Ilmu layaknya isian risol, beraneka ragam namun satu kenikmatan.

Tuesday, November 6, 2012

Siapkah Koperasi Menghadapi Era Globalisasi?

6:42 AM Posted by Agus Hadi Muhidin No comments


            Sifat manusia yang tidak akan pernah puas, mengakibatkan manusia selalu berinovasi untuk memenuhi kebutuhan sesuai yang diinginkan. Seperti salah satu mahakarya manusia yaitu teknologi. Teknologi memberi manfaat besar bagi perkembangan hidup manusia, terlebih pada zaman sekarang ini. Sekarang manusia layaknya diasingkan jika ia tidak menggunakan teknologi. Lalu kebutuhan manusia untuk tidak sendiri mengakibatkan ia perlu berinteraksi antar manusia, dan dengan bantuan teknologi proses interaksi semakin cepat. Proses inilah yang melahirkan istilah “Globalisasi”, yang memiliki arti yaitu keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
            Arus globalisasi yang semakin tinggi akan mempengaruhi segala aspek baik sosial maupun ekonomi. Seperti halnya perkembangan globalisasi terhadap perekonomian Indonesia khususnya Koperasi. Globalisasi ekonomi dapat dikatakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan yang melibatkan negara-negara di dunia sehingga membentuk satu kesatuan pasar yang semakin terintegrasi tanpa halangan batas wilayah negara. Globalisasi dalam bidang ekonomi mengharuskan penghapusan secara keseluruhan berupa arus modal, barang, dan jasa.
            Saat globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas wilayah Negara akan semakin kabur sehingga menimbulkan ketertarikan antar ekonomi nasional dengan ekonomi internasional. Globalisasi memiliki pengaruh yang positif maupun negatif terhadap ekonomi. Pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi akan memberikan peluang produk dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif. Itu pengaruh positif globalisasi pada ekonomi. Sebaliknya, dampak negatif dari globalisasi pada ekonomi adalah membuka peluang masuknya produk luar negeri ke dalam pasar nasional.
            Globalisasi menggambarkan proses percepatan interaksi yang luas dalam bidang politik, teknologi, ekonomi, sosial dan budaya. Globalisasi merupakan Istilah yang digunakan untuk menggambarkan multi lapis dan multi dimensi proses dan fenomena hidup yang sebagian besar didorong oleh Barat dan khususnya kapitalisme beserta niai-nilai hidupnya dan pelaksanaannya (Samuel M. Makinda dalam Dochak Latief, 2000).
         Dilihat dari kacamata ekonomi, esensi globalisasi pada dasarnya adalah peningkatan interaksi dan integrasi di dalam perekonomian baik di dalam maupun antar negara, yang meliputi aspek-aspek perdagangan, investasi, perpindahan faktor-faktor produksi dalam bentuk migrasi tenaga kerja dan penanaman modal asing, keuangan dan perbankan internasional serta arus devisa (Mahmud Toha, 2002). Interaksi ekonomi antar Negara tersebut mencakup arus perdagangan, produksi dan keuangan, sedangkan integrasi berarti bahwa perekonomian lokal atau nasional setiap negara secara efektif merupakan bagian yang tidak otonom dari satu perekonomian tunggal dunia.
Jika koperasi sudah mampu untuk bersaing di era globalisasi, berarti koperasi harus mampu untuk menghadapi pasar global. Adapun usaha atau cara koperasi untuk menghadapi persaingan pasar modal, diantaranya yaitu :
  •  Melakukan pembenahan manajerial.
  •  Kemudian melakukan strategi integrasi ke luar dan ke dalam.
  •  Meningkatkan efisiensi dalam proses produksi dan distribusi.
  •  Melakukan penataan kembali terhadap hambatan internal dengan mengikis segala konflik yang ada.
  • Melihat peluang-peluang yang dapat kita manfaatkan untuk memajukan koperasi ditahap yang lebih tinggi lagi yakni dalam tahap internasional.
  • Kemudian mengembangkan atau menjalani peluang tersebut dengan cara yang sudah tersusun rapi dengan proses dan cara yang baik juga.
  • Dengan melihat banyaknya pesaing dalam pasar global, itu menjadi pemacu kita untuk bisa lebih berkembang lagi.
  • Menjalankan susunan rencana dengan baik dan benar, agar cita-cita koperasi Indonesia dapat menghadapi pasar global dapat terwujud.
  • Bekerjasama dengan Pemerintah dan masyarakat khususnya anggota koperasi, agar kita dapat maju bersama-sama.

Selain usaha-usaha diatas, kita juga harus lebih mengembangkan lagi unit-unit usaha yang sudah ada agar tidak kalah saing dan Indonesia dapat menjadi negara yang sukses dalam persaingan pasar global tentu saja lewat koperasi Indonesia. Misalnya saja Usaha Kecil Menengah ( UKM ) yang ternyata bisa ikut memajukan koperasi Indonesia, dengan mengajak para pelaku UKM yang banyak tersebar di Indonesia untuk bekerjasama dengan Pemerintah. Selain agar koperasi Indonesia dapat menghadapi pasar global, negara kita pun akan semakin maju dan produk-produk masyarakat Indonesia dapat dikenal di koperasi Internasional.
Dalam konteks ekonomi kerakyatan atau demokrasi ekonomi, kegiatan produksi dan konsumsi dilakukan oleh semua masyarakat dan untuk masyarakat, sedangkan pengelolaannya dibawah pimpinan dan pengawasan anggota masyarakat sendiri (Mubyarto, 2002). Prinsip demokrasi ekonomi tersebut hanya dapat diimplementasikan dalam wadah koperasi yang berasaskan kekeluargaan.
Secara operasional, jika koperasi menjadi lebih berdaya, maka kegiatan produksi dan konsumsi yang jika dikerjakan sendiri-sendiri tidak akan berhasil, maka melalui koperasi yang telah mendapatkan mandat dari anggota-anggotanya hal tersebut dapat dilakukan dengan lebih berhasil. Dengan kata lain, kepentingan ekonomi rakyat, terutama kelompok masyarakat yang berada pada arus ekonomi kelas bawah (misalnya petani, nelayan, pedagang kaki lima) akan relatif lebih mudah diperjuangkan kepentingan ekonominya melalui wadah koperasi, inilah sesungguhnya yang menjadi latar belakang pentingnya pemberdayaan koperasi.
Sebetulnya koperasi siap atau tidak siap harus siap dalam menghadapi era globalisasi. Karena tidak dapat dipungkiri semakin berkembangnya zaman, negara pun harus ikut berkembang. Jika negara berkembang maka sektor ekonomi akan lebih berkembang. Kesiapan koperasi sebetulnya sudah terlihat dari dukungan pemerintah yang memberdayakan UKM, serta koperasi pun mulai membenahi kekurangan yang menghambat berkambangnya koperasi. Para pengurus koperasi seharusnya memiliki jiwa interpreneurship, karena dengan begitu koperasi selalu berinovasi dan out of box tetapi tidak meninggalkan konsep awal dari keutuhan koperasi.
Era globalisasi juga bukan hanya sebagai ancaman bagi kelangsungan koperasi, akan tetapi jika dipandang dengan baik dan mengerti akan oportuniti yang di dapat, maka globalisasi ini akan menjadi peluang yang menjanjikan untuk koperasi. Bagaimanakah caranya?. Caranya keanggotan dan kepengurusan harus saling bersinergy dan secara bersama-sama memperjuangkan dan memperkenalkan koperasi Indonesia ke mata dunia. Tidak dapat dipungkiri juga koperasi harus mempunyai bekal pengetahuan teknologi dan memanfaatkan mhakarya manusia itu secara tepat guna, jika koperasi nantinya akan menjadi badan usaha yang global.
Intinya adalah bagaimana kesiapan perekonomian Indonesia khususnya Koperasi menghadapi persaingan yang tidak bisa dielakan lagi. Harus ada kekuatan dalam menghadapi globalisasi, kekuatan bukan brarti beradu otot akan tetapi kekuatan aspek dasar maupun keseluruhan badan usaha koperasi. Koperasi tidak bisa menutup mata dengan globalisasi, koperasi tidak bisa meminta bantuan pemerintah karena pemerintah pun berupaya sendiri dalam menghadapi globalisasi. Pembenahan dalam koperasi menjadi wajib hukumnya, jika tidak maka koperasi akan benar-benar menjadi “bayi yang di-nina-bobokan” oleh kemajuan zaman.

0 comments:

Post a Comment