Pemerintah adalah
ibarat seorang nahkoda yang sedang menjalankan sebuah kapal. Di dalam jangka
pendek ia harus dapat menjaga kondisi kapalnya akan terhindar dari berbagai
acaman selama perjalanan. Sedangkan di dalam jangka panjang, nahkoda tersebu
harus berusaha agar kapalnya dapat mencapai tujuan yang
diinginkan/dicita-citakan. Tentu saja dalam kenyataannya perjalanan kapal yang
dinahkodainya tidak semulus yang direncanakan, banyak sekali rintangan dan
masalah yang selalu mengintai dan harus siap dipecahkan begitu muncul
meghadangnya.
Itulah kira-kira
gambaran mengenai peran pemerintah di dalam kehidupan perekonomian suatu
negara, begitu juga dengan Indonesia. Banyak sekali masalah-masalah ekonomi
yang manjadi tolak ukur kemajuan perekonomian suatu negara di Indonesia,
seperti masalah pengangguran serta inflasi. Berikut penjelasan mengenai
pengangguran dan inlasi di Indonesia:
A.
Pengangguran
1.
Pengertian Pengangguran
Pengangguran atau tuna
karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang
mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang
yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya
disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding
dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran
seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena
dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan
berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan
masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung
dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang
dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus
mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat
kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat
menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan
dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat
jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita
suatu negara.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia,
dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang
semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih
banyak orang.
2.
Jenis & Macam Pengangguran
Ø Berdasarkan
jam kerja
Berdasarkan jam kerja,
pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
- Pengangguran Terselubung (Disguised
Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal
karena suatu alasan tertentu.
- Setengah Menganggur (Under
Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal
karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah
menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam
selama seminggu.
- Pengangguran Terbuka (Open
Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai
pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum
mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
Ø Berdasarkan
penyebab terjadinya
Berdasarkan penyebab
terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:
- Pengangguran friksional (frictional
unemployment)
Pengangguran friksional
adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu,
informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran
pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi
persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu
perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia
yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
- Pengangguran konjungtural (cycle
unemployment)
Pengangguran
konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang
(naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
- Pengangguran struktural (structural
unemployment)
Pengangguran struktural
adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak
ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh
beberapa kemungkinan, seperti:
- Akibat permintaan berkurang
- Akibat kemajuan dan pengguanaan
teknologi
- Akibat kebijakan pemerintah
- Pengangguran musiman (seasonal
Unemployment)
Pengangguran musiman
adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek
yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, pedagang durian yang menanti
musim durian.
- Pengangguran siklikal
Pengangguran siklikal
adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi
sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
- Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi
adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga
manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
- Pengangguran siklus
Pengangguran siklus
adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian
karena terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan
masyarakat (aggrerate demand).
B.
Inflasi
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses
meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan
dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain,
konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu
konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya
ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga
merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara
kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya
tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu
menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan,
dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara
terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga
digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala
dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.
Inflasi terjadi apabila
:
- Diwarnai
kenaikan harga-harga komoditi secara umum.
- Dapat
diketahui dan dihitung jika telah berjalan dalam kurun waktu tertentu dan dalam
wilayah tertentu.
Inflasi dapat dibagi
dalam :
- Inflasi
ringan jika nilainya
berkisar 0% s/d 10%
- Inflasi
sedang jika nilainya
berkisar 10% s/d 30%
- Inflasi berat
jika nilainya berkisar 30% s/d
100%
- Hyperinflasi
jika
nilainya
> 100%
Jika dilihat dari
sebab-sebab kemuculannya dibagi dalam :
Inflasi karena naiknya
permintaan
Inflasi karena naiknya
permintaan adalah inflasi yang terjadi karena adanya gejala naiknnya permintaan
secara umum.
Inflasi yang terjadi
karena naiknnya biaya produksi
Inflasi ini terjadi
jika kecenderungan naiknya harga lebih diakibatkan karena naiknya biaya
produksi.
Inflasi yang berasal
dari dalam negeri
Inflasi yang berasal
dari dalam negeri adalah inflasi yang terjadi dikarenakan peristiwa-peristiwa
yang terjadi didalam negeri.
Inflasi yang berasal
dari luar negeri
Proses terjadinya
diawali dengan masuknya komoditi impor yang telah terkena inflasi (harga
naik) dinegara asalnya.
Inflasi memang akan
membawa dampak yang kurang baik bagi beberapa aspek kegiatan ekonomi
masyarakat, diantaranya :
- Pertama,
inflasi akan menjadikan turunnya pendapatan riil masyarakat yang memiliki
penghasilan tetap.
- Kedua,
inflasi menyebabkan turunnya nilai riil kekayaan masyarakat yang berbentuk kas.
- Ketiga,
inflasi akan menyebabkan nilai tabungan masyarakat menjadi turun.
- Keempat,
inflasi akan menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi terhambat.
Beberapa sisi positif
dari adanya inflasi :
- Inflasi yang terkendali menggambarkan
adanya aktivitas ekonomi dalam suatu negara.
- Inflasi terkendali merangsang masyarakat
untuk terus berusaha bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Sumber