Internet (inter-network)dapat
diartikan jaringan computer luas yang menghubungkan pemakai computer satu
computer dengan computer lainnya dan dapat berhubungan dengan computer dari
suatu Negara ke Negara di seluruh dunia ,dimana didalamnya terdapat berbagai
aneka ragam informasi Fasilitas layanan internet Browsing atau surfing Yaitu
kegiatan “berselancar” di internet .kegiatan ini dapat di analogikan layaknya
berjalan –jalan di mal sambil melihat –lihat ke took-tokotanpa membeli apapun.
Elektronik mail(E-mail) Fasilitas
ini digunakan untuk berkirim surat /dengan orajng lain ,tanpa mengenal batas
,waktu,ruang bahkan birokrasi Searching Yaitu kegiatan mencari data atau
informasi tertentu di internet Catting fasilitas ini digunakan untuk
berkomunikasi secara langsung dengan orang lain di internet.pada umumnya fasilitas
ini sering digunakan untuk bercakap-cakap atau ngobrol di internet world wide
web(WWW) dengan world wide web(WWW) ini anda dapat mengambil, memformat ,dan
menampilkan informasi (termasuk teks ,audio, grafik dan video) dengan
menggunakan hypertekxt links Mailing list Fasilitas ini digunakan untuk
berdiskusi secara elektronik dengan menggunakan E-mail.mailing list ini
digunakan untuk bertukar infomasi ,pendapat dan lain sebagainya.
Internet sebagai salah satu produk
kemajuan teknologi menawarkan kemudahan bagi manusia untuk memperoleh
informasi, namun di balik ragam fasilitas yang tersedia di internet, terdapat
fenomena negatif yang dapat membahayakan kualitas pendidikan bangsa. Namun yang
mengkhawatirkan adalah ketika pemanfaatan berubah menjadi penyalahgunaan.
Dengan internet seseorang cukup memanfaatkan mesin pencari (search engine) yang
terdapat pada situs portal seperti yahoo, altavista, atau google. Dari situ
orang dengan mudah mencari informasi dengan memasukkan kata kunci pada kotak
pencarian.
Di
kalangan pendidikan, internet cukup membantu mengerjakan tugas mereka. Tapi
banyak dari pelaku tugas kuliah ini yang melakukan kegiatan yang semestinya
dihindari yakni mengutip mentah-mentah materi dari internet untuk dikumpulkan
ke meja pemberi tugas (dosen). Jika tidak ada kontrol terhadap tindakan seperti
ini, maka tidak akan ada hal yang lebih diperoleh dari bangku sekolah/kuliah.
Sebab, kegiatan kuliah hanya sekedar menjadi formalitas demi mencapai gelar
akademis.
Cara
yang dapat ditempuh oleh para pengajar dan dosen adalah dengan melakukan cross
check pada internet. Rata-rata dosen mungkin tidak memiliki waktu untuk hal
ini. Namun anggap saja kesediaan untuk mengoreksi dan meneliti tersebut sebagai
wujud sinergi yang baik antara mahasiswa dan dosen. Pengorbanan pengabdian dan
kesukarelaan memang dibutuhkan untuk menciptakan mutu yang lebih baik bagi
dunia pendidikan.
Tanggapan
Artikel di atas lebih
menyoroti tentang bagaimana sikap kalangan akademesi dalam penggunaan internet
dalam perkuliahan. Menurut saya untuk mengatasi permasalahan yang sering sekali
ini dengan cara memperketat syarat-syarat dalam pengerjaan tugas agar para
akademis tidak menganggapnya dengan mudah hanya dengan mencari di search engine kata kunci dari tugas yang
akan di cari dan tinggal copy paste
saja. Seharusnya dalam memberi tugas dosen pun ikut serta dalam pengawasan
hasil tugas yang di kerjakan oleh para akademisi dengan cara meminta para
akademis untuk mencari sumbernya di buku beserta foto copyan halaman buku yang
di sadur.
Akan tetapi sebetulnya
sikap dan kedisiplinan para akademisi lah yang harusnya bersikap jujur untuk
perkembangan ilmu yang di tempuhnya. Apalah arti sekolah/kuliah jika dalam
mengerjakan tugas saja ingin dengan cara yang mudah dan cepat namun tidak
jujur. Mungkin ini indikator tingkat SDM Indonesia kalah dibanding dengan Negara
lain karena para akademisi kita masih belum menghargai hasil intelektual orang
lain. Semoga artikel ini bermanfaat agar kedepannya Indonesia dapat
menghasilkan para lulusan-lulusan yang berkopeten dan berwawasan serta kritis
dalam ilmu.