Ilmu layaknya isian risol, beraneka ragam namun satu kenikmatan.
Monday, November 17, 2014
Monday, November 10, 2014
Tugas 2 : Perilaku Etika dalam Profesi Akuntansi
Setiap orang yang melakukan aktivitas dan pekerjaan
haruslah memiliki etika. Etika merupakan dasar dari cara orang bersikap. Etika
berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu, ethikos yang berarti timbul dari kebiasaan.
Menurut Wikipedia.com etika adalah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama
filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai
standar dan penilaian moral. Etika tidak bisa dilepaskan dari peran
akuntan dalam memberikan informasi bagi pengambilan keputusan. Pada prinsip
etika profesi dalam kode etik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyatakan tentang
pengakuan profesi akan tanggung jawabnya kepada publik, pemakai jasa akuntan,
dan rekan.
A. Akuntansi sebagai profesi dan Peran
Akuntan
Akuntansi merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang
mempelajari tentang bagaimana keuangan dapat diolah dengan baik. Akuntansi
dikenal sebagai ilmu yang memerlukan ketelitian dalam menjalaninya. Akuntansi
merupakan salah satu profesi yang mulai dikenal di masyarakat. Akuntansi bukan
hanya sekedar ilmu, tetapi juga profesi yang mendasari sebuah pekerjaan.
Profesi yang paling terkenal dalam bidang akuntansi adalah akuntan. Akuntansi
merupakan salah satu profesi yang paling disegani karena mengharuskan seseorang
bekerja dengan sangat teliti. Akuntan dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
1. Akuntan Intern
Yaitu orang yang bekerja pada suatu perusahaan dan
bertanggung jawab terhadap laporan keuangan. Akuntan intern bertugas menyusun
sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan, menyusun anggaran, menangani
masalah perpajakan, serta memeriksa laporan keuangan.
2. Akuntan Publik
Yaitu orang yang bekerja secara independen dengan
memberikan jasa akuntansi bagi perusahaan atau organisasi nonbisnis. Jasa yang
ditawarkan berupa pemeriksaan laporan keuangan sehingga sesuai dengan standar
akuntansi keuangan. Jasa lainnya berupa konsultasi perpajakan dan penyusunan
laporan keuangan.
3. Akuntan Pemerintah
Merupakan orang yang bekerja pada lembaga
pemerintahan. Akuntan ini bertugas memeriksa keuangan dan mengadakan
perencanaan sistem akuntansi. Misalnya Badan Pengawas Keuangan (BPK), dan Badan
Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
4. Akuntan Pendidik
Merupakan orang yang bertugas mengembangkan dan
mengajarkan akuntansi. Misalnya dosen dan guru mata pelajaran akuntansi.
Akuntan memiliki peran yang penting dalam
perekonomian Indonesia. Akuntan dapat membantu pemerintah dalam mengawasi
kegiatan perusahaan. Akuntan akan mengoreksi setiap kegiatan perusahaan yang
akan dilaporkan kepada pihak eksternal yang membutuhkan. Perusahaan akan
menggandeng akuntan untuk mengoreksi dan membuat laporan keuangan mereka.
Laporan keuangan itu merupakan laporan secara keseluruhan mengenai perusahaan
tersebut yang akan dipublish ke pihak eksternal. Pihak eksternal itu akan
menjadikan dasar pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang baik menandakan
perusahaan itu sehat dan pihak eksternal dapat mempercayai perusahaan tersebut.
Perusahaan yang baik dan sehat akan menyebabkan perekonomian Indonesia ikut
sehat. Peran akuntan dalam hal ini adalah sebagai sumber daya yang mengelola
dan mengoreksi laporan perusahaan.
B. Ekspektasi Publik
Seorang akuntan harus memiliki ketelitian yang
tinggi. Hal ini dikarenakan pekerjaan akuntan adalah mengoreksi laporan perusahaan.
Publik atau pihak eksternal sangat mengharapkan seorang akuntan bekerja
independen. Artinya, akuntan tidak boleh memihak kepada klien yang
mempekerjakannya. Dengan bekerja independen, laporan keuangan yang dibuat
merupakan laporan yang dapat diandalkan. Artinya, laporan tersebut dapat
dipercaya dan dapat dijadikan dasar dalam mengambil keputusan.
Publik/masyarakat sangat bergantung pada profesi
akuntan. Hal ini karena masyarakat akan menilai atau mengambil keputusan
ekonomi setelah melihat laporan keuangan perusahaan. Hubungan saling ketergantungan
antara perusahaan dan masyarakat mulai menjadi pokok perhatian pada dekade 80-an.
Perusahaan kemudian menanggapi harapan masyarakat, baik sebagai shareholder maupun
sebagai stakeholder dengan menghadirkan;
·
Menghadirkan
konsep tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) melalui
pembentukan sistem pengendalian internal untuk menjamin tercapainya tujuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dan melindungi hak-hak pemegang saham
·
Membuat
serangakaian code of conduct sebagai pedoman bagi internal perusahaan dalam
hubungannya dengan para stakeholder seperti karyawan, pemerintah dan masyarakat
umum.
C. Nilai-nilai Etika vs Teknik
Akuntansi/Auditing
Sebagian besar akuntan dan kebanyakan bukan akuntan
memegang pendapat bahwa penguasaan akuntansi dan atau teknik audit merupakan
sejata utama proses akuntansi. Tetapi beberapa skandal keuangan disebabkan oleh
kesalahan dalam penilaian tentang kegunaan teknik atau yang layak atau
penyimpangan yang terkait dengan hal itu. Beberapa kesalahan dalam penilaian
berasal dari salah mengartikan permasalahan dikarenakan kerumitannya, sementara
yang lain dikarenakan oleh kurangnnya perhatian terhadap nilai etik kejujuran,
integritas, objektivitas, perhatian, rahasia dan komitmen terhadap mendahulukan
kepentingan orang lain dari pada kepentingan diri sendiri.
·
Integritas:
setiap tindakan dan kata-kata pelaku profesi menunjukan sikap transparansi,
kejujuran dan konsisten.
·
Kerjasama:
mempunyai kemampuan untuk bekerja sendiri maupun dalam tim.
·
Inovasi: pelaku
profesi mampu memberi nilai tambah pada pelanggan dan proses kerja dengan
metode baru.
·
Simplisitas:
pelaku profesi mampu memberikan solusi pada setiap masalah yang timbul, dan
masalah yang kompleks menjadi lebih sederhana.
Teknik akuntansi (akuntansi technique) adalah aturan
aturan khusus yang diturunkan dari prinsip prinsip akuntan yang menerangkan
transaksi transaksi dan kejadian kejadian tertentu yang dihadapi oleh entitas
akuntansi tersebut.
D. Perilaku Etika dalam Pemberian Jasa
Akuntan publik
Setiap profesi yang menyediakan jasanya kepada
masyarakat memerlukan kepercayaan dari masyarakat yang dilayaninya. Kepercayaan
masyarakat terhadap mutu jasa akuntan publik akan menjadi lebih tinggi, jika
profesi tersebut menerapkan standar mutu tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan
profesional yang dilakukan oleh anggota profesinya.
Dari profesi akuntan publik inilah masyarakat
kreditur dan investor mengharapakn penilaian yang bebas. Tidak memihak terhadap
informasi yang disajikan dalam laporan Keuangan oleh manajemen perusahaan.
Profesi akuntan publik menghasilkan berbagai jasa bagi masyarakat yaitu :
·
Jasa Assurance
adalah jasa profesional independen yang meningkatkan mutu informasi bagi
pengambil keputusan.
·
Jasa Atestasi
terdiri dari audit, pemeriksaan (examination), review, dan Prosedur.
·
Jasa Atestasi
adalah suatu pernyataan pendapat, pertimbangan orang yang Independen dan
kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai dalam semua hal yang
material, dengan kriteria yang telah ditetapkan.
·
Jasa
Nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang didalamnya
tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringakasan temuan, atau
bentuk lain keyakinan.
Setiap profesi yang menyediakan jasanya kepada
masyarakat memerlukan kepercayaan dari masyarakat yang dilayaninya. Kepercayaan
masyarakat terhadap mutu jasa akuntan publik akan menjadi lebih tinggi, jika
profesi tersebut menerapkan standar mutu tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan
profesional yang dilakukan oleh anggota profesinya. Aturan Etika Kompartemen
Akuntan Publik merupakan etika profesional bagi akuntan yang berpraktik sebagai
akuntan publik Indonesia. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik bersumber
dari prinsip Etika yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
Sumber:
Diakses
pada tanggal 6 November 2014 pukul 23.00
http://albantantie.blogspot.com/2013/10/perilaku-etika-dalam-profesi-akuntansi.html
http://tugasprofesiakuntansi.blogspot.com/2011/12/ekspektasi-masyarakat-terhadap-bisnis.html
http://oliviaudhiyyah.blogspot.com/2012/10/tugas-wajib-4-perilaku-etika-dalam.html
Friday, October 3, 2014
Tugas 1 : Etika Bisnis
Sebelum mengulas lebih jauh mengenai
“etika bisnis” kita pahami terlebih dahulu apa itu “etika”. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI, 1988) menjelaskan pengertian etika dengan membedakan
tiga arti, yakni: Ilmu tentang apa yang baik
dan buruk, kumpulan azas atau nilai,
dan nilai mengenai benar dan salah.
Dari definisi tersebut kita dapat simpulkan bahwa aspek-aspek yang disebut
diatas ada pada diri manusia, sehingga yang menjadi objek pada etika yaitu
prilaku “manusia” itu sendiri. Sedangkan definisi “bisnis” menurut Griffin dan
Ebert (1996), “Business is all those activities involved in providing the goods and
services needed or desired by people” yang bermakna aktifitas yang
menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen.
Maka
daripada itu jika digabungkan makna dari etika bisnis adalah merupakan cara
untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan
dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Secara sederhana yang dimaksud
dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita
menjalankan bisnis secara adil (fairness),
sesuai dengan hukum yang berlaku (legal)
tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Menurut Von der Embse
dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988) yang
berjudul Managerial Ethics Hard Decisions on Soft Criteria (dalam Santosa,
2007), membedakan antara ethics, morality
dan law sebagai berikut :
- Ethics is defined as the consensually accepted standards of behavior for an occupation, trade and profession.
- Morality is the precepts of personal behavior based on religious or philosophical grounds.
- Law refers to formal codes that permit or forbid certain behaviors and may or may not enforce ethics or morality.
Berdasarkan pengertian
tersebut, terdapat tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis
:
- Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensi nya. Oleh karena itu dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
- Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuan nya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
- Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Perkembangan
dalam Etika Bisnis
Perkembangan dalam etika bisnis dibagi menjadi 5 periode yaitu sebagai berikut:
- Situasi Dahulu : Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur.
- Masa Peralihan tahun 1960-an : ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering dibahas adalah corporate social responsibility (CSR).
- Etika Bisnis Lahir di AS tahun 1970-an : sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis di AS.
- Etika Bisnis Meluas ke Eropa tahun 1980-an : di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang disebut European Business Ethics Network (EBEN),
- Etika Bisnis menjadi Fenomena Global tahun 1990-an : tidak terbatas lagi pada dunia Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di seluruh dunia. Telah didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.
Lingkungan
Bisnis yang Mempengaruhi Perilaku Etika
Bisnis melibatkan
hubungan ekonomi dengan banyak kelompok orang yang dikenal sebagai
stakeholders, yaitu: pelanggan, tenaga kerja, stockholders, suppliers,
pesaing, pemerintah dan komunitas. Oleh karena itu para pebisnis harus
mempertimbangkan semua bagian dari stakeholders
dan bukan hanya stockholdernya saja. Pelanggan, penyalur, pesaing, tenaga kerja
dan bahkan pemegang saham adalah pihak yang sering berperan untuk keberhasilan
dalam berbisnis. Lingkungan bisnis yang mempengaruhi etika adalah lingkungan
makro dan lingkungan mikro. Lingkungan makro yang dapat mempengaruhi kebiasaan
yang tidak etis yaitu bribery, coercion,
deception, theft, unfair dan discrimination.
Maka dari itu dalam perspektif mikro, bisnis harus percaya bahwa dalam
berhubungan dengan supplier atau vendor, pelanggan dan tenaga kerja atau
karyawan.
Kesaling
– tergantungan Antara Bisnis dan Masyarakat
Tidak dapat dipungkiri bahwa bisnis merupakan
bagian dari masyarakat, oleh karenanya bisnis harus tunduk terhadap norma-norma
yang ada di masyarakat. Keadaan seperti ini membawa serta etika-etika dalam
kegiatan bisnisnya, baik etika antara sesama pelaku bisnis maupun terhadap
masyarakat dalam hubungan langsung maupun tidak langsung. Untuk itu etika
ternyata diperlukan sebagai kontrol akan kebijakan, demi kepentingan perusahaan
itu sendiri Oleh karena itu kewajiban perusahaan adalah mengejar berbagai
sasaran jangka panjang yang baik bagi masyarakat.
Dengan memetakan pola
hubungan dalam bisnis seperti itu dapat dilihat bahwa prinsip-prinsip etika
bisnis terwujud dalam satu pola hubungan yang bersifat interaktif. Etika bisnis
merupakan penerapan tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam
perusahaan itu sendiri. Bisnis selalu berhubungan dengan masalah-masalah
etis dalam melakukan kegiatan sehari-hari. bisnis dengan masyarakat umum juga
memiliki etika pergaulan yaitu etika pergaulan bisnis.
Kepedulian
Pelaku Bisnis Bisnis Terhadap Etika
Pelaku bisnis dituntut untuk
peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk “uang” dengan jalan
memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi. Artinya sebagai contoh,
kesempatan yang dimiliki oleh pelaku bisnis untuk menjual pada tingkat harga
yang tinggi sewaktu terjadinya excess demand harus menjadi perhatian dan
kepedulian bagi pelaku bisnis dengan tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk
meraup keuntungan yang berlipat ganda. Jadi, dalam keadaan excess demand,
pelaku bisnis harus mampu mengembangkan dan memanifestasikan sikap tanggung
jawab terhadap masyarakat sekitarnya. Tanggung jawab sosial bisa dalam bentuk
kepedulian terhadap masyarakat di sekitarnya, terutama dalam hal pendidikan,
kesehatan, pemberian latihan keterampilan, dll.Etika Bisnis dalam Akuntansi
Dalam menjalankan
profesinya, seorang akuntan di Indonesia diatur oleh suatu kode etik profesi
dengan nama kode etik Ikatan Akuntan Indonesia. Kode etik Ikatan Akuntan
Indonesia merupakan tatanan etika dan prinsip moral yang memberikan pedoman
kepada akuntan untuk berhubungan dengan klien, sesama anggota profesi dan juga
dengan masyarakat.
Selain dengan kode etik
akuntan juga merupakan alat atau sarana untuk klien, pemakai laporan keuangan
atau masyarakat pada umumnya, tentang kualitas atau mutu jasa yang diberikannya
karena melalui serangkaian pertimbangan etika sebagaimana yang diatur dalam
kode etik profesi. Akuntansi sebagai profesi memiliki kewajiban untuk
mengabaikan kepentingan pribadi dan mengikuti etika profesi yang telah
ditetapkan. Kewajiban akuntan sebagai profesional mempunyai tiga kewajiban, yaitu
kompetensi, objektif dan mengutamakan integritas. Kasus enron, xerok, merck,
vivendi universal dan bebarapa kasus serupa lainnya telah membuktikan bahwa
etika sangat diperlukan dalam bisnis. Tanpa etika di dalam bisnis, maka
perdaganan tidak akan berfungsi dengan baik.
Dalam menciptakan etika
bisnis yang baik, Dalimunthe (2004) menganjurkan untuk memperhatikan hal
sebagai berikut :
1.
Pengendalian
diri.
2.
Pengembangan
tanggung jawab social (social
responsibility).
3. Mempertahankan
jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan
informasi dan teknologi.
4.
Menciptakan
persaingan yang sehat.
5.
Menerapkan
konsep “pembangunan berkelanjutan”.
6.
Menghindari
sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi).
7.
Mampu menyatakan
yang benar itu benar.
8.
Menumbuhkan
sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke
bawah.
9.
Konsekuen dan
konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama.
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki
terhadap apa yang telah disepakati.
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan
dalam suatu hokum positif yang berupa peraturan perundang-undangan.
Sampai pada
kesimpulan bahwa konsep etika bisnis tidak akan terlaksana apabila setiap orang
atau perusahaan tidak ingin konsisten dengan etika tersebut. Apabila semua
etika bisnis telah disepakati, sementara pengusaha atau pihak lain mencoba
untuk melakukan kecurangan demi kepentingan perusahaannya sendiri, maka semua
konsep etika bisnis akan tidak berguna. Oleh karena itu etika bisnis sangat
penting mengingat dunia usaha tidak terlepas dari elemen-elemen lain, baik
perusahaan lain, masyarakat maupun negara.
Sumber :
Sumber :
Diakses pada tanggal 3/10/2014 pukul 8.51 wib
Saturday, May 31, 2014
Museum Tour With My Mirror
Museum of Bank Indonesia has historical stories about Indonesia,
especially in economy. As was seen in the figure below, is a collection of
Indonesian currency since the colonial period. This currency is genuine and it
compiled in value from the smallest to the largest. Not only the currencies of
Indonesia, there is also a collection of foreign currency in the past.
The more we
explore this museum, we got a lot of information about the history of
Indonesia. Like the one shown below, I forgot that, but I just remember this
story of the picture is the state officials were meeting to discuss the
Indonesian economy. Next, we went to another room to look around.
The end of
the trip at the museum, we take pictures in various corner of museums. In this
museum there is a large yard in the middle of the building. In there visitors
can relax or take pictures as we were. Not far from that page there is a board
shaped like Rp. 10,000 were cut right in the face of the Mrs. Kartini. Me and
my girlfriend take pictures there as if we are a model in the currency.
This is the
end of our trip extra special. Unlike couples in general, we chose the museum
as a destination we traveled. Wherever we go, the places we visit always be our
history. Bank Indonesia as the museum that contains the history of the
Indonesian economy is our witness
history. Exciting, interesting, and historic, that can be drawn from Bank
Indonesia Museum. History is not boring, but it is fun. A relationship if it is
not built from the boring, there would be no interesting history and fun to
relate to others. Go with your partner to a place that is unique and rarely
visited by the people, because that's where you can establish good
communication with your partner. Do not forget to capture the moment, the
picture can be a silent witness to the history of your relationship.
Tuesday, May 6, 2014
[REVIEW] Now You See Me
A film that is quite unique to the present theme of magic and action at the same time. Although there has been previous magic-themed films, such as The Prestige, The Illusionist and Red Light but do not worry, this movie appears to be different. Worked with a fresh and modern by director Louis Letterrier French-born. Louis made the plot like tricky magic because he made a good beginning and progressively the level of his game is incrase and at the end of the story he give an answer from his tricky game.
The
story starts from a mysterious person who recruited four magicians which are
Daniel (Jesse Eisenberg) who is an expert playing cards, Henley (Isla Fisher)
is a dangerous game expert, Jack Wilder (Dave Franco) who is an expert sleight
of hand, Merrit (Woody Harrelson) who is an expert hypnosis. They do not
know what and who the mysterious person who invited them to enter the
particular mission. All the shows are create in detail for one year. After
that they appear to the public to call their group the four horseman aka
four magicians. Performed its first show in Las Vegas sponsored by Arthur
Tressler (Michael Caine), owner of an insurance company.
The
first show with the theme of robbing a bank is done by calling someone at
random and fell on a man from France who have a French bank account. Head
of the person who posted a teletransporter can send the person
into French bank, later he (the choosen person) put a card which is signed by
him into safes. This is a proof that the person actually come to the bank. Money
After he put the card, the money was fly into the airways from bank to the show
(Las Vegas) all spectators.
Of
course all audience was surprised and also Las Vegas police and the French. The
incident make the police panic and define that its the robbery case. For that
Dylan (Mark Ruffalo) has the task to catch the four magicians. Not to
mention, the French sent Alma (Melanie Laurent) to probe the robbery case. Unfortunately
there is no evidence to indicate their involvement so they was released by
Dylan. Moreover, he do not believe in magic.
It
turns out that when the magician shows four recorded by Thaddeus (Morgan
Freeman) who is an anti-magic. It means he's trying to uncover the tricks
performed by magicians and embarrass and sell them online. Dylan and Alma
interviewed Thaddeus and dig information from him. It was found that there
was a hole trick on stage is made similar to a bank safe deposit box in
France.
Second show performed in New
Orleans with the promise of more excited than ever. Arthur Tressler as
Thaddeus plan sponsors know that is a threat to the success of the fourth event
magician. Arthur Thaddeus offered some money to leave the town, but was
rejected by him. The event began by asking each person write down the
balance of their bank accounts each in an envelope. Similarly, there is an
inscription on stage sponsor their account balances from Arthur. Arthur's
unexpected account balance is reduced little by little and move into audience
bank accounts. At first Arthur felt it was just part of the show but who
would have thought that it is the real thing. Dylan and Alma hunting them
and chases occur like a cat and mouse and fourth again the magician is
superior.
Arthur
Thaddeus hire a magician to reply to the fourth. Thaddeus involved and
considers Dylan a fifth magician who helped behind the magician's fourth
screen, but there is no proof. Dylan and Alma managed to figure out the four
magicians hiding in apartment and raids them. Daniel, Henley and Merrit
managed to escape while Jack Wilder is still not finished burning the
documents. A fight broke out and continued speeding between them which
resulted in Jack's car overturned and caught fire, Jack died.
Dylan
and Alma hunt for money in a safe deposit box that will be used for the third
show in the city of New York. They always slower step than the three
magician. Safe has been transported by truck. They chased him and
told him to keep running to the destination as a trap. Having arrived at
their destination, police waiting who will open the truck. It turns out that
she is Thaddeus girl. Thaddeus defensively that he was following the truck and
was not involved. Once the safe is opened and it turns out that it is not the
money as they are expected but stuffed toys and balloons.
The
third show begins, Dylan and Alma tried to arrested the three magicians. Shows
still running and it was raining money. Third magician disappeared at the
same time of a crowd. It turns out that this time the money is distributed
is not real money, but money toys. Thaddeus went to his car and opened the
door so then poured a lot of money in it. Apparently the money in a safe
deposit box has been moved to his car. Dylan catch Thaddeus.
Thaddeus
was visited in prison by Dylan. He feels trapped. By attempting to
reconstruct it is known that the real magician is the fifth Dylan himself. But
he was still confused. Fourth magicians met in central park including Jack
Wilder who was still alive. The four of them met the person who recruited
them a year ago, his identity unknown. They were surprised that Dylan
encountered is people who have been the enemy.
The
answers of the game or tricky magic was revealed at the end of the film when
Dylan met Alma in France. Revenge was the motive. Apparently, Dylan's
father is a magician whose tricks never opened and humiliated by Thaddeus. In
the final show of his father put into crates and sunk into the river but was
killed and his body was not found. Arthur is an insurance entrepreneur who
rejected claims his father's death. Banks in France who did not withdraw
his money. And the company that makes the coffin is not safe according to
the specifications as requested his father.
Overall the players have to show their
role, and assisted by their excellent cinematography. Audience need to concentrate
on the end of the movie because everything is revealed in a short time. This
film is quite entertaining because there are so many scenes that unpredictable
and awesome. The messages that can be drawn from this film is how we understand
life is full of puzzles and magic tricks like that we do not get caught up in
the illusion that is not real.
Monday, May 5, 2014
[REVIEW] A Beautiful Mind
This
film tells the story of the struggle of a genius mathematician named John
Forbes Nash, who managed to create an economic concept which now serve as the
basis of contemporary economic theory. During the Cold War, Nash suffered from
schizophrenia which makes living in hallucinations and always shadowed by the
fear that he had to fight hard to recover and won the Nobel prize in 1994, when
he entered old age.
This
story begins in 1947, John Nash (Crowe) arrives
at Princeton University. He is
co-recipient, with Martin Hansen (Lucas), of the prestigious Carnegie
Scholarship for mathematics. At a reception, he meets a group of
other promising math and science graduate students, Richard Sol (Goldberg),
Ainsley (Jason Gray-Stanford), and Bender (Rapp).
He also believes he meets his roommate Charles Herman (Bettany), a literature
student. Nash does not realize it yet, but he is suffering from a mental
illness, and Herman is a figment of his imagination.
Nash
comes under increasing pressure to publish, but he refuses until he finds a
truly original idea. His inspiration comes when he and his fellow graduate
students discuss how to approach a group of women at a bar. Hansen quotes Adam Smith and
advocates "every man for himself", but Nash argues that a cooperative
approach would lead to better chances of success. This leads to a new concept of
governing dynamics which Nash develops and publishes.
On the strength of this he is offered an appointment at MITwhere Sol and Bender
join him.
Some
years later, Nash thinks he is invited to the Pentagon to crack encrypted enemy
telecommunication. Again, this is all in Nash's mind only. Nash is able to
decipher the code mentally, to the astonishment of other codebreakers. He
considers his regular duties at MIT uninteresting and beneath his talents, so
he is pleased to be given a new assignment by mysterious supervisor, William
Parcher (Harris) of the United States Department of Defense,
to look for patterns in magazines and newspapers in order to thwart a Sovietplot.
Nash becomes increasingly obsessive about searching for these hidden patterns
and believes he is followed when he delivers his results to a secret mailbox.
Meanwhile
a student, Alicia Larde (Connelly), asks him to dinner, and the two fall in
love. On a return visit to Princeton, Nash runs into Charles and meets Charles'
young niece Marcee (Vivien Cardone), whom he adores. With
Charles' encouragement he proposes to Alicia and they marry.
Nash
begins to fear for his life after witnessing a shootout between Parcher and
Soviet agents, but Parcher blackmails him into staying on his assignment. While
delivering a guest lecture at Harvard University, Nash attempts to flee from
what appear to be foreign agents, led by Dr. Rosen (Plummer). After punching
Rosen in an attempt to flee, Nash is forcibly sedated and sent to a psychiatric
facility. He believes the facility is run by the Soviets.
Dr.
Rosen tells Alicia that Nash has schizophrenia and
that Charles, Marcee and Parcher exist only in his imagination. Alicia
investigates and finally confronts Nash with the unopened documents he had
delivered to the secret mailbox. Nash is given a course of insulin shock therapy and
eventually released. Frustrated with the side-effects of theantipsychotic medication
he is taking, he secretly stops taking it. This causes a relapse and he meets
Parcher again.
After
an incident where Nash endangers his infant son and accidentally knocks Alicia
and the baby to the ground (thinking he's stopping Parcher from killing her),
she flees the house in fear with their child. Nash steps in front of her car to
prevent her from leaving. He tells Alicia, "She never gets old",
referring to Marcee, who although years have passed since their first
encounter, has remained exactly the same age and is still a little girl. With
this, he finally accepts that they are part of his hallucinations. Against Dr.
Rosen's advice, Nash decides not to restart his medication, believing that he
can deal with his symptoms in another way. Alicia decides to stay and support
him in this.
Nash
approaches his old friend and rival, Martin Hansen, now head of the Princeton
mathematics department, who grants him permission to work out of the library
and audit classes. Years pass and as Nash grows older, he learns to ignore his
hallucinations and earns the privilege of teaching again.
In
1994, Nash is honored by his fellow professors for his achievement in
mathematics, and goes on to win the Nobel Memorial Prize
in Economics for his revolutionary work on game theory.
The movie ends as Nash and Alicia leave the auditorium in Stockholm; Nash sees
Charles, Marcee, and Parcher standing to one side and watching him.
Nash's
story of struggle against this disease very well to emulate. It is conceivable
that Nash could not control himself and without the support of his beloved
wife, so that Nash will live like a living corpse - the body in the real world,
but the soul within his own mind. Message of this film is essentially a smart
person is not the person who can master any science, but people who are able to
master himself in a clever and able to fight off despair.