Ilmu layaknya isian risol, beraneka ragam namun satu kenikmatan.

Saturday, March 24, 2012

Jika Barat Menyerang, Iran Bertekad Hancurkan Israel

8:24 PM Posted by Agus Hadi Muhidin No comments
REPUBLIKA.CO.ID, Anggota parlemen senior Iran, Alaeddin Boroujerdi, mengingatkan negara-negara Barat agar tak melakukan aksi militer terhadap Iran. Negeri Para Mullah itu bertekad akan melenyapkan Israel, jika Barat melakukan serangan.

"Seandainya negara-negara Barat melakukan kesalahan sedikit saja terhadap Iran, mereka akan diterkam berbagai konsekuensi termasuk membahayakan eksistensi rezim Zionis," ujar Boroujerdi seperti dikutip Press TV.

"Segala langkah [serangan] terhadap Iran, para penyerang akan menghadapi balasan cepat, tegas dan serius," kata Boroujerdi.

AS dan Israel mengancam Iran dengan serangan militer, dengan mengklaim bahwa ada penimpangan dalam program nuklir negara itu untuk tujuan militer.

Awal pekan ini, Rusia menegaskan kembali penentangannya terhadap segala bentuk kemungkinan agresi terhadap Republik Islam, dan menegaskan bahwa tindakan tersebut akan berdampak tragis pada kawasan.

Selasa (20/3), Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menyatakan bahwa serangan kemungkinan terhadap Iran atas program energi nuklirnya akan menimbulkan konsekuensi tragis karena dapat menyebabkan persaingan senjata di kawasan Timur Tengah.

Iran telah berulang kali membantah tuduhan Barat tentang program energi nuklirnya, bahwa sebagai anggota Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang berkomitmen dan penandatangan Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) Tehran sepenuhnya berhak mendayagunakan teknologi nuklir untuk tujuan damai.

http://www.republika.co.id/berita/in...ncurkan-israel

Friday, March 23, 2012

Peta Perekonomian Indonesia

2:09 PM Posted by Agus Hadi Muhidin No comments
Indonesia adalah negara kepulauan yang tersebar dari penjuru sabang sampai merauke. Indonesia negara yang kaya akan sumber daya alamnya, disetiap pulaunya selalu ada sumber daya alam, contohnya Satu kabupaten di Halmahera Selatan saja, mempunyai tambang minyak, besi, emas, batu mulia, mutiara, kelapa dan jalur ikan yang padat. Itu baru satu kabupaten saja. Ini lah yang menjadikan Indonesia sebagai Negara yang cukup dipandang oleh dunia, ditambah dengan lokasinya yang di apit oleh dua benua yaitu Australia dan Asia. Lalu bagaimana peta perekonomian Indonesia? Melihat letak geografisnya yang strategis, berikut saya akan menjelaskannya mulai dari keadaan geografis, mata pencaharian, sumber daya manusia, dan investasi.
A. Keadaan Geografis
1.      Indonesia merupakan negara kepulauan, dengan luas keseluruhan +/- 195 sampai dengan 200 juta Ha. Keadaan demikian dapat menjadi suatu kekuatan dan kesempatan bagi perkembangan perekonomian kita dan sebaliknya dapat menjadi kelemahan dan ancaman bagi perekonomian kita.
2.      Indonesia hanya mengenal dua musim. Dengan kondisi iklim yang demikian itu menyebabkan beberapa produk hasil bumi dan industri menjadi sangat spesifik sifatnya. Dengan demikian diperlukan usaha untuk memanfaatkan keunikan produk Indonesia trsebut untuk memenangkan persaingan dipasar lokal maupun dunia.
3.      Indonesia kaya akan bahan tambang dan seperti telah sejarah buktikan, salah satu jenis tambang kita, yakni minyak bumi pernah menjadikan negara Indonesia memperoleh dana pembangunan yang sangat besar, sehingga pada saat itu target pertumbuhan ekonomi kita ‘berani’ ditetapkan sebesar 7,5% (masa Repelita II).
4.      Wilayah Indonesia menempati posisi yang sangat strategi, terletak diantara dua benua dan dus samudera dengan segala perkembangannya. Sejak sebelum kemerdekaan-pun Indonesia telah menjadi tempat singgah dan transaksi antara kedua benua dan benua-benua lainnya. Dengan letak yang sangat strategi terebut kita harus dapat memanfaatkannya, sedemikian rupa sehingga lalu lintas ekonomi yang terjadi, akan singgah dan membawa dampak positif bagi kebaikan perekonomian Indonesia, yang perlu dilakukan tentunya mempersiapkan segala sesuatu, seperti sarana telekomunikasi, perdagangan, pelabuhan laut, udara serta infrastruktur lainnya.

B. Mata Pencaharian
Mata pencaharian masyarakat Indonesia beragam karena letak geografis dan letak ketinggian itu berbeda. Ada mata pencarian yang di bidang pertanian, pertenakan, perkebunan dan perikan dan yang hidup di kota berkerja di kantoran.  Kehidupan penduduk dapat dibedakan menjadi dua corak yakni corak kehidupan tradisional (sederhana) dan corak kehidupan modern (kompleks). Mata pencaharian sebagian besar penduduk Indonesia 70%, mengarah ke sektor bercocok tanam seperti pertanian dan perkebunan. Tanah Indonesia yang sangat subur ,mendorong masyarakat Indonesia untuk mengelola dan memanfaatkan kekayaan alam itu untuk bercocok tanam dan menjadikannya sebagai mata pencaharian bagi mereka yang tinggal di dataran tinggi). Selain bercocok tanam, sebagian besar penduduk Indonesia yang tinggal di dataran rendah (daerah pantai) mata pencaharian mereka mengarah ke sektor perikanan. Sedangkan, mata pencaharian penduduk di perkotaan mengarah kepada sektor pembangunan, perindustrian, transportasi, pariwisata.
Untuk mengatasi masalah komoditi yang dihasilkan dari sektor pertanian yang relatif tidak memiliki nilai tambah yang tinggi, sehingga tidak dapat bersaing dengan-dengan komoditi yang dihasilkan sektor lain (industri misalnya) ada beberpa langkah yang dapat kita lakukan diantaranya:
·  Memperbaiki kehidupan penduduk/petani dengan pola pembinaan dan pembangunan sarana dan prasaranya bidang pertanian
·     Meningkatkan nilai tambah komoditi pertanian, jika dimungkinkan tidak hanya untuk pasar lokal saja tetapi juga merambah ke pasar Internasional.
·         Mencoba mengembangkan kegiatan agribisnis
·         Menunjang kegiatan transmigrasi

C. Sumber Daya Manusia
 Jika tengok sejarah mengenai pertumbuhan penduduk di Indonesia sebelum Orde Baru, pertumbuhan penduduk di Indonesia masih cukup tinggi lebih kurang 2,8%. Dan setelah pemerintahan Orde baru menyadaribahwa pertumbuhan tersebut harus dikurangi, maka mulai Repelita I sampai dengan Repelita IV, pertumbuhan penduduk kita hanya berkisar antara 2,1% sampai dengan 2,3% dan 1,9% diperkirakan untuk Repelita selanjutnya.
Sebagai salah satu Negara yang masih berkembang, Indonesia memang menghadapi masalah sumber daya manusia diantaranya:
  • Pertumbuhan penduduk yang masih tinggi.
  • Penyebaran yang kurang merata.
  • Kurang seimbangnya struktur dan komposisi umur penduduk, yang ditanmdai dengan besarnya jumlah penduduk yang berusia muda serta mutu penduduk yang masih relatif rendah.
    Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menimbulkan banyak masalah bagi negara, jika tidak diikuti dengan peningkatan produksi, dan efisiensi di bidang lainnya. Banyak penduduk akan menambah sumber daya produktif terhadap sumber daya manusia yang belum produktif(anak-anak, manula, pengganguran), yang akibat lanjutnya akan menciptakan masalah-masalah sosial yang cukup rumit. Adapun tindakan-tindakan yang dapat dan telah dilakukan pemerintah adalah:
  • Melaksanakan program keluarga berencanaDengan program ini diharapkan laju pertumbuhan akan lebih dapat dikendalikan. Dengan program ini pula pemerintah ingin menjelaskan dan membuka kesadaran bahwa 'banyak anak'akan memberi konsekuensi ekonomis yang lebih berat. Secara tidak langsung program keluarga berencana ini ingin memprioritaskan segi kualitas anak, dibanding segi kuantitas.
  • Meningkatkan mutu sumber daya manusia (dengan pendididikan formal maupun informal) yang telah ada, sehingga dapat menunjang peningkatan produktifitas guna mengimbangi laju pertumbuhan penduduknya.
    Penyebaran penduduk yang tidak merata menyebabkan tidak seimabngnya kekuatan ekonomi secara umum. Akibat lanjutnya adalah terjadinya ketimpangan daerah miskin dan daerah kaya. Daerah yang tampak menguntungkan (khusus Pulau Jawa) akan menjadi serbuan dan perpindahan penduduk dari daerah lainnya. Akibatnya daerah di luar pulau jawa yang memang telah ketinggalan dari segiekonomi, menjadi semakin tertinggal.
     Tidak seimbangnya beban penduduk antar daerah itu akan berdampak terpusatnya modal di daerah tertentu saja. Dampak lainnya adalah mengumpulnya tenaga kerja di Pulau Jawa sehingga persaingan tenaga kerja(penawaran) sangat tinggi. Dengan kondisi tersebut bisa dilihatbahwa upah tenaga kerja akan menjadi rendah (sesuai dengan hukum penawaran). Rendahnya tingkat upah akan berakibat timbulnya kesengsaraan dan pengganguran, dan tentu saja masalah kriminalitas akan semakin menggejala. Sebaliknya di luar Pulau Jawa akan terjadi kekurangan tenaga kerja sehingga upah akan tinggi. Hal inilah yang menyebabkan biaya produksi di luar Pulau Jawa sangat tinggi, begiti pula dengan biaya transportasi. Maka secara tidak langsung kondisi ini akan menyebabkan tururnya pertumbuhan Industri dan secara otomatis akan menghambat pertumbuhan ekonomi secara nasional. Tindakan yang dapat dan telah dilakukan pemerintah adalah:
  • Penyelenggaraan program transmigrasi, sehingga akan jadi pemerataan sumber daya kedaerah-daerah yang masih membeutuhkan. Dengan program ini diharapkan para peserta transmigran dapat meninggalkan ketidakproduktifan mereka, justru mereka mempunyai kesempatan memperbaiki ekonomi mereka dengan mengembangkan daerah baru yang mereka tempati. Suatu pekerjaan yang tidak mudah, namun juga suatu hal yang tidak mustahil untuk berhasil.
  • Memperbaiki dan menciptakan lapangan-lapangan pekerjaan baru di daerah-daerah tertinggal. Sehingga penduduk sekitar tidak perlu ke kota atau Pulau jawa untuk bisa bekerja. Dengan demikian arus urbanisasi dari desa ke kota, dari luar pulau Jawa dapat dikurangi. Di dalam GBHN sendiri perluasan dan pemerataan lapangan pekerjaan serta mutu dan perlindungan tenaga kerja merupakan kebijaksanaan pokok yang sifatnya  menyeluruh di semua sektor. Perogram-program pembangunan sektoral atau regional perlu selalu mengusahakan terciptanya perluasan kesempatan kerja sebanyak mungkin, sehingga dapat meningkatkan produksi.
    Komposisi penduduk yang tidak seimbang dapat menimbulkan proses regenerasi kegiatan produksi menjadi tidak lancar. Akibantnya ada masa tunggu yang semestinya tidak perlu terjadi, karena kebutuhan hidup 'tidak bisa' menerima istilah tunggu. Dengan demikian perlu dilakukan tindakan secepatnya untuk membekali dan mempersiapkan tenaga-tenaga kerja muda di Indonesia dengan pendidikan formal maupun informal, dengan ketrampilan dan pengetahuan yang tidak mendesak. Langkah-langkah yang akan dan telah ditempuh pemerintah untuk mengatasi hal ini adalah;
  • Meninjau kembali sistem pendidikan di Indonesia yang masih bersifat umum, untuk dapat lebih disesuaikan dengan disiplin ilmu khusus yang lebihnsesuai dengan tuntutan pembangunan. Sehingga lulusan yang dihasilkan yang siap kerja dan bukannya 'siap latih kembali'
  • Menciptakan sarana dan prasarana pendidikan yang lebih mendukung.
Adapun sasaran kebijaksanaan tenaga kerja di Indonesia meliputi hal-hal:
  • Memperluas lapangan pekerjaan untuk dapat menyerap pertambahan angkatan kerja baru dan mengurangi tingkat pengangguran.
  • Membina angkatan kerja baru yang memasuki pasar melalui latihan ketrampilan untuk berusaha sendiri maupun mengisi lapangan pekerjaan yang tersedia.
  • Membina dan melindungi para pekerja melalui mekanisme hubungan kerja yang di jiwai oleh Pancasila dan UUD 1945 (Hubungan Industrial Pancasila), memperbaiki kondisi-kondisi dan lingkungan kerja agar sehat dan aman serta meningkatkan kesejahteraan pekerja.
  • Meningkatkan peran pasar kerja, agar penyaluran, penyebaran dan pemanfaatan tenaga kerja dapat menunjang kegiatan pembangunan.
  • Memperlambat laju pertumbuhan penduduk dan meningkatkan mutu tenaga kerja melalui usaha pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai bagian dari perencanaan tenaga kerja terpadu.

D. Investasi
    Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.
     Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Investasi adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
     Untuk memperoleh suatu pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam proses pembangunan di Indonesia, terkumpulnya modal dan sumber daya sebagai investasi, menduduki peran yang sangat penting. Dalam kondisi tertentu masih sulit untuk mengharapkan dana investasi dari masyarakat, perlu dilakukan upaya-upaya tambahan guna membantu memenuhi kebutuhan dana investasi pembangunan. Upaya-upaya tersebut adalah :
a. Lebih mengembangkan ekspor komoditi non-migas, sehingga sacara absolut dapat meningkatkan penerimaan pemerintah dari sektor luar negeri
b. Mengusahakan adanya pinjaman luar negeri yang memiliki syarat lunak, serta menggunakannya untuk kegiatan investasi yang menganut prinsip prioritas
c. Menciptakan iklim investasi yang menarik dan aman bagi para penanam modal asing, sehingga makin banyak PMA yang masuk ke Indonesia
d. Lebih menggiatkan dan menyempurnakan sistem perpajakan dan perkreditan, terutama kredit untuk golongan ekonomi, agar mereka secepatnya dapat berjalan bersama dengan para pengusaha besar dalam rangka peningkatan produktifitas.

Sumber
http://id.wikipedia.org/wiki/Geografi_Indonesia 
http://virasabila.webnode.com/news/mata-pencaharian-masyarakat-indonesia/
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab3-peta_perekonomian_indonesia.pdf 
http://id.wikipedia.org/wiki/Investasi

Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia

9:17 AM Posted by Agus Hadi Muhidin No comments
Pada artikel sebelumnya saya telah membahas bagaimana perjalanan sistem ekonomi Indonesia dari masa ke masa. Negara yang maju adalah negara yang mempunyai sistem ekonomi yang kuat serta memiliki perencanaan pembangunan ekonomi yang terstruktur agar mencapai pembangunan yang merata. Pengertian pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara. Berikut saya coba menjelaskan strategi-strategi pembangunan ekonomi.
A. Macam – macam Strategi Pembangunan Ekonomi
Strategi pembangunan ekonomi diberi batasan sebagai suatu tindakan pemilihan atas faktor – faktor (variabel) yang akan dijadikan faktor / variabel utama yang menjadi penentu jalannya proses pertumbuhan (Surono, 1993). Babarapa strategi pembangunan ekonomi yang dapat disampaikan adalah :
1. Strategi Pertumbuhan
Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat, sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat ke bawah ( trickle – down – effect ) pendistribusian kembali. Jika terjadi ketidak merataan hal tersebut merupakan prasyarat terciptanya pertumbuhan ekonomi. Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah ketidak merataan yang semakin tajam.
2. Strategi Pembangunan dengan Pemerataan
Inti dari konsep strategi ini adalah dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui teknik sosial engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk, dan paket program terpadu. 
3. Strategi Ketergantungan
Tidak sempurnanya konsep strategi pertama dan kedua mendorong para ahli ekonomi mencari alternatif lain sehingga pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. Inti dari konsep strategi tergantungan adalah :
  • Kemiskinan di negara – negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak / negara lainnya.
  • Teori ketergantungan ini kemudian dikritik oleh Kothari dengan mengatakan “Teori ketergantungan tersebut memang cukup relevan namun sayangnya telah menjadi semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun masyarakat sendiri (Self Development).
4. Strategi yang Berwawasan Ruang
Strategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman, yang mengemukakan sebab-sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah yang lebih kaya/maju.
Menurut mereka kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan/pengaruh menyetor dari kaya ke miskin (Spread Effects) lebih kecil daripada terjadnya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (Back-wash-effects). Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai, sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.
5. Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
Sasarana dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan kebutuhan pokok dan sejenisnya.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Strategi Pembangunan Ekonomi
Pada prinsipnya, pemilihan strategi apa yang digunakan dalam proses pembangunan sangat dipengaruhi oleh pertanyaan ‘Apa tujuan yang hendak dicapai?’
Jika tujuan yang hendak dicapai adalah menciptakan masyarakat yang mandiri, maka strategi ketergantungan yang mungkin akan dipakai. Jika tujuan yang ingin dicapai adalah pemerataan pembanguanan, maka strategi yang berwawasan ruang-lah yang akan dipergunakan.
 C. Strategi Pembangunan Indonesia
Sebelum Orde Baru strategi pembangunan di Indonesia secara teori telah diarahkan pada usaha pencapaian laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun pada kenyataannya nampak adanya kecenderungan lebih menitik beratkan pada tujuan-tujuan politik dan kurang memperhatikan pembangunan ekonomi. Sedangkan pada awal Orde Baru, strategi pembangunan di Indonesia lebih diarahkan pada tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama usaha-usaha untuk menekan laju inflasi yang sangat tingi (Hyper Inflasi).
Strategi-strategi tersebut kemudian dipertegas dengan ditetapkan sasaran-sasaran dan titik berat setiap Repelita, yakni:
REPELITA I : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor pertanian meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
REPELITA II : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
REPELITA III : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
REPELITA IV : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri sendiri, baik industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam Repelita-repelita selanjutnya meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.

D. Perencanaan Pembangunan
Adapun definisi perencanaan pembangunan, menurut Bintoro Tjokromidjojo, manfaat perencanaan adalah :
  1. Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu persyaratan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
  2. Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaa yang akan dilalui.
  3. Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik. 
  4. Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas. 
  5. Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi.
  6. Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan efektif.
  7. Dengan perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dapat ditingkatkan.
  8. Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.


Dalam sejarah perkembangannya, perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia dibagi dalam beberapa periode, yakni :
Periode Orde Baru, dibagi dalam :
• Periode 1945 – 1950 
• Periode 1951 – 1955
• Periode 1956 – 1960
• Periode 1961 – 1966 

Periode Setelah Orde Baru dibagi dalam :
• Periode 1966 s/d periode stabilisasi dan rehabilitasi
• Periode Repelita I : 1969/70 – 1973/74
• Periode Repelita II : 1974/75 – 1978/79
• Periode Repelita III : 1979/80 – 1983/84
• Periode Repelita IV : 1984/85 – 1988/89
• Periode Repelita V : 1989/90 – 1993/94

Sumber
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomi
http://www.inekriestianti.blogspot.com
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab2-perkembangan_strategi_dan_perencanaan_pembangunan_ekonomi_indonesia.pdf



Wednesday, March 21, 2012

Ahmadinejad: Hubungan Indonesia-Iran Tidak Terbatas

1:10 PM Posted by Agus Hadi Muhidin No comments
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad mengatakan tidak ada batasan dalam pengembangan hubungan bilateral antara Indonesia dan Iran.

"Tidak ada batasan dalam pengembangan hubungan bilateral Indonesia dan Iran," ujar Ahmadinejad saat menerima surat-surat kepercayaan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Islam Iran, Dian Wirengjurit di Istana Kepresidenan di Tehran, Ahad.

Dalam siaran pers yang diterima ANTARA, Senin, juga disampaikan Presiden Ahmadinejad menekankan bahwa Indonesia dan Iran memiliki hubungan yang mendalam khususnya di bidang agama, sejarah dan hubungan kemasyarakatan. Hubungan baik tersebut terus diturunkan kepada berbagai generasi selanjutnya.

Selain hubungan bilateral, Ahmadinejad juga mengemukakan kedua negara dapat berperan lebih luas lagi dalam tataran kerjasama regional dan global.

Ahmadinejad berpandangan bahwa konstelasi kerjasama global saat ini hanyalah permainan politik dan telah gagal dalam menegakkan keadilan dan kesetaraan antar negara.

"Saat ini dibutuhkan tata dunia baru yang berkeadilan, menjunjung tinggi kemanusiaan, menghormati seluruh negara dan bangsa serta memberikan ruang partisipasi yang setara bagi seluruh negara dan bangsa," ujar Ahmadinejad.

Terkait hal tersebut, Indonesia dan Iran dipandang dapat berpartisipasi dalam membangun tata dunia baru tersebut.

"Tata dunia tersebut haruslah dibangun dengan dasar semangat keislaman", imbuh dia.

Hubungan Indonesia-Iran terus menujukkan tren positif di berbagai bidang dari tahun ke tahun. Meskipun Iran berada dalam tekanan sanksi internasional, volume perdagangan kedua negara justru menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Nilai transaksi perdagangan kedua negara pada 2011 meningkat hingga mencapai 1,856 miliar dolar AS atau meningkat sebesar 51 persen dibanding 2010 yang mencapai 1,229 miliar dolar AS.
(I025)

sumber

Tuesday, March 13, 2012

Sistem Politik Indonesia Saat Ini

8:56 PM Posted by Agus Hadi Muhidin No comments

Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, dan pengambilan keputusan. Siklus sistem politik indonesia bisa di artikan seperti berikut, yaitu input, proses dan output.
Input dalam sebuah sistem politik adalah aspirasi masyarakat atau kehendak rakyat seperti tuntutan, dukungan, dan sikap apatis. Proses dalam sistem politik mencakup serangkaian tindakan pengambilan keputusan baik oleh lembaga legislatif, eksekutif maupun yudikatif dalam rangka memenuhi atau menolak aspirasi masyarakat. Output sistem politik berupa kebijakan publik di antaranya, pemenuhan aspirasi masyarakat dan penolakan/ketidaksediaan untuk memenuhi aspirasi masyarakat. Dan berikut dampak positif dan negatif dari sistem politik Indonesia saat ini.
Dampak positif
-          Masyarakat akan semakin sering bersuara, lebih kritis, peka dan sensitif, dan lebih berimbang dalam mengahadapi isu-isu politik 
-          Masyarakat sekarang makin tertarik untuk mempelajari dan mengamati dinamika politik yang akan menambah warna demokrasi dan kehidupan sosial masyarakat.
-          Munculnya semangat untuk membenahi politik Indonesia
-          Berkurangnya golput dalam pemilu
-          Banyak masyarakat yang sudah melek akan politik

Dampak negatif
-          Penguasa tidak mendengar suara dan aspirasi dari masyarakat luas 
-          Semakin banyak korupsi di kalangan politisi
-          Politisi hanya mementingkan kepentingan partai dan dirinya sendiri dari pada kepentingan publik
-          Politik Indonesia semakin carut marut
Sistem politik di Indonesia sangat memprihatinkan akhir-akhir ini, menurut penelitian LSI mencatat, hanya 20,9 persen responden yang menyatakan situasi perpolitikan Indonesia berada dalam kondisi baik, adapun 2,0 persen lainnya menilai sangat baik, dan 34,2 persen menyatakan sedang atau normatif.
Sementara itu, jumlah responden yang melihat kondisi politik Indonesia kini memburuk mencapai 27 persen, sangat buruk 6,8 persen, dan jawaban tidak tahu kondisi politik mencapai 9,0 persen. "Penilaian rakyat atas kondisi politik nasional secara umum saat survei dilakukan menunjukan lebih banyak yang mengatakan buruk atau sangat buruk dibanding mengatakan sebaliknya, baik atau sangat baik," ujar Burhanuddin sebagai peneliti senior LSI dalam jumpa pers di Jakarta Pusat.
Sebagai perbandingan saya akan membandingkan sistem politik Indonesia dengan Negara tetangga, yaitu Singapura. Singapura adalah Negara yang menerapkan sistem Republik Parlementer, menganut asas multi partai. Namun, pada praktiknya, hanya Partai Aksi Rakyat (PAP) yang selalu menang mutlak dalam setiap pemilihan umum. Dominasi PAP ini lah yang memberi kemajuan bagi Singapura, apa lagi kalau mengingat bahwa Negara Singapura miskin sumber daya alam di banding Negara terdekatnya Indonesia dan Malaysia.
Oleh karena itu, kestabilan politik menjadi patokannya, Dengan mengeluarkan kebijakan untuk mengutamakan pembangunan perekonomian yang di arahkan pada perdagangan internasional, menarik investasi asing, dan mencetak tenaga  kerja yang mempunyai skill. Kini, tidak bisa diasingkan lagi, langkah PAP yang dapat dikatakan otoriter dalam sistem demokrasi, ternyata dapat membawa Singapura menjadi Negara maju, pasar ekonomi terbuka, serta bebas korupsi.
Berbeda dengan Indonesia walaupun sama menganut asas multi partai akan tetapi kebanyakan partai-partai di Indonesia lebih mementingkan untuk merauk materi ketimbang nasib rakyat. Karena terlalu banyak masalah yang berkutat pada korupsi, partai, pejabat elit politik, infrastruktur untuk pribadi pejabat di DPR  sana. Alangkah lucunya melihat carut marutnya dunia politik di Indonesia, dimana Negara lain sudah memikirkan inovasi untuk perkembangan politik negaranya lebih baik. Indonesia tetap kebanyakan memikirkan permasalahan bertemakan korupsi.
Referensi
http://politik.kompasiana.com/2011/12/09/reshuffle-kabinet-cermin-sistem-politik-terkini/
http://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi
http://www.tribunnews.com/2010/08/11/sistem-politik-saat-ini
http://www.anneahira.com/politik-singapura.htm

Perbedaan Ilmu Ekonomi, Politik, serta Sosiologi

8:54 PM Posted by Agus Hadi Muhidin No comments

Ilmu ekonomi manurut Adam Smith adalah secara sistematis  mempelajari tingkah laku manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas guna mencapai tujuan tertentu.
Ilmu Politik menurut Ramlan Surbakti adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat, dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masayarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
Ilmu Sosiologi menurut Pitirim Sorokin adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.
Perbedaannya dari ketiga ilmu tersebut yaitu masing-masing memiliki peran dalam kehidupan masyarakat seperti contohnya ilmu ekonomi yang mendalami bagaimana cara individu atau masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap jasa dan barang langka yang diawali oleh proses produksi, distribusi dan konsumsi (pertukaran). Sedangkan politik lebih mendalami pada sistem Negara seperti, bagaimana seorang penguasa untuk mengatur sistem kenegaraannya agar mencapai kestabilan baik di bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dll. Selanjutnya sosiologi, ilmu yang memberi pelajaran terhadap masyarakat akan gejala-gejala sosial yang ada dalam masyarakat.
Intinya walaupun ke tiga ilmu ini memiliki perbedaan satu sama lain, tetapi ke tiga ilmu ini memiliki keterkaitan juga satu sama lain seperti dalam melakukan tindakan ekonomi, seseorang akan berhubungan dengan institusi-institusi sosial (dapat dikatakan: berinteraksi sosial) seperti pasar, rumah sakit, keluarga dan lainnya. Tentunya sistem politik pun mempengaruhi perekonomian dalam suatu Negara yang berimbas pada tingkah laku sosialnya.

Referensi
http://carapedia.com/pengertian_definisi_ilmu_ekonomi_menurut_para_ahli_info490.html
http://roudhzmee.wordpress.com/2009/01/01/pengertian-ilmu-politik-politik-dan-konsep-dasar-ilmu-politik/
http://putracenter.net/2009/04/15/definisi-definisi-ilmu-sosiologi-menurut-para-ahli/

Monday, March 12, 2012

Perkembangan Perekonomian Indonesia dari Masa ke Masa

9:48 PM Posted by Agus Hadi Muhidin 1 comment

     Apa kabar para pembaca sekalian? Sudah lama saya tidak memposting tulisan bertemakan ekonomi. Baiklah kali ini saya akan menyajikan tulisan yang menyangkut dengan judul di atas yaitu “Sistem Perekonomian Indonesia dari Masa ke Masa”. Sebelum membicarakan bagaimana keadaan perekonomian masa lampau, alangkah baiknya kita mengerti dahulu apa itu “sistem perekonomian”.
   Sistem ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan yang berdampak pada kehidupan masyarakat baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
      Dari definisi diatas memiliki beberapa sifat penting yaitu; i) suatu proses, yang merupakan perubahan yang terjadi secara terus menerus, ii) sesuatu yang dapat merubah tingkat penghidupan masyarakat. Pendapat lain juga menegaskan bahwa sistem ekonomi adalah cara suatu bangsa atau negara dalam menjalankan perekonomianya.
    Jadi, sistem ekonomi indonesia bisa diartikan sebagai bagaimana masyarakat memperoleh pendapatan untuk menjaga kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu lama dan pendek. Sistem perekonomian Indonesia dibuat oleh kebijakan pemerintah untuk menjaga kestabilan perekonomian dalam negeri agar mencapai kemakmuran yang sejahtera. Mari kita melihat track record perekonomian Indonesia di mulai sejak jaman orde lama setelah kemerdekaan sampai dengan jaman reformasi.
   Perekonomian Indonesia pasca kemerdekaan masih sangat terpuruk karena masih dalam tahap berkembang setelah kekuasaan penjajah usai, namun keterpurukan perekonomian pada masa itu banyak di sebabkan oleh antara lain: terjadinya inflasi yang tinggi, adanya blokade Belanda agar perdagangan luar negeri Indonesia tertutup, kas negara kosong, serta eksploitasi besar-besaran oleh penjajah Belanda.
Inflasi pada saat itu mungkin disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Dalam hal ini kelompok yang paling di rugikan adalah petani, karena pada saat itu kelompok petanilah yang menjadi produsen dengan banyak menyimpan mata uang Jepang. Ke tiga mata uang tersebut ialah De Javasche Bank,  Hindia Belanda, dan Jepang.  Sampai pada akhirnya pemerintah Indonesia mengeluarkan ORI (Oeang Rakyat Indonesia) pada tanggal Oktober 1946 sebagai pengganti mata uang Jepang serta usaha untuk mengatasi inflasi. Dalam studi ekonomi kasus seperti ini dapat menyebabkan terjadinya inflasi karena semakin banyak uang beredar di masyarakat akan mempengaruhi kenaikan tingkat harga, apa lagi dengan adanya 3 mata uang yang beredar.
Memasuki tahun 1950an setelah masa krisis pasca kemerdekaan tersebut Indonesia mencoba untuk berkembang dalam sistem perekonomiannya menjadi Demokrasi Liberal. Pada masa ini pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang berdasarkan prinsip-prinsip liberal, namun semua kebijakan pada masa itu malah memperparah perekonomian. Karena rakyat pribumi masih kalah saing oleh rakyat non pribumi, terutama rakyat Cina. Sampai akhirnya pemerintah mengeluarkan upaya untuk mengatasi keterpurukan itu dengan berbagai kebijakan-kebijakan yang di buat seperti: gunting sjafruddin (pemotongan nilai uang), program benteng, menasinoalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia, sistem ekonomi Ali-Baba, serta pembatalan sepihak hasil KMB. Semua kebijakan itu cukup membuat perekonomian pada masa itu sedikit membaik.
Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1959 Indonesia menjalankan sistem perekonomian demokrasi terpimpin yang di tandai dengan keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Banyak kebijakan-kebijakan yang di buat pada masa itu, pemerintah mengharapkan akan mencapai kemakmuran serta kesejahteraan. Namun, kebijakan-kebijakan tersebut belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia. Kebijakan-kebijakan moneter yang mengalami kegagalan tersebut yaitu: devaluasi menurunkan nilai uang dan pembentukan deklarasi ekonomi. Mungkin pada masa itu kebijakan-kebijakan tersebut gagal dikarenakan banyaknya faktor salah satunya yaitu: banyaknya proyek-proyek mercusuar dan juga akibat adanya pergolakan dengan negara tetangga Malaysia dan negara-negara Barat.
Setelah mengalami pasang surut terlebih banyak terpuruknya perekonomian pada masa kekuasaan presiden Soekarno. Hingga akhirnya Soekarno turun dari tahta kepemimpinan yang di gantikan oleh Suharto, oleh Suharto semua kebijakan untuk pembangunan nasional, politik, serta ekonomi dibenahi, sistem perekonomian ini biasa disebut sistem perekonomian orde baru. Pada awal orde baru, stabilisasi ekonomi dan politik menjadi prioritas utama. Program pemerintah berorientasi pada usaha pengendalian inflasi. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun dalam praktiknya ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela. Selain itu, kesenjangan antara rakyat kaya dan miskin juga semaki lebar.
Kelebihan sistem perekonomian orba adalah berkembangnya GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$ 1.000. Bahkan nlai tukar rupiah menguat dibandungkan dengan faluta asing seperti Jepang. Namun, walaupun banyak kemajuan yang diakibatkan kebijakan yang dikeluarkan pemerintahan orba ada juga kekurangannya, diantaranya: banyaknya korupsi, kolusi, dan nepotisme, pembangunan Indonesia tidak merata, bertambahnya kesenjangan sosial, serta kebebasan berpendapat yang dibatasi.
Masyarakat Indonesia akhirnya menekan presiden Soeharto untuk lengser dari jabatannya, kelompok yang paling berperan adalah mahasiswa. Setelah banyak terjadi kerusuhan di mana-mana di Jakarta sampai akhirnya mahasiswa berhasil menduduki gedung DPR. Akhirnya presiden yang telah menjabat ±32 tahun itu pun lengser  pada tahun1998, dan usailah sistem perekonomian orde baru berganti menjadi sistem perekonomian reformasi.
Pada masa reformasi perekonomian Indonesia berangsur membaik, harga-harga barang pokok juga kembali normal. Perkembangan di era Reformasi ini merupakan suatu bentuk  perbaikan di segala bidang sehingga belum menemukan suatu arah yang jelas. Pembangunan masih tarik menarik mana yang harus didahulukan. Namun setidaknya reformasi telah membawa Indonesia untuk menjadi lebih baik dalam merubah nasibnya tanpa harus semakin terjerumus dalam kebobrokan moral manusia-manusia sebelumnya.
Lalu bagaimana nasib perekonomian di tahun 2012?? Menurut berita yang saya kutip dari antaranews.com. Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2011 mencapai 6,5% dengan inflasi sebesar 3,79% dapat menjadikan perekonomian Indonesia tahun 2012 akan lepas landas, serta rasio utang terhadap PDB sebesar 0,25%, cadangan devisa 110 miliar dolar AS, bunga dasar 6% dan defisit anggaran kurang dari 2% terhadap PDB. Ini memasukan Indonesia dalam anggota G-20 (negara-negara dengan volume ekonomi terbesar di dunia). Serta dalam berita itu di lansir bahwa warga miskin di Indonesia mengalami penurunan dari 36,1 juta jiwa menjadin 29,9 juta jiwa. Tetapi menurut saya kebijakan pemerintah saat ini belum menuntaskan permasalahan kemiskinan serta pengangguran di Negeri ini, mungkin saya rasa kepemimpinan pemerintahan sekarang gagal karena masih terlalu lebar jarak kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin. Mungkin ini dikarenakan dana untuk merencanakan kebijakan perekonomian malah di selewengkan oleh pihak yang haus akan nafsu materi, jika begimi bagaimna nasib rakyat akan sejahtera? Apa lagi akhir-akhir ini sudah sering diperbincangkan BBM akan naik, apakah ini murni akibat krisis timur tengah atau ada unsur politik yang menunggangi? Mari kita lihat saja bagaimana perkembang ekonomi Indonesia selanjutnya.

Sumber
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Indonesia
http://andreaspaka.wordpress.com/2011/04/13/sistem-ekonomi-indonesia-orlam-orba-%E2%80%93-reformasi/
http://www.sarjanaku.com/pengertian-sistem-ekonomi-tradisional.html
http://www.antaranews.com/berita/293176/ekonomi-indonesia-2012-siap-tinggal-landas