Ilmu layaknya isian risol, beraneka ragam namun satu kenikmatan.

Tuesday, March 13, 2012

Sistem Politik Indonesia Saat Ini

8:56 PM Posted by Agus Hadi Muhidin No comments

Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, dan pengambilan keputusan. Siklus sistem politik indonesia bisa di artikan seperti berikut, yaitu input, proses dan output.
Input dalam sebuah sistem politik adalah aspirasi masyarakat atau kehendak rakyat seperti tuntutan, dukungan, dan sikap apatis. Proses dalam sistem politik mencakup serangkaian tindakan pengambilan keputusan baik oleh lembaga legislatif, eksekutif maupun yudikatif dalam rangka memenuhi atau menolak aspirasi masyarakat. Output sistem politik berupa kebijakan publik di antaranya, pemenuhan aspirasi masyarakat dan penolakan/ketidaksediaan untuk memenuhi aspirasi masyarakat. Dan berikut dampak positif dan negatif dari sistem politik Indonesia saat ini.
Dampak positif
-          Masyarakat akan semakin sering bersuara, lebih kritis, peka dan sensitif, dan lebih berimbang dalam mengahadapi isu-isu politik 
-          Masyarakat sekarang makin tertarik untuk mempelajari dan mengamati dinamika politik yang akan menambah warna demokrasi dan kehidupan sosial masyarakat.
-          Munculnya semangat untuk membenahi politik Indonesia
-          Berkurangnya golput dalam pemilu
-          Banyak masyarakat yang sudah melek akan politik

Dampak negatif
-          Penguasa tidak mendengar suara dan aspirasi dari masyarakat luas 
-          Semakin banyak korupsi di kalangan politisi
-          Politisi hanya mementingkan kepentingan partai dan dirinya sendiri dari pada kepentingan publik
-          Politik Indonesia semakin carut marut
Sistem politik di Indonesia sangat memprihatinkan akhir-akhir ini, menurut penelitian LSI mencatat, hanya 20,9 persen responden yang menyatakan situasi perpolitikan Indonesia berada dalam kondisi baik, adapun 2,0 persen lainnya menilai sangat baik, dan 34,2 persen menyatakan sedang atau normatif.
Sementara itu, jumlah responden yang melihat kondisi politik Indonesia kini memburuk mencapai 27 persen, sangat buruk 6,8 persen, dan jawaban tidak tahu kondisi politik mencapai 9,0 persen. "Penilaian rakyat atas kondisi politik nasional secara umum saat survei dilakukan menunjukan lebih banyak yang mengatakan buruk atau sangat buruk dibanding mengatakan sebaliknya, baik atau sangat baik," ujar Burhanuddin sebagai peneliti senior LSI dalam jumpa pers di Jakarta Pusat.
Sebagai perbandingan saya akan membandingkan sistem politik Indonesia dengan Negara tetangga, yaitu Singapura. Singapura adalah Negara yang menerapkan sistem Republik Parlementer, menganut asas multi partai. Namun, pada praktiknya, hanya Partai Aksi Rakyat (PAP) yang selalu menang mutlak dalam setiap pemilihan umum. Dominasi PAP ini lah yang memberi kemajuan bagi Singapura, apa lagi kalau mengingat bahwa Negara Singapura miskin sumber daya alam di banding Negara terdekatnya Indonesia dan Malaysia.
Oleh karena itu, kestabilan politik menjadi patokannya, Dengan mengeluarkan kebijakan untuk mengutamakan pembangunan perekonomian yang di arahkan pada perdagangan internasional, menarik investasi asing, dan mencetak tenaga  kerja yang mempunyai skill. Kini, tidak bisa diasingkan lagi, langkah PAP yang dapat dikatakan otoriter dalam sistem demokrasi, ternyata dapat membawa Singapura menjadi Negara maju, pasar ekonomi terbuka, serta bebas korupsi.
Berbeda dengan Indonesia walaupun sama menganut asas multi partai akan tetapi kebanyakan partai-partai di Indonesia lebih mementingkan untuk merauk materi ketimbang nasib rakyat. Karena terlalu banyak masalah yang berkutat pada korupsi, partai, pejabat elit politik, infrastruktur untuk pribadi pejabat di DPR  sana. Alangkah lucunya melihat carut marutnya dunia politik di Indonesia, dimana Negara lain sudah memikirkan inovasi untuk perkembangan politik negaranya lebih baik. Indonesia tetap kebanyakan memikirkan permasalahan bertemakan korupsi.
Referensi
http://politik.kompasiana.com/2011/12/09/reshuffle-kabinet-cermin-sistem-politik-terkini/
http://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi
http://www.tribunnews.com/2010/08/11/sistem-politik-saat-ini
http://www.anneahira.com/politik-singapura.htm

0 comments:

Post a Comment