Sebuah negara
selalu memiliki hukum dan sistem perekonomian guna mewujudkan kesejahteraan
masyarakat. Indonesia memiliki keduanya, namun apakah Indonesia sudah
sejahtera?
Hukum diperlukan
dalam mengatur segala kegiatan yang terjadi di suatu negara. Jika tidak ada
hukum, suatu negara akan berantakan. Begitu pula dengan ekonomi. Ekonomi
merupakan suatu wadah atau bentuk organisasi masyarakat yang memiliki tujuan
memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kehidupan ekonomi mensyaratkan adanya tertib social yang di dalamnya terdapat
kegiatan ekonomi. Disisi lain, ekonomi
memiliki pengaruh sendiri terhadap hukum. Pengaruh ini dalam bentuk pertimbangan-pertimbangan
untung-rugi yang berpengaruh pada kerja hukum. Karena tidak semua orang patuh
terhadap hukum atas dasar hukum memang harus di taati. Masyarakat pun bisa
mentaati hukum karena tujuan-tujuan lain untuk memperoleh keuntungan ekonomis.
Sebaliknya, jika tidak melihat keuntungan eknomis, maka akan rugi dan tidak
mentaati hukum yang ada.
Hukum dan
ekonomi yang saling terkait bertujuan untuk mengembangkan dan membangun perekonomian
Indonesia. Namun, pembangunan ekonomi di Indonesia tidaklah merata. Telah kita
ketahui bahwa masih banyak masyarakat menengah kebawah yang tidak merasakan
pembangunan di daerahnya. Untuk itu dibutuhkan strategi. Ada 2 model dalam
strategi pembangunan ekonomi, pertama model ekonomi berencana,
menekankan tujuan dan menyandarkan kekuatan pada hukum, maka akan di lihat
sebagai suatu transformasi dari kegiatan ekonomi. Negara sebagai pendukung
utama dalam rencana. Di sini hukum sebagai penterjemah tujuan ke bentuk
norma-norma dan sebagai acuan yang di cita-citakan.
Kedua,
ekonomi pasar tidak digerakkan dari pusat kekuasaan, akan tetaoi ke mekanisme
pasar, seperti permintaan dan penawaran.di sini hukum dipandang sebagai
ramalan, pandangan, dan jaminan kepastian hukum demi lancarnya suatu usaha. Dan
juga sebagai media kreatif bagi pelaku usaha atau sebagai jaminan pelindung
agar merasa aman dalam bertransaksi.
Hukum dan
ekonomi yang saling terkait juga merupakan aspek penting dalam kesejahteraan
rakyat. Selama ini hukum di Indonesia memang kurang baik. Sehingga lebih sering
merugikan rakyat daripada menguntungkan. Sedangkan ekonomi di Indonesia mulai
membaik. Namun tetap saja yang menikmati kalangan menengah keatas. Lalu apakah
masyarakat Indonesia sudah sejahtera? Apa sih indikator kesejahteraan
masyarakat?
Kesejahteraan
atau sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi manusia di mana
orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai. Dalam
ekonomi, sejahtera dihubungkan dengan keuntungan benda. Sejahtera memliki arti
khusus resmi atau teknikal, seperti dalam istilah fungsi kesejahteraan sosial. Dalam
kebijakan sosial, kesejahteraan sosial menunjuk ke jangkauan pelayanan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini adalah istilah yang digunakan dalam ide
negara sejahtera.
Setiap orang
memiliki keinginan untuk sejahtera, suatu keadaan yang serba baik, atau suatu
kondisi di mana orangorangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan
damai. (id.wikipedia.org). Sejahtera juga mengandung pengertian aman sentosa,
makmur, serta selamat , terlepas dari berbagai gangguan. (kbbi.daring). Keadaan
sejahtera itu juga digambarkan dalam UU No 6 tahun 1974 dengan sangat abstrak,
yaitu suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial material maupun spiritual
yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir batin dan
seterusnya. (www.kamushukum.com). Lebih lengkap, Kementerian Koordinator Kesejahteraan
Rakyat memberi pengertian sejahtera yaitu suatu kondisi masyarakat yang telah
terpenuhi kebutuhan dasarnya. Kebutuhan dasar tersebut berupa kecukupan dan
mutu pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, lapangan pekerjaan, dan
kebutuhan dasar lainnya seperti lingkungan yang bersih, aman dan nyaman. Juga terpenuhinya
hak asasi dan partisipasi serta terwujudnya masyarakat beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa. (www.menkokesra.go.id).
Walaupun sulit
diberi pengertian, namun kesejahteraan memiliki beberapa kata kunci yaitu
terpenuhi kebutuhan dasar, makmur, sehat, damai dan selamat, beriman dan
bertaqwa. Untuk mencapai kesejahteraan itu manusia melakukan berbagai macam
usaha, misalnya di bidang pertanian, perdagangan, pendidikan, kesehatan serta
keagamaan, pertahanan-keamanan dan sebagainya. Manusia juga melakukan
upaya-upaya secara individu serta berkelompok. Upaya mencapai kesejahteraan
lewat kelompok misalnya membentuk paguyuban, koperasi, assosiasi, organisasi
serta membentuk Negara. Kesejahteraan juga bisa dibedakan menjadi
lahiriyah/fisik dan batiniyah. Namun, mengukur kesejahteraan, terutama
kesejahteraan batin/spiritual, bukanlah yang mudah. Kesejahteraan yang bersifat
lahir yang biasa dikenal dengan kesejahteraan ekonomi lebih mudah diukur
daripada kesejahteraan batin. Ukuran kesejahteraan lebih kompleks dari
kemiskinan. Kesejahteraan harus dapat memenuhi kebutuhan fisik, psikologis,
sosial, dan kerohanian. Kesejahteraan dapat diraih jika seseorang dapat
mengakses pekerjaan, pendapatan, pangan, pendidikan, tempat tinggal, kesehatan,
dan lainnya. (Ali Khomsan, www.Kompas.com)
Karena itu kita
sering mengukur kesejahteraan dari sisi fisik atau ekonomi. Terdapat berbagai
perkembangan pengukuran tingkat kesejahteraan dari sisi fisik, seperti Human
Development Index (Indeks Pembangunan Manusia), Physical Quality Life Index
(Indeks Mutu Hidup); Basic Needs (Kebutuhan Dasar); dan GNP/Kapita (Pendapatan Perkapita).
Ukuran
kesejahteraan ekonomi inipun bisa dilihat dari dua sisi, yaitu konsumsi dan
produksi (skala usaha). Dari sisi konsumsi maka kesejahteraan bisa diukur
dengan cara menghitung seberapa besar pengeluaran yang dilakukan seseorang atau
sebuah keluarga untuk kebutuhan sandang, pangan, papan, serta kebutuhan lainnya
dalam waktu atau periode tertentu. Dengan para meter kesejahteraan seperti itu,
kita bisa mengukur diri kita, saudara kita dan masyarakat di sekitar kita.
Walaupun tidak
mutlak benar. Ukuran-ukuran ini bisa membantu mengukur tingkat keberhasilan
kerja pemerintah, perusahaan dan sebagainya.
Hubungan antara
Pertumbuhan Ekonomi dengan Kesejahteraan Masyarakat adalah apabila pertumbuhan
ekonomi baik maka tingkat pendapatan masyarakat juga akan meningkat, selain itu
dari peningkatan pendapatan yang terjadi masyarakat akan mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya lebih baik hal ini menunjukan bahwa kesejahteraan dalam
bentuk pendapatan masyarakat mulai meningkat, apabila pendapatan masyarakat
meningkat dan pengangguran berkurang otomatis tindak kriminal akan berkurang
dan semakin membaik, aksi deminstrasi akiibat ke tidak puasan akan kebijakan
yang ada pun akan menurun apabila mereka menikmati hasil yang mereka kerjakan
bisa sebanding dengan penghasilan yang mereka terima.
Kesejahteraan di
Indonesia memang belum sepenuhnya terwujud. Perlu adanya perbaikan dalam sistem
hukum di Indonesia. Begitu pula dengan perekonomian yang harusnya sudah merata
hingga di daerah terpencil. Kedua sistem tersebut dapat meningkatkan
pembangunan di Indonesia hingga daerah terpencil. Selain itu kesejahteraan
masyarakat juga dapat di tingkatkan dengan mengadakan training-training di
balai latihan kerja untuk menambah jumlah pekerja tenaga ahli agar perkembangan
teknologi serta pemasukan negara bisa terus tumbuh berkembang. Cara tersebut
harus diterapkan ke seluruh wilayah di Indonesia agar terjadi pemerataan.
Dengan adanya pemerataan tersebut, kesejahteraan untuk rakyat Indonesia akan
terwujud.
Sumber:
Semua sumber
diakses tanggal 10 Mei 2013 pukul 21.45
0 comments:
Post a Comment