Ilmu layaknya isian risol, beraneka ragam namun satu kenikmatan.

Thursday, January 3, 2013

Fenomena 7-Eleven di Indonesia

8:36 PM Posted by Agus Hadi Muhidin No comments

Waralaba asal Jepang yang mulai menjamur di Indonesia, 7-Eleven kini menuai banyak penggemar. Tak hanya Slurpee yang bisa menjadi favorit, namun juga konsep 7-Eleven Indonesia yang hanya ditemukan di Indonesia. Bahkan, menjamurnya nongkrong irit ongkos ini juga masuk pembahasan New York Times akhir Mei lalu.

New York Times mengangkat fenomena nongkrong murah yang menghapuskan jenjang sosial di 7-Eleven. Bahkan, si penulis Sara Schohardt menggambarkan bahwa "tak heran bila melihat sepeda motor bersandingan dengan Mercedes Benz."

"Masyarakat masih suka ngobrol soal kehidupan mereka, bahkan mereka juga suka bergosip," ujar Henri Honoris, Presiden Direktur Modern Putra, pemegang hak waralaba 7-Eleven Indonesia kepada New York Times. "Kami memberikan alternatif. Warung dengan kualitas yang lebih baik," imbuh dia.

Dalam artikel tersebut, Schohardt membandingkan keadaan Indonesia dengan 10 tahun yang lalu di mana masyarakatnya masih suka mengobrol di warung. Namun, seiring dengan bertumbuhnya ekonomi Indonesia, maka tempat nongkrong menjadi lebih canggih. Bahkan 7-Eleven sangat digandrungi oleh anak muda umur 20-an.

Tak hanya itu, 7-Eleven juga satu-satunya tempat nongkrong murah yang di mana kaum muda bisa menikmati bir, hal yang selama ini sulit didapatkan di toko biasa atau tersedia namun di tempat nongkrong yang lebih mahal.

Dengan meningkatnya kelas menengah di Indonesia, Henri mengatakan bahwa 7-Eleven menjadi suatu tempat nongkrong yang mewah namun terjangkau. Namun, dia mengaku perlu dua tahun untuk mendapatkan lisensi toko mini serba ada ini dari perusahaan yang berpusat di Dallas, amerika Serikat. Akhirnya dia berhasil membuka 20 gerai di tahun 2009 lalu.

Modern Putra yang dulunya adalah distributor resmi Fujifilm ini tiba-tiba melambung tinggi. Pendapatan perusahaan itu melonjak menjadi Rp 320 miliar di tahun 2011 dan laba sebesar Rp 57 miliar. Strategi penjualan Modern Putra ini memang terhitung jitu. Pasalnya, 7-Eleven menjadi tempat nongkrong anak muda hanyalah ada di Indonesia. Di negara tetangga, misalnya Thailand, Malaysia dan Singapura, 7-Eleven hanya sebuah toko kecil serba ada yang tak jauh beda dengan Circle K di Indonesia. Meski begitu, 7-Eleven memang suatu terobosan besar untuk sebuah waralaba.

Fenomena inilah yang dijadikan peluang oleh para pengusaha, akan tetapi sisi negatifnya adalah semakin terpuruknya nasib warung-warung tradisional. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan peraturan tentang waralaba yaitu Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor: 68/M-DAG/PER/10/2012. Berisikan tentang pembatasan gerai minimarket sebanyak 150 dan kepemilikan secara bertahap harus dilepas kepublik.

0 comments:

Post a Comment