan publik akan menjadi lebih tinggi, jika profesi tersebut menerapkan standar mutu tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan profesional yang dilakukan oleh anggota profesinya. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik merupakan etika profesional bagi akuntan yang berpraktik sebagai akuntan publik Indonesia. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik bersumber dari prinsip Etika yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

Sumber:
Diakses pada tanggal 6 November 2014 pukul 23.00
http://albantantie.blogspot.com/2013/10/perilaku-etika-dalam-profesi-akuntansi.html
http://tugasprofesiakuntansi.blogspot.com/2011/12/ekspektasi-masyarakat-terhadap-bisnis.html

http://oliviaudhiyyah.blogspot.com/2012/10/tugas-wajib-4-perilaku-etika-dalam.html

Friday, October 3, 2014

Tugas 1 : Etika Bisnis

10:16 AM Posted by Agus Hadi Muhidin No comments
        

            Sebelum mengulas lebih jauh mengenai “etika bisnis” kita pahami terlebih dahulu apa itu “etika”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1988) menjelaskan pengertian etika dengan membedakan tiga arti, yakni: Ilmu tentang apa yang baik dan buruk, kumpulan azas atau nilai, dan nilai mengenai benar dan salah. Dari definisi tersebut kita dapat simpulkan bahwa aspek-aspek yang disebut diatas ada pada diri manusia, sehingga yang menjadi objek pada etika yaitu prilaku “manusia” itu sendiri. Sedangkan definisi “bisnis” menurut Griffin dan Ebert (1996), “Business is all those activities involved in providing the goods and services needed or desired by people” yang bermakna aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen.
            Maka daripada itu jika digabungkan makna dari etika bisnis adalah merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu,  perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup  bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil (fairness), sesuai dengan hukum yang berlaku (legal) tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Menurut Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988) yang berjudul Managerial Ethics Hard Decisions on Soft Criteria (dalam Santosa, 2007), membedakan antara ethics, morality dan law sebagai berikut :
  • Ethics is defined as the consensually accepted standards of behavior for an occupation, trade and profession.
  • Morality is the precepts of personal behavior based on religious or philosophical grounds.
  • Law refers to formal codes that permit or forbid  certain behaviors and may or may not enforce ethics or morality.
Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis :
  • Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensi nya. Oleh karena itu dalam bertindak seseorang  seharusnya mengikuti  cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
  • Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuan nya memiliki hak dasar  yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan  menyebabkan terjadi benturan dengan hak  orang lain.
  • Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada  pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Perkembangan dalam Etika Bisnis
Perkembangan dalam etika bisnis dibagi menjadi 5 periode yaitu sebagai berikut:
  • Situasi Dahulu : Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur.
  • Masa Peralihan tahun 1960-an : ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering dibahas adalah corporate social responsibility (CSR).
  • Etika Bisnis Lahir di AS tahun 1970-an : sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis di AS.
  • Etika Bisnis Meluas ke Eropa tahun 1980-an : di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang disebut European Business Ethics Network (EBEN),
  • Etika Bisnis menjadi Fenomena Global tahun 1990-an : tidak terbatas lagi pada dunia Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di seluruh dunia. Telah didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.
Lingkungan Bisnis yang Mempengaruhi Perilaku Etika
Bisnis melibatkan hubungan ekonomi dengan banyak kelompok orang yang dikenal sebagai stakeholders, yaitu: pelanggan, tenaga kerja, stockholders, suppliers, pesaing, pemerintah dan komunitas. Oleh karena itu para pebisnis harus mempertimbangkan semua bagian dari stakeholders dan bukan hanya stockholdernya saja. Pelanggan, penyalur, pesaing, tenaga kerja dan bahkan pemegang saham adalah pihak yang sering berperan untuk keberhasilan dalam berbisnis. Lingkungan bisnis yang mempengaruhi etika adalah lingkungan makro dan lingkungan mikro. Lingkungan makro yang dapat mempengaruhi kebiasaan yang tidak etis yaitu bribery, coercion, deception, theft, unfair dan discrimination. Maka dari itu dalam perspektif mikro, bisnis harus percaya bahwa dalam berhubungan dengan supplier atau vendor, pelanggan dan tenaga kerja atau karyawan.

Kesaling – tergantungan Antara Bisnis dan Masyarakat
Tidak dapat dipungkiri bahwa bisnis merupakan bagian dari masyarakat, oleh karenanya bisnis harus tunduk terhadap norma-norma yang ada di masyarakat. Keadaan seperti ini membawa serta etika-etika dalam kegiatan bisnisnya, baik etika antara sesama pelaku bisnis maupun terhadap masyarakat dalam hubungan langsung maupun tidak langsung. Untuk itu etika ternyata diperlukan sebagai kontrol akan kebijakan, demi kepentingan perusahaan itu sendiri Oleh karena itu kewajiban perusahaan adalah mengejar berbagai sasaran jangka panjang yang baik bagi masyarakat.
Dengan memetakan pola hubungan dalam bisnis seperti itu dapat dilihat bahwa prinsip-prinsip etika bisnis terwujud dalam satu pola hubungan yang bersifat interaktif. Etika bisnis merupakan penerapan tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan  itu sendiri. Bisnis selalu berhubungan dengan masalah-masalah etis dalam melakukan kegiatan sehari-hari. bisnis dengan masyarakat umum juga memiliki etika pergaulan yaitu etika pergaulan bisnis.
Kepedulian Pelaku Bisnis Bisnis Terhadap Etika
          Pelaku bisnis dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk “uang” dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi. Artinya sebagai contoh, kesempatan yang dimiliki oleh pelaku bisnis untuk menjual pada tingkat harga yang tinggi sewaktu terjadinya excess demand harus menjadi perhatian dan kepedulian bagi pelaku bisnis dengan tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan yang berlipat ganda. Jadi, dalam keadaan excess demand, pelaku bisnis harus mampu mengembangkan dan memanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya. Tanggung jawab sosial bisa dalam bentuk kepedulian terhadap masyarakat di sekitarnya, terutama dalam hal pendidikan, kesehatan, pemberian latihan keterampilan, dll.

Etika Bisnis dalam Akuntansi
Dalam menjalankan profesinya, seorang akuntan di Indonesia diatur oleh suatu kode etik profesi dengan nama kode etik Ikatan Akuntan Indonesia. Kode etik Ikatan Akuntan Indonesia merupakan tatanan etika dan prinsip moral yang memberikan pedoman kepada akuntan untuk berhubungan dengan klien, sesama anggota profesi dan juga dengan masyarakat.
Selain dengan kode etik akuntan juga merupakan alat atau sarana untuk klien, pemakai laporan keuangan atau masyarakat pada umumnya, tentang kualitas atau mutu jasa yang diberikannya karena melalui serangkaian pertimbangan etika sebagaimana yang diatur dalam kode etik profesi. Akuntansi sebagai profesi memiliki kewajiban untuk mengabaikan kepentingan pribadi dan mengikuti etika profesi yang telah ditetapkan. Kewajiban akuntan sebagai profesional mempunyai tiga kewajiban, yaitu kompetensi, objektif dan mengutamakan integritas. Kasus enron, xerok, merck, vivendi universal dan bebarapa kasus serupa lainnya telah membuktikan bahwa etika sangat diperlukan dalam bisnis. Tanpa etika di dalam bisnis, maka perdaganan tidak akan berfungsi dengan baik.
Dalam menciptakan etika bisnis yang baik, Dalimunthe (2004) menganjurkan untuk memperhatikan hal sebagai berikut :
1.      Pengendalian diri.
2.      Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility).
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi.
4.      Menciptakan persaingan yang sehat.
5.      Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”.
6.      Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi).
7.      Mampu menyatakan yang benar itu benar.
8.      Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah.
9.      Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama.
10.  Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati.
11.  Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang berupa peraturan perundang-undangan.

            Sampai pada kesimpulan bahwa konsep etika bisnis tidak akan terlaksana apabila setiap orang atau perusahaan tidak ingin konsisten dengan etika tersebut. Apabila semua etika bisnis telah disepakati, sementara pengusaha atau pihak lain mencoba untuk melakukan kecurangan demi kepentingan perusahaannya sendiri, maka semua konsep etika bisnis akan tidak berguna. Oleh karena itu etika bisnis sangat penting mengingat dunia usaha tidak terlepas dari elemen-elemen lain, baik perusahaan lain, masyarakat maupun negara.

Sumber :
Diakses pada tanggal 3/10/2014 pukul 8.51 wib

Saturday, May 31, 2014

Museum Tour With My Mirror

10:47 PM Posted by Agus Hadi Muhidin , , No comments

               

The third semesters weekend if I'm not mistaken, I'm traveling with my girlfriend that is fun to visit the museum of Bank Indonesia in Central Jakarta. This is the first time for us to visit a museum, because museum is fascinating and sophisticated so we were curious to visit it. At that time we used public transportation to get there. After we get it turned museum is not open yet, eventually we had to wait in the courtyard of the museum like the picture above.


After it was opened, we entered the museum guided by a guide, the first room is biorama of Indonesian economy in the kingdom era. In that time the kitchen spices are very expensive as gold. In that room, we also presented a video illustration of how the colonists invaded Indonesia by ship. The video comes with sound effects that make us like being therein. We feel come into the story in the 
video.



Museum of Bank Indonesia has historical stories about Indonesia, especially in economy. As was seen in the figure below, is a collection of Indonesian currency since the colonial period. This currency is genuine and it compiled in value from the smallest to the largest. Not only the currencies of Indonesia, there is also a collection of foreign currency in the past.


 The more we explore this museum, we got a lot of information about the history of Indonesia. Like the one shown below, I forgot that, but I just remember this story of the picture is the state officials were meeting to discuss the Indonesian economy. Next, we went to another room to look around.



My photo below has its own story. But, sorry I forgot the full story. As I recall, the phones that are behind me illustrates that there was so many phone call at the same time when economic crisis in Indonesia.


The end of the trip at the museum, we take pictures in various corner of museums. In this museum there is a large yard in the middle of the building. In there visitors can relax or take pictures as we were. Not far from that page there is a board shaped like Rp. 10,000 were cut right in the face of the Mrs. Kartini. Me and my girlfriend take pictures there as if we are a model in the currency.




When we get there, there is no tool that is currently in demand by teens is "tongsis", so we had to ask for help from passers-by to photograph the two of us.



This is the end of our trip extra special. Unlike couples in general, we chose the museum as a destination we traveled. Wherever we go, the places we visit always be our history. Bank Indonesia as the museum that contains the history of the Indonesian economy is our  witness history. Exciting, interesting, and historic, that can be drawn from Bank Indonesia Museum. History is not boring, but it is fun. A relationship if it is not built from the boring, there would be no interesting history and fun to relate to others. Go with your partner to a place that is unique and rarely visited by the people, because that's where you can establish good communication with your partner. Do not forget to capture the moment, the picture can be a silent witness to the history of your relationship.

Tuesday, May 6, 2014

[REVIEW] Now You See Me

11:04 PM Posted by Agus Hadi Muhidin , , No comments

A film that is quite unique to the present theme of magic and action at the same time. Although there has been previous magic-themed films, such as The Prestige, The Illusionist and Red Light but do not worry, this movie appears to be different. Worked with a fresh and modern by director Louis Letterrier French-born. Louis made ​​the plot like tricky magic because he made a good beginning and progressively the level of his game is incrase and at the end of the story he give an answer from his tricky game.

The story starts from a mysterious person who recruited four magicians which are Daniel (Jesse Eisenberg) who is an expert playing cards, Henley (Isla Fisher) is a dangerous game expert, Jack Wilder (Dave Franco) who is an expert sleight of hand, Merrit (Woody Harrelson) who is an expert hypnosis. They do not know what and who the mysterious person who invited them to enter the particular mission. All the shows are create in detail for one year. After that they appear to the public to call their group the four horseman aka four magicians. Performed its first show in Las Vegas sponsored by Arthur Tressler (Michael Caine), owner of an insurance company.

The first show with the theme of robbing a bank is done by calling someone at random and fell on a man from France who have a French bank account. Head of the person who posted a teletransporter can send the person into French bank, later he (the choosen person) put a card which is signed by him into safes. This is a proof that the person actually come to the bank. Money After he put the card, the money was fly into the airways from bank to the show (Las Vegas) all spectators.

Of course all audience was surprised and also Las Vegas police and the French. The incident make the police panic and define that its the robbery case. For that Dylan (Mark Ruffalo) has the task to catch the four magicians. Not to mention, the French sent Alma (Melanie Laurent) to probe the robbery case. Unfortunately there is no evidence to indicate their involvement so they was released by Dylan. Moreover, he do not believe in magic.

It turns out that when the magician shows four recorded by Thaddeus (Morgan Freeman) who is an anti-magic. It means he's trying to uncover the tricks performed by magicians and embarrass and sell them online. Dylan and Alma interviewed Thaddeus and dig information from him. It was found that there was a hole trick on stage is made ​​similar to a bank safe deposit box in France.

Second show performed in New Orleans with the promise of more excited than ever. Arthur Tressler as Thaddeus plan sponsors know that is a threat to the success of the fourth event magician. Arthur Thaddeus offered some money to leave the town, but was rejected by him. The event began by asking each person write down the balance of their bank accounts each in an envelope. Similarly, there is an inscription on stage sponsor their account balances from Arthur. Arthur's unexpected account balance is reduced little by little and move into audience bank accounts. At first Arthur felt it was just part of the show but who would have thought that it is the real thing. Dylan and Alma hunting them and chases occur like a cat and mouse and fourth again the magician is superior.

Arthur Thaddeus hire a magician to reply to the fourth. Thaddeus involved and considers Dylan a fifth magician who helped behind the magician's fourth screen, but there is no proof. Dylan and Alma managed to figure out the four magicians hiding in apartment and raids them. Daniel, Henley and Merrit managed to escape while Jack Wilder is still not finished burning the documents. A fight broke out and continued speeding between them which resulted in Jack's car overturned and caught fire, Jack died.

Dylan and Alma hunt for money in a safe deposit box that will be used for the third show in the city of New York. They always slower step than the three magician. Safe has been transported by truck. They chased him and told him to keep running to the destination as a trap. Having arrived at their destination, police waiting who will open the truck. It turns out that she is Thaddeus girl. Thaddeus defensively that he was following the truck and was not involved. Once the safe is opened and it turns out that it is not the money as they are expected but stuffed toys and balloons.

The third show begins, Dylan and Alma tried to arrested the three magicians. Shows still running and it was raining money. Third magician disappeared at the same time of a crowd. It turns out that this time the money is distributed is not real money, but money toys. Thaddeus went to his car and opened the door so then poured a lot of money in it. Apparently the money in a safe deposit box has been moved to his car. Dylan catch Thaddeus.

Thaddeus was visited in prison by Dylan. He feels trapped. By attempting to reconstruct it is known that the real magician is the fifth Dylan himself. But he was still confused. Fourth magicians met in central park including Jack Wilder who was still alive. The four of them met the person who recruited them a year ago, his identity unknown. They were surprised that Dylan encountered is people who have been the enemy.

The answers of the game or tricky magic was revealed at the end of the film when Dylan met Alma in France. Revenge was the motive. Apparently, Dylan's father is a magician whose tricks never opened and humiliated by Thaddeus. In the final show of his father put into crates and sunk into the river but was killed and his body was not found. Arthur is an insurance entrepreneur who rejected claims his father's death. Banks in France who did not withdraw his money. And the company that makes the coffin is not safe according to the specifications as requested his father.


Overall the players have to show their role, and assisted by their excellent cinematography. Audience need to concentrate on the end of the movie because everything is revealed in a short time. This film is quite entertaining because there are so many scenes that unpredictable and awesome. The messages that can be drawn from this film is how we understand life is full of puzzles and magic tricks like that we do not get caught up in the illusion that is not real.


Monday, May 5, 2014

[REVIEW] A Beautiful Mind

12:12 AM Posted by Agus Hadi Muhidin , , No comments


This film tells the story of the struggle of a genius mathematician named John Forbes Nash, who managed to create an economic concept which now serve as the basis of contemporary economic theory. During the Cold War, Nash suffered from schizophrenia which makes living in hallucinations and always shadowed by the fear that he had to fight hard to recover and won the Nobel prize in 1994, when he entered old age.

This story begins in 1947, John Nash (Crowe) arrives at Princeton University. He is co-recipient, with Martin Hansen (Lucas), of the prestigious Carnegie Scholarship for mathematics. At a reception, he meets a group of other promising math and science graduate students, Richard Sol (Goldberg), Ainsley (Jason Gray-Stanford), and Bender (Rapp). He also believes he meets his roommate Charles Herman (Bettany), a literature student. Nash does not realize it yet, but he is suffering from a mental illness, and Herman is a figment of his imagination.

Nash comes under increasing pressure to publish, but he refuses until he finds a truly original idea. His inspiration comes when he and his fellow graduate students discuss how to approach a group of women at a bar. Hansen quotes Adam Smith and advocates "every man for himself", but Nash argues that a cooperative approach would lead to better chances of success. This leads to a new concept of governing dynamics which Nash develops and publishes. On the strength of this he is offered an appointment at MITwhere Sol and Bender join him.

Some years later, Nash thinks he is invited to the Pentagon to crack encrypted enemy telecommunication. Again, this is all in Nash's mind only. Nash is able to decipher the code mentally, to the astonishment of other codebreakers. He considers his regular duties at MIT uninteresting and beneath his talents, so he is pleased to be given a new assignment by mysterious supervisor, William Parcher (Harris) of the United States Department of Defense, to look for patterns in magazines and newspapers in order to thwart a Sovietplot. Nash becomes increasingly obsessive about searching for these hidden patterns and believes he is followed when he delivers his results to a secret mailbox.
Meanwhile a student, Alicia Larde (Connelly), asks him to dinner, and the two fall in love. On a return visit to Princeton, Nash runs into Charles and meets Charles' young niece Marcee (Vivien Cardone), whom he adores. With Charles' encouragement he proposes to Alicia and they marry.

Nash begins to fear for his life after witnessing a shootout between Parcher and Soviet agents, but Parcher blackmails him into staying on his assignment. While delivering a guest lecture at Harvard University, Nash attempts to flee from what appear to be foreign agents, led by Dr. Rosen (Plummer). After punching Rosen in an attempt to flee, Nash is forcibly sedated and sent to a psychiatric facility. He believes the facility is run by the Soviets.

Dr. Rosen tells Alicia that Nash has schizophrenia and that Charles, Marcee and Parcher exist only in his imagination. Alicia investigates and finally confronts Nash with the unopened documents he had delivered to the secret mailbox. Nash is given a course of insulin shock therapy and eventually released. Frustrated with the side-effects of theantipsychotic medication he is taking, he secretly stops taking it. This causes a relapse and he meets Parcher again.

After an incident where Nash endangers his infant son and accidentally knocks Alicia and the baby to the ground (thinking he's stopping Parcher from killing her), she flees the house in fear with their child. Nash steps in front of her car to prevent her from leaving. He tells Alicia, "She never gets old", referring to Marcee, who although years have passed since their first encounter, has remained exactly the same age and is still a little girl. With this, he finally accepts that they are part of his hallucinations. Against Dr. Rosen's advice, Nash decides not to restart his medication, believing that he can deal with his symptoms in another way. Alicia decides to stay and support him in this.

Nash approaches his old friend and rival, Martin Hansen, now head of the Princeton mathematics department, who grants him permission to work out of the library and audit classes. Years pass and as Nash grows older, he learns to ignore his hallucinations and earns the privilege of teaching again.

In 1994, Nash is honored by his fellow professors for his achievement in mathematics, and goes on to win the Nobel Memorial Prize in Economics for his revolutionary work on game theory. The movie ends as Nash and Alicia leave the auditorium in Stockholm; Nash sees Charles, Marcee, and Parcher standing to one side and watching him.

Nash's story of struggle against this disease very well to emulate. It is conceivable that Nash could not control himself and without the support of his beloved wife, so that Nash will live like a living corpse - the body in the real world, but the soul within his own mind. Message of this film is essentially a smart person is not the person who can master any science, but people who are able to master himself in a clever and able to fight off despair.