Koperasi
sebagai pilar perekonomian Inodnesia seharusnya dapat menjadi penyokong
perekonomian negara
ini, tetapi jika
pengelolaan dan sosialisasi pada masyarakat berjalan dengan baik dan lancar. Namun, melihat keadaan yang sesungguhnya
kurang begitu lancar, masyarakat belum memandang koperasi sebagai suatu badan
usaha yang kompeten dari badan usaha lainnya. Hal ini mungkin disebabkan karena
kurang lengkapnya sosialisasi pada masayarakat.
Sebetulnya pemerintah sudah
menggiatkan semangat koperasi pada masyarakat dengan berbagai cara, tetapi
tetap saja masih banyak masyarakat yang menganggap koperasi dengan sebelah
mata. Coba bandingkan dengan badan usaha lain seperti swasta, swasta paham
betul akan kemajuan teknologi dan mereka membuka mata akan peluang yang didapat
melalui era globalisasi ini. Mereka melihat pangsa pasar yang begitu potensial
dan memanfaatkannya dengan kemajuan teknologi yang ada, sehingga para konsumen
merasa tertarik. Dan juga,
dengan pelayanan-pelayanan yang ditawarkan dengan penuh inovasi semakin
menaikan pamor badan usaha swasta pada masyarakat.
Melihat contoh badan usaha di atas,
seharusnya koperasi pun harus mengikuti perkembangan zaman. Sosialisasi disini
bisa berarti sebagai mensosialisasikan pemahaman akan koperasi dan ajang
promosi ketika koperasi tersebut telah berdiri. Diperlukan suatu upaya yang
komprehensif untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang koperasi,
meningkatkan fungsi dan peran nyata dari koperasi dalam memberikan pelayanan
kepada anggota dan masyarakat, membebani praktik atau ketatalaksanaan koperasi
secara baik dan benar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
dan mendorong pengembangan koperasi menjadi berskala besar sehingga memiliki
kemampuan prima melayani para anggotanya.
Kementrian UKM dan Koperasi pun
telah melihat keadaan ini, dan telah banyak mengeluarkan inovasi untuk kemajuan
koperasi. Seperti halnya Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi (GEMASKOP), program
ini secara garis besar mempunyai 3 (tiga) tujuan, yaitu: yang pertama mengajak
masyarakat untuk berkoperasi, yang kedua membenahi kualitas kelembagaan dan
usaha koperasi sesuai dengan nilai, prinsip dan jati diri koperasi, dan ketiga
mengembangkan koperasi yang ada menjadi berskala besar. Program ini merupakan
tantangan berat bagi pemerintah dalam mensosialisasikan koperasi.
Dengan program ini berarti
pemerintah membangun brand image koperasi di kalangan masyarakat dan meyakinkan
mereka tentang manfaat berkoperasi, berarti merubah mindset dan prilaku
seseorang terhadap keberadaan koperasi. Ini merupakan suatu proses bertahap dan
membutuhkan waktu yang cukup panjang, mulai dari sosialisasi, kemudian
dilanjutkan dengn internalisasi agar memperoleh pemahaman yang utuh, dan tahap
aktualisasi berupa aktivitas perkoperasian.
Tantangan lain dalam program ini
adalah pemberdayaan koperasi yang umumnya ditemui di lapangan, adalah
keterbatasan sumberdaya yang dimiliki oleh koperasi, seperti SDM koperasi yang
kurang berkualitas, sumber-sumber pemodalan yang dapat diakses oleh koperasi
dan masyarakat, tingkat pendidikan masyarakat, dan sarana serta prasarana
wilayah yang dapat mendukung pengembangan bisnis koperasi. Semua komponen inilah yang tentunya
memerlukan dukungan semua pihak yang kompeten di bidangnya, yaitu pemerintah,
pemerintah daerah, BUMN, swasta dan seluruh stokholder lainnya, termasuk
masyarakat di lingkungan domisili koperasi.
Anggota dan pengurus yang terlibat
langsung dengan koperasi pun harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat
dengan cara semenarik
mungkin, untuk menarik minat masyarakat dalam memperdalam pengetahuannya
tentang koperasi. Pengurus bisa menyebarkan selembaran untuk mengundang
masyarakat, dalam selembaran itu haruslah menggunakan kata-kata yang persuasif, dan
buatlah suatu kreasi atau inovasi serta pemberian promo untuk anggota baru
koperasi. Tetapi pemberian promo tidak serta merta mudah harus ada prosedurnya,
jadi nanti anggota koperasi harus berkontribusi penuh dulu sesuai keutuhan dari
koperasi.
Cara lainnya adalah membuat penyuluhan berupa seminar di
setiap RT dan RW. Seminar ini dibuat oleh pemerintah ataupun aktivis koperasi
yang menginginkan koperasi berjalan dengan baik. Dalam seminar ini masyarakat
diberitahu mengenai manfaat langsung dari koperasi. Masyarakat juga diberikan
informasi mengenai tujuan koperasi yang mana ingin mempermudah pemenuhan
kebutuhan untuk masyarakat. Tunjukan pada masyarakat bahwa dengan adanya
koperasi di setiap RT akan memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
mereka. Lalu setelah seminar selesai, ajaklah mereka untuk bergabung ke dalam
koperasi.
Setelah koperasi itu berdiri, seperti yang telah
dikatakan sebelumnya, orang-orang yang mengelola koperasi haruslah orang yang
kompeten dibidangnya. Sebuah organisasi yang baik dapat dilihat dari dalam
tubuh organisasi tersebut. Jika didalamnya buruk, organisasi itu juga tidak
akan berjalan dengan baik. Begitu juga dengan koperasi. Koperasi harus dikelola
oleh orang-orang yang berkompeten dibidangnya. Hal itu untuk membantu
perkembangan koperasi itu sendiri.
Orang-orang yang sesuai dalam mengelola koperasi akan
menjadikan koperasi sebagai badan usaha yang dipandang penuh oleh masyarakat.
Masyarakat merasa tertarik jika melihat orang-orang dalam koperasi itu
menjalankan tugasnya dengan baik dan benar. Tidak hanya baik, tetapi juga harus
benar. Apalagi jika koperasi itu adalah koperasi simpan pinjam. Orang yang
menjalankan koperasi harus mempunyai tanggung jawab yang tinggi. Masyarakat
akan percayakan uang mereka ke koperasi hanya jika koperasi itu sudah
memberikan image baik ke masyarakat. Dalam hal ini intinya adalah saling
percara antara pihak koperasi dan masyarakat.
Selanjutnya adalah menarik anak-anak muda untuk bergabung
dengan koperasi. Cara yang paling menarik untuk kaum muda adalah teknologi.
Saat ini anak-anak muda mencari berbagai informasi dari internet. Untuk itu
penting bagi koperasi membuat website koperasi agar anak-anak muda dapat
mencari berbagai informasi mengenai koperasi.
Buatlah web tersebut semenarik mungkin agar masyarakat
khususnya anak muda lebih tertarik dengan koperasi. Sediakan menu-menu dalam
web tersebut secara lengkap. Hal itu membuat masyarakat dengan mudah memperoleh
informasi mengenai koperasi dengan cepat dan mudah. Jika sudah mengembangkan
koperasi melalui internet, tak hanya anak muda namun berbagai masyarakat dari
berbagai kalangan bisa mengetahui berbagai informasi mengenai koperasi. Hal ini
diharapkan dapat membuat masyarakat sadar dan merasa tertarik dengan keberadaan
koperasi saat ini.
Tak hanya web, koperasi juga harus lebih maju dalam
bidang teknologi. Contohnya adalah software koperasi. Maksudnya disini adalah
pemerintah membuatkan software khusus koperasi agar memudahkan koperasi dalam
mencatat segala kegiatannya. Seperti yang digunakan akuntan, mereka menggunakan
software seperti Zahir untuk memudahkan mereka mencatat transaksi yang ada pada
perusahaan. Begitu pula dengan koperasi, pemerintah seharusnya menyediakan
fasilitas seperti itu agar koperasi mudah menjalankan aktivitasnya. Selain itu
membuat koperasi tidak tertinggal oleh teknologi.
Masalah-masalah yang membuat koperasi selalu dipandang
sebelah mata oleh masyarakat salah satunya adalah tertinggalnya koperasi oleh
teknologi. Disaat badan usaha lain telah memakai teknologi dalam aktivitasnya,
koperasi justru masih tertinggal. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan
teknologi dalm bidang koperasi.
0 comments:
Post a Comment