Ilmu layaknya isian risol, beraneka ragam namun satu kenikmatan.

Sunday, October 23, 2011

SOFTSKILL BAB 4: KEWIRASWASTAAN

6:33 AM Posted by Agus Hadi Muhidin No comments
Selamat malam para pembaca kali ini saya posting tulisan ini pada malam hari, masih berhubungan dengan bisnis kali ini saya akan menjelaskan tentang kewirausahaan. Manusia memiliki kesempatan untuk mengubah nasibnya. Hal itu dapat terjadi karena manusia bertindak dan melakukan sesuatu yang mendatangkan keuntungan. Banyak di sekeliling kita yang dalam waktu relatif singkat telah menjadi orang kaya. Banyak orang yang seperti mendapat mukjizat karena dalam waktu yang tidak begitu lama telah sukses sebagai pengusaha. Pertanyaan sekarang adalah, “Tipe orang sepeti apakah mereka yang sukses tersebut?” Jawabannya adalah tipe orang yang berani memulai usaha, dapat mengatasi masalah, dan berani menanggung resiko. Orang yang memiliki tipe seperti itu dikenal sebagai orang yang sukses berwirausaha. Pembahasan berikut ini akan menguraikan beberapa hal yang berhubungan dengan kewirausahaan.

Kewirausahaan berasal dari kata wirausaha diberi awalan ke dan akhiran an yang bersifat membuat kata benda wirausaha mempunyai pengertian abstrak, yaitu hal-hal yang bersangkutan dengan wirausaha. Lebih lanjut bila wira diartikan sebagai berani dan usaha diartikan sebagai kegiatan bisnis yang komersial maupun non bisnis dan non komersial, maka kewirausahaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan keberanian seseorang untuk melaksanakan sesuatu kegiatan bisnis/non bisnis (cara mandiri)
Sedangkan pengertian Wiraswasta adalah orang yang memiliki pribadi hebat, produktif, kreatif, melaksanakan kegiatan perencanaan bermula dari ide sendiri, kemudia mengembangkan kegiatannya dengan menggunakan tenaga orang lain dan selalu berpegang pada nilai-nilai disiplin dan kejujuran yang tinggi.

Unsur penting wiraswasta
1.      Unsur Daya Pikir
Daya pikir adalah juga sumber dan awal kelahiran kreasi dan temuan baru serta yang terpenting ujung tombak kemajuan suatu umat. Daya pikir, pengetahuan, kepandaian, intelektual, atau kongnitif mencirikan tingkat penalaran, taraf pemikiran yang dimiliki seseorang. Tantangan yang dihadapi dalam meningkatan daya nalar ialah bagaimana agar taraf pemikiran, pengetahuan, dan pemahaman terus dipacu untuk maju dan berjaya.


2.      Unsur Keterampilan
Mengandalkan berfikir saja belumlah cukup untuk dapat mewujudkan satu karya nyata. Karya hanya terwujud jika ada tindakan. Keterampilan merupakan tindakan raga untuk melakukan suatu kerja. Dari hasil kerja itulah baru dapat diwujudkan suatu karya, baik berupa produk ataupun jasa. Keterampilan dibutuhkan oleh siapa saja, termasuk kalangan pebisnis profesional. Dalam kerangka bisnis, ilmu kehidupan/keterampilan yang dibutuhkan adalah segala hal yang menunjang keberhasilan bisnis. Antara lain, keterampilan dalam mengelola keuangan (manjemen keuangan, keterampilan atau keahlian memasarkan (manajemen pemasaran), dan sebagainya. Serta yang paling penting adalah penguasaan keterampilan operasi/produksi dari lapangan bisnis yang digelutinya. Dengan demikian, penguasaan keterampilan tidak juga menjadi unsur penting wiraswasta, namun lebih dari itu, ia menjadi suatu kewajiban yang harus dikerjakan oleh sebagain dari umat apabila ilmu-ilmu tersebut dinilai sangat dibutuhkan umat.


3.      Unsur Sikap Mental Maju
Daya pikir dan keterampilan belumlah dapat menjamiin kesuksesan. Sukses hanya dapat diraih jika terjadi sinergi antara pemikiran, keterampilan, dan sikap mental maju. Sikap mental inilah yang dalam banyak hal justru menjadi penentu keberhasilan seseorang.

4.      Unsur Intuisi
Jika ditelusuri lebih jauh, sebenarnya ada faktor lain di samping pemikiran, keterampilan, dan sikap mental yang juga menentukan keberhasilan seseorang. Faktor itu tidak lain adalah intuisi atau kewaspadaan. Intuisi atau juga dikenal sebagai feeling adalah sesuatu yang abstrak, sulit digambarkan, namun seringkali menjadi kenyataan jika dirasakan serta diyakini benar dan lalu diusahakan.
Kiat-kiat memilih usaha dengan cara waralaba
  • Tentukan minat Anda sebelum memilih jenis usaha waralaba, apakah di bidang kuliner, salon kecantikan atau lainnya.
  • Pilihlah satu jenis usaha, misalnya waralaba kuiliner. Lalu ambil tiga pilihan waralaba kuliner atau tiga brand yang Anda minati untuk Anda seleksi.
  • Kenali lebih dalam mengenai sistem waralaba dari ketiga pilihan waralaba tersebut. Pelajarilah dan bandingkan dengan seksama dari sistem yang ditawarkannya.
  • Untuk memilih waralaba yang tepat dan bisa membawa Anda pada kesuksesan berbisnis, berikan pertanyaan detil kepada franchisor. Seperti informasi detil sejarah berdirinya, kapan memulai franchise, siapa franchisee pertama, mintalah izin dan informasi apakah Anda boleh bertemu dengan franchisee pertama untuk mencari tahu pengalaman bisnisnya, dan temukan apa keunikan dari setiap usaha waralaba yang Anda seleksi tersebut.
Jenis-jenis usaha yang potensial diwaralabakan:
  •          Produk dan Jasa Otomotif
  •     Bantuan dan Jasa Bisnis
  •     Produk dan Jasa Konstruksi, Perawatan dan Perbaikan Rumah, Jasa AC
  •     Jasa pendidikan
  •     Rekreasi danHiburan
  •     Fastfood dan Takeaway
  •     Stand Makanan/Food Stalls
  •     Perawatan kesehatan, medis, dan kecantikan
  •     Jasa membersihkan karpet, pemasangan gorden, kebersihan rumah, dan perbaikan furniture
  •     Eceran/Retailing


Perusahaan kecil pasti mempunyai kekuatan dan kelebihan sebagai berikut:
-  Kelemahan:
a.  Skala Usaha Kecil.
b.  Padat karya.
-  Kekuatan
a.  Berbasis sumber daya lokal dan sumber daya alam.
b.  Pelaku banyak.
c.  Menyebar.


Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh Usaha antara lain:
  •  Inovasi dalam teknologi yang dengan mudah terjadi dalam pengembangan produk.
  •  Hubungan kemanusiaan yang akrab di dalam perusahaan kecil.
  •  Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan cepat    dibandingkan dengan perusahaan berskala besar yang pada umumnya birokratis.
  • Terdapat dinamisme manajerial dan peranan kewirausahaan.


Kelemahan yang dimiliki Usaha Kecil adalah:
1.
Kesulitan pemasaran
Hasil dari studi lintas Negara yang dilakukan oleh James dan Akarasanee (1988) di sejumlah Negara ASEAN menyimpulkan salah satu aspek yang terkait dengan masalah pemasaran yang umum dihadapi oleh pengusaha UKM adalah tekanan-tekanan persaingan, baik dipasar domestik dari produk-produk yang serupa buatan pengusaha-pengusaha besar dan impor, maupun dipasar ekspor. 


2. Keterbatasan finansial

UKM di Indonesia menghadapi dua masalah utama dalam aspek finansial antara lain: modal (baik modal awal maupun modal kerja) dan finansial jangka panjang untuk investasi yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan output jangka panjang.


3. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) 
Keterbatasan sumber daya manusia juga merupakan salah satu kendala serius bagi UKM di Indonesia, terutama dalam aspek-aspek kewirausahaan, manajemen, teknik produksi, pengembangan produk, control kualitas, akuntansi, mesin-mesin, organisasi, pemprosesan data, teknik pemasaran, dan penelitian pasar


4.Masalah bahan baku

Keterbatasan bahan baku dan input-input lain juga sering menjadi salah satu masalah serius bagi pertumbuhan output atau kelangsungan produksi bagi UKM di Indonesia. Terutama selama masa krisis, banyak sentra-sentra Usaha Kecil dan Menengah seperti sepatu dan produk-produk textile mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku atau input lain karena harganya dalam rupiah menjadi sangat mahal akibat depresiasi nilai tukar terhadap dolar AS.


5.Keterbatasan teknologi

Berbeda dengan Negara-negara maju, UKM di Indonesia umumnya masih menggunakan teknologi tradisonal dalam bentuk mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang sifatnya manual. Keterbelakangan teknologi ini tidak hanya membuat rendahnya jumlah produksi dan efisiensi di dalam proses produksi, tetapi juga rendahnya kualitas produk yang dibuat serta kesanggupan bagi UKM di Indonesia untuk dapat bersaing di pasar global. Keterbatasan teknologi disebabkan oleh banyak faktor seperti keterbatasan modal investasi untuk membeli mesin-mesin baru, keterbatasan informasi mengenai perkembangan teknologi, dan keterbatasan sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan mesin-mesin baru.


Usaha untuk mengembangkan perusahaan kecil antara lain:
  • Peningkatan akses kepada aset produktif, terutama modal, di samping juga teknologi, manajemen, dan segi-segi lainya yang penting.
  • Peningkatan akses pada pasar, yang meliputi suatu spektrum kegiatan yang luas, mulai dari pencadangan usaha, sampai pada informasi pasar, bantuan produksi, dan prasarana serta sarana pemasaran.
 Kewirausahaan. Dalam hal ini pelatihan-pelatihan mengenai pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berusaha teramat penting. Namun, bersamaan dengan atau dalam pelatihan itu penting pula ditanamkan semangat wirausaha. Bahkan hal ini harus diperluas dan dimulai sejak dini, dalam sistem pendidikan kita, dalam rangka membangun bangsa Indonesia yang mandiri, yakni bangsa niaga yang maju dan bangsa industri yang tangguh. Upaya ini akan memperkuat proses transformasi ekonomi yang sedang berlangsung karena didorong oleh transformasi budaya, yakni modernisasi sistem nilai dalam masyarakat. Kelembagaan ekonomi dalam arti luas adalah pasar. Maka memperkuat pasar adalah penting, tetapi hal itu harus disertai dengan pengendalian agar bekerjanya pasar tidak melenceng dan mengakibatkan melebarnya kesenjangan. Untuk itu diperlukan intervensi-intervensi yang tepat, yang tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah yang mendasar dalam suatu ekonomi bebas, tetapi tetap menjamin tercapainya pemerataan sosial (social equity).

Walaupun kita sudah mengetahui cara-cara membangun perusahaan kecil tapi terkadang tetap saja masih terjadi kegagalan yang dapat merugikan pihak pengelola, misal:
1.  Ketidakmampu pimpinan dalam mengelola dan mengarahkan SDM.
2. Sulit mengembangkan usaha dikarenakan kesuliatn dalam memperoleh modal jangka panjang dengan syarat yang lunak.
3.  Kurang tepat dalam memilih media promosi
4.  Ketidakmampuan dalam menagih utang.

Kita sering beranggapan bahwa kewirausahaan dengan bisnis kecil adalah sama. Namun sebenarnya kedua hal tersebut mempunya pengertian yang berbeda. Keduanya memang memiliki persamaan yaitu sama-sama bergerak dalam membuka usaha. Namun di antara keduanya terdapat perbedaan. Kewirausahaan adalah keberanian seseorang mengambil risiko dengan menyatukan berbagai fungsi, produksi, termasuk bahan baku, modal, tenaga kerja dan menerima imbalan dalam bentuk laba dari nilai pasar yang di hasilkan. Sedangkan bisnis kecil adalah kegiatan usaha kecil yang sifatnya mencari keuntungan biasanya usaha ini di lakukan melalui kegiatan usaha rumahan.

Saya sudah menjelaskan tentang materi kwirausahaan, bagamaimana apakah anda tertarik utnuk berwirausaha? Saya yakin di dalam benak Anda terbayang jika Anda mendirikan usaha sendiri dan bisa membantu orang lain untuk mendapatkan pekerjaan. Tapi pasti pertanyaan besar muncul “Apakah saya bisa mewujudkannya?” Saya yakin bisa asalkan anda mempelajari diri Anda sendiri dan membuatnya seperti jiwa seorang wirausahawan, bekerja keras, percaya diri, menanggung resiko, dan berorientasi pada tugas dan hasil.

SUMBER


http://id.wikipedia.org/wiki/Waralaba
http://tariles41.blogspot.com/2010/04/keunggulan-dan-kelemahan-usaha-kecil.html
Buku Pengantar Bisnis Oleh M. Fuad, dkk
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan
Buku Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XII, disusun oleh Drs. Alam S., MM


Nama                     : Agus Hadi Muhidin
NPM                      : 20211369
Kelas                      : 1EB07 
Fak/Jurusan            : Ekonomi/Akuntansi




0 comments:

Post a Comment