Ilmu layaknya isian risol, beraneka ragam namun satu kenikmatan.

Wednesday, June 26, 2013

10 Permainan Tradisional Anak Indonesia yang Patut di Lestarikan

10:01 PM Posted by Agus Hadi Muhidin , , No comments


Masa kecil merupakan masa yang paling bahagia bagi setiap orang tak terkecuali bagi orang indonesia. Biasanya masa anak anak sarat dengan berbagai macam permainan dan hiburan. seperti halnya pada masa kecil saya. Ada berbagai macam permainan yang biasa dimainkan oleh anak anak  di indonesia, namun nampaknya di beberapa daerah permainan permainab tradisional ini sudah mulai ditinggalkan oleh anak anak. mereka lebih suka dengan mainan mainan modern.

1.Benteng 
Permainan ini dimainkan oleh dua kelompok, masing–masing kelompok terdiri dari 4 sampai 8 orang. Kedua kelompok kemudian akan memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batu atau pilar yang disebut sebagai “benteng”. Tujuan utama permainan ini adalah untuk menyerang dan mengambil alih “benteng” lawan dengan menyentuh tiang atau pilar yang telah dipilih oleh lawan dan meneriakkan kata benteng. Kemenangan juga bisa diraih dengan “menawan” seluruh anggota lawan dengan menyentuh tubuh mereka. Untuk menentukan siapa yang berhak menjadi “penawan”, ditentukan dari siapa yang paling akhir menyentuh “benteng” mereka.

2. Congklak
Congklak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuhan. Permainan congklak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan yang dinamakan papan congklak dan 98 (14 x 7) buah biji yang dinamakan biji congklak atau buah congklak. Umumnya papan congklak terbuat dari kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan congklak terdapat 16 buah lobang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang saling berhadapan dan 2 lobang besar di kedua ujungnya. Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan lobang besar di sisi kanannya dianggap sebagai milik sang pemain. Pada awal permainan setiap lobang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain yang berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lobang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lobang di sebelah kanannya dan seterusnya. Bila biji habis di lobang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bisa habis di lobang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lobang kecil di sisinya. Bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lobang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat diambil (seluruh biji ada di lobang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.

3. Kelereng 
Kelereng adalah mainan kecil berbentuk bulat yang terbuat dari kaca atau tanah liat. Ukuran kelereng sangat bermacam-macam, umumnya 1,25 cm. Permainan kelereng ini biasanya dimainkan oleh anak sekolah dasar umur 7 tahun. Ternyata, kelereng juga dapat ditemukan di belahan dunia lain. Sejak abad ke-12, di Prancis, kelereng disebut dengan bille, artinya bola kecil. Lain halnya di Belanda, kelereng dikenal dengan nama knikkers. Di Inggris ada istilah marbles untuk menyebut kelereng. Marbles sendiri digunakan untuk menyebut kelereng terbuat dari marmer yang didatangkan dari Jerman.

4. Galasin
Galah Asin atau di daerah lain disebut Galasin atau Gobak Sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3–5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan. Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segi empat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur. Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.

5. Gasing 
Gasing adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik. Gasing merupakan mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali. Sebagian besar gasing dibuat dari kayu, walaupun sering dibuat dari plastik, atau bahan-bahan lain. Kayu diukir dan dibentuk hingga menjadi bagian badan gasing. Tali gasing umumnya dibuat dari nilon, sedangkan tali gasing tradisional dibuat dari kulit pohon. Panjang tali gasing berbeda-beda bergantung pada panjang lengan orang yang memainkan.

6. Kasti 
Kasti atau Gebokan merupakan sejenis olahraga bola seperti halnya olahraga softball atau baseball. Permainan yang dilakukan 2 kelompok ini menggunakan bola tenis sebagai alat untuk menembak lawan dan tumpukan batu untuk disusun. Siapapun yang berhasil menumpuk batu tersebut dengan cepat tanpa terkena pukulan bola adalah kelompok yang memenangkan permainan. Pada awal permainan, ditentukan dahulu kelompok mana yang akan menjadi penjaga awal dan kelompok yang dikejar dengan suit. Kelompok yang menjadi penjaga harus segera menangkap bola secepatnya setelah tumpukan batu rubuh oleh kelompok yang dikejar. Apabila bola berhasil menyentuh lawan, maka kelompok yang anggotanya tersentuh bola menjadi penjaga tumpukan batu.

7. Layang-layang 
Permainan layang-layang, juga dikenali dengan nama wau merupakan satu aktivititas menerbangkan layang-layang tersebut di udara. Pada musim kemarau di Indonesia anak-anak selalu bermain layang-layang karena anginnya besar.

8. Petak Umpet 
Dimulai dengan Hompimpa untuk menentukan siapa yang menjadi “kucing” (berperan sebagai pencari teman-temannya yang bersembunyi). Si kucing ini nantinya akan memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai 25, biasanya dia menghadap tembok, pohon atau apa saja supaya dia tidak melihat teman-temannya bergerak untuk bersembunyi. Setelah hitungan sepuluh, mulailah ia beraksi mencari teman-temannya tersebut. Jika ia menemukan temannya, ia akan menyebut nama temannya yang dia temukan tersebut. Yang seru adalah, ketika ia mencari, ia biasanya harus meninggalkan tempatnya. Tempat tersebut jika disentuh oleh teman lainnya yang bersembunyi maka batallah semua teman-teman yang telah ditemukan, artinya ia harus mengulang lagi, di mana-teman-teman yang sudah ketemu dibebaskan dan akan bersembunyi lagi. Lalu si kucing akan menghitung dan mencari lagi. Permainan selesai setelah semua teman ditemukan. Dan yang pertama ditemukanlah yang menjadi kucing berikutnya. Ada satu istilah lagi dalam permainan ini, yaitu “kebakaran” yang dimaksud di sini adalah bila teman kucing yang bersembunyi ketahuan oleh si kucing disebabkan diberitahu oleh teman kucing yang telah ditemukan lebih dulu dari persembunyiannya.

9. Yo-Yo 
Yo-yo adalah suatu permainan yang tersusun dari dua cakram berukuran sama (biasanya terbuat dari plastik, kayu, atau logam) yang dihubungkan dengan suatu sumbu, di mana tergulung tali yang digunakan. Satu ujung tali terikat pada sumbu, sedangkan satu ujung lainnya bebas dan biasanya diberi kaitan. Permainan yo-yo adalah salah satu permainan yang populer di banyak bagian dunia. Yo-yo dimainkan dengan dengan mengaitkan ujung bebas tali pada jari tengah, memegang yo-yo, dan melemparkannya ke bawah dengan gerakan yang mulus. Sewaktu tali terulur pada sumbu, efek giroskopik akan terjadi, yang memberikan waktu untuk melakukan beberapa gerakan. Dengan menggerakkan pergelangan tangan, yo-yo dapat dikembalikan ke tangan pemain, di mana tali akan kembali tergulung dalam celah sumbu

10.Balap Karung 
Balap karung adalah salah satu lomba tradisional yang populer pada hari kemerdekaan Indonesia. Sejumlah peserta diwajibkan memasukkan bagian bawah badannya ke dalam karung kemudian berlomba sampai ke garis akhir. Meskipun sering mendapat kritikan karena dianggap memacu semangat persaingan yang tidak sehat dan sebagai kegiatan hura-hura, balap karung tetap banyak ditemui, seperti juga lomba panjat pinang, sandal bakiak dan makan kerupuk.





Hidup Itu Mudah, Manusia Saja Yang Membuat Susah!

9:06 PM Posted by Agus Hadi Muhidin , , No comments
Tidak seorangpun dapat menyandang gelar pakar kehidupan. Karena hidup tiap orang berbeda, dan kebahagiaan hidup bagi masing masing manusia tidak sama. Bahkan ketika diminta untuk mendefinisikan siapa yang disebut orang kaya, pasti kita mendapatkan seratus macam jawaban dari seratus orang berbeda. Bagi saya pribadi, kaya itu tidak punya hutang dan puas dengan apa yang ada.

Namun harus diakui  bahwa ada  orang orang tertentu yang  menjalani hidup dengan lebih adem ayem dibanding orang  lain dan selalu kelihatan bersuka cita seperti bebas masalah.  Apakah orang orang yang demikian terlahir   lebih beruntung?.  Fakta yang perlu kita ketahui mengenai keberuntungan adalah : Manusia menciptakan sendiri peluangnya untuk bisa beruntung.

Apakah mungkin orang orang yang kelihatan bahagia dan hidup  tenang karena mereka lebih pintar?. Tidak juga..! Banyak orang pintar dan bergelar Master maupun  Doktor malah tidak bisa membedakan mana milik pribadi dan mana milik rakyat, akibatnya banyak yang sekarang berdiam di Sukamiskin.

Mereka yang menikmati hidup dengan potensi maksimalnya, menurut hemat saya adalah mereka yang menyadari bahwa hidup ini pada hakekatnya sederhana. Diatas 80 persen keputusan yang harus kita ambil agar dapat hidup bahagia dan tenang adalah berdasarkan logika sederhana yang tidak rumit.  Manusia yang dibekali dengan pikiran dan akal budi justru sering bertindak ribet yang akhirnya menyusahkan hidupnya sendiri, dan sering juga orang lain ikut menjadi korban.

Berikut ini saya berikan contoh sederhana sebagai  referensi dasar bagi pembaca untuk mulai memahami hal yang sederhana tapi sering dibuat susah.

1.  Menjaga Dan Merawat Milik Sendiri, Jangan Mengambil Milik Orang Lain.
Prinsip sederhana ini berlaku dalam segala aspek kehidupan. Jangan ambil suami atau istri orang. Jangan ambil uang rakyat dan merampok APBN. Jangan ambil barang milik kantor. Tidak ada yang rumit bukan? Bahkan tidak perlu gelar sarjana untuk mengetahui mana milik sendiri, dan mana milik orang lain.

Sudah memiliki istri dan suami? Jagalah rumah tangga dengan baik, dan saling menghargai. Jagalah perasaan pasangan kita yang kita cintai. Bukan menjaga dan mengikuti kemana dia pergi serta mengawasi gerak geriknya 24 jam sehari, tapi jagalah cinta dan kasih sayang lewat perilaku kita yang baik, mempercayai, setia dan tidak egois.

2.  Cukupkan Dengan Apa Yang Ada. 
Pepatah kuno yang tak lekang oleh waktu,”Jangan besar pasak daripada tiang”. Selamanya ini benar. Banyaknya masalah keuangan dan akhirnya dikejar kejar debt collector disebabkan karena keinginan yang lebih besar daripada kemampuan.

Tidak salah memakai barang mewah atau menikmati liburan di tempat eksotis nan mahal. Yang salah kalau anda harus meminjam harapan masa depan anak anak dengan menghabiskan tabungan untuk biaya pendidikan, hanya karena sebagian besar teman anda sudah berlibur ke Paris, dan anda merasa kuno sendiri jika tidak melakukan hal yang sama. Tidak salah memakai jam tangan Rolex. Yang salah kalau anda harus berhutang atau korupsi dulu untuk membelinya.

Meskipun kedengaran klise, tapi saya meyakini bahwa memang benar uang tidak dapat membeli selera yang baik. Money simply can not buy taste.

Tidak harus mahal untuk tampil menarik. Kreatiflah menciptakan gaya pribadi yang unik. Miliki sikap dan pembawaan yang anggun dan berkelas. Jagalah kebersihan diri dan bersikap sopan penuh tata krama, maka dimana saja kita berada, ada “kelas” tersendiri yang kita bawa lewat perilaku kita, tanpa harus bermerek dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Diri kita bukan dinilai dari apa yang melekat atau apa yang kita pakai, tapi apa yang ada di dalam dan apa kebaikan yang kita berikan kepada sesama, disitulah terletak nilai kita yang sebenarnya.

3.  Berteman Dan Bergaul Dengan Mereka Yang Baik Dan Peduli Dengan Kita.
Manusia dinilai dari siapa sahabatnya. Pergaulan yang salah dan rusak, membawa efek negatif dalam hidup kita. Sederhana bukan? Pecandu berteman dengan pecandu. Preman bergaul dengan preman.

Saya tidak mengatakan bahwa kita tidak boleh sopan dan ramah ataupun membantu orang lain dari segala tingkatan. Tapi untuk dijadikan sahabat dekat, kita harus memilih apa yang baik bagi diri kita. Manusia makhluk sosial yang memiliki emosi dan mudah terpengaruh.  Pergaulan yang salah lama kelamaan merusak tabiat yang baik. So, choose your friends wisely.

4.  Katakan Yang Benar, Dan Tepati Janji. 
Dunia memang penuh dengan manusia yang terlalu banyak mengumbar janji dan kegombalan. Pastikan kita bukan salah satu diantaranya. Tidak perlu otak yang cemerlang untuk mengatakan yang benar. Kejujuran tidak memakan banyak memory space. Hidup jauh lebih mudah dan ringan ketika kita berkata jujur dan apa adanya.

Janji adalah hutang. Jangan menjanjikan sesuatu yang belum tentu atau tidak dapat ditepati. Integritas dan kepercayaan orang lain dibangun berdasarkan penilaian atas perbuatan dan perkataan kita. Pastikan yang kita lakukan sejalan dengan apa yang kita katakan. Walk the talk!.

5. Minta Maaf Ketika Salah. 
Ketika menulis hal ini  saya tak dapat menahan senyum, karena sebenarnya ini merupakan hal yang terlalu sederhana namun sering karena gengsi, jadinya sukar dilakukan. Persoalan hidup sering berkepanjangan karena manusia sulit mengakui kesalahan dan meminta maaf.

Padahal salah itu manusiawi. Namanya manusia tidak mungkin luput dari kekeliruan. Terlalu banyak energi yang digunakan untuk menutup nutupi kesalahan,  padahal sudah menjadi hukum alam bahwa  kebenaran tidak dapat ditutupi.

Kita sudah melihat contoh para terdakwa koruptor yang mendadak sontak menjadi manusia amnesia ketika sudah menjadi terdakwa kasus korupsi.  Apa tidak dijadikan bahan lelucon seantero negri, ketika mantan putri Indonesia yang berpendidikan tinggingotot mengaku tidak memiliki Blackberry, tapi bisa mengundang orang lain untuk menghadiri ulang tahun anaknya pada waktu dan tempat yang sesuai.  Ini merupakan contoh jelas bagaimana sesorang yang smart bisa menjadi sangat bodoh ketika tidak  jujur.

Jauh lebih sederhana meminta maaf dan mengakui kesalahan  daripada membuang banyak energi dan waktu untuk beralasan dan menutupi nutupi borok yang pada akhirnya toh tidak bisa juga ditutupi.

Sederhana dan tidak ada yang sukar bahkan tidak perlu menyandang gelar sarjana untuk bisa melakukan hal hal diatas bukan?.  Be simple, be honest. Simplicity is the ultimate sophistication. In the end it’s always the best!.


Friday, June 21, 2013

Mengapa Korupsi Sulit Diberantas di Indonesia

9:24 PM Posted by Agus Hadi Muhidin , No comments

            Kisah korupsi di Indonesia selayaknya alunan nyanyian nina bobo terhadap anak kecil yang akan tidur, halusnya sentuhan dari suara sang pengadil membuat anak kecil itu tertidur dengan membawa mimpi yang ia harapkan indah. Namun sayang mimpinya tak seindah yang ia harapkan, karena penuh dengan birokrasi yang menjegal anak itu untuk menggapai mimpi indahnya. Cerita tersebut adalah analogi dari ekspektasi seorang anak yang ingin menggapai mimpinya, akan tetapi tidak tercapai dan terbungan di dunia yang penuh dengan kehancuran moral dan penuh pencitraan belaka.

             Sungguh mengenaskan jika Indonesia atau Ibu Pertiwi hancur berantakan. Pahlawan-pahlawan dan tokoh-tokoh yang dulu memerdekakan Indonesia dengan susah payah, mempertaruhkan keluarga, nyawa, ekonomi, dan energi yang besar seolah-olah hanya menjadi lukisan abstrak yang tidak indah untuk dipandang, dan tidak perlu diartikan makna dari lukisan tersebut. Sesungguhnya orang-orang terdahulu bisa menjadi panutan untuk yang akan datang.

Persoalan Korupsi di Indonesia telah menjadi permasalahan bangsa Indonesia dan rasanya belum terpecahkan. Bahkan korupsi menjadi budaya yang melekat  hampir di elemen masyarakat. Pernyatataan  Mahkamah Agung (MA) yang mengatakan bahwa  tindak pidana korupsi sebagai kejahatan luar biasa yang harus segera diberantas. Namun rasanya statement ini hanyalah isapan jempol belaka dan tidak di barengi dengan semangat aparat penegak hukum dan pemerintah  untuk membuktikan  bahwa korupsi merupakan musuh bersama. Korupsi layaknya sebuah penyakit  yang ganas bagi republik ini. Perang terhadap korupsi terus digaungkan, tetapi tak kunjung membuahkan sebuah hasil  yang signifikan. Penyakit yang ganas ini telah menjalar ke tubuh yang lain . Korupsi telah menjalar ke seluruh lapisan masyarakat.

Sebuah survei terhadap penegakan supremasi hukum di 65 negara di dunia yang diselenggarakan organisasi nonprofit World Justice Project menyebutkan bahwa praktik korupsi di Indonesia sudah sangat menyebar luas. Dalam survei bertajuk World Justice Project 2011 Rule of Law yang dirilis United Press International, Indonesia masih berada di posisi bawah, baik secara regional maupun global.

Melihat situasi negara saat ini dalam keadaan bahaya (baca : kasus korupsi)  dan tidak adanya sinergitas antara instusi penegakan hukum  di NKRI, tidak memungkinan gerakan rakyat akan terjadi seperti 1998 ,karena rakyat geram kepada pemerintah yang selalu melindungi para koruptor. Apakah bangsa ini tidak jera dengan kondisi masa lalu? jawabannya hanyalah hati nurani yang bisa  menjawab dan membuktikannya. Kasus-kasus besar  selalu tertutup kasus-kasus baru selama kepentingan politik masuk dalam masalah  bahkan kasus korupsi bisa di deponering.

Susahnya memberantas korupsi di Indonesia selain karena sudah mendarah daging juga karena definisi korupsi yang tidak jelas. Menurut Purwadarminta, definisi korupsi dalam bahasa Indonesia adalah tindakan menyalahgunakan jabatan yang mengakibatkan kerugian negara. Dengan definisi ini, jika seorang pejabat menyalahgunakan jabatannya, tapi tidak merugikan negara maka tidak bisa dikatakan korupsi. Contohnya, seorang kepala gudang sembako menjual sembako yang ada di gudang lewat toko miliknya, lalu setelah laku ia kembalikan modal sembako tersebut ke gudang, sedangkan keuntungannya diambil oleh toko. Maka, tindakan seperti ini tidak bisa dikategorikan korupsi karena negara tidak dirugikan. Hal-hal seperti inilah yang menjadi korupsi terselubung,yang tidak bisa dituntut secara hukum. 

Namun, bila kita menggunakan definisi korupsi yang dikeluarkan WHO, yang  dalam salah satu kalimatnya disebutkan bahwa yang masuk perbuatan korupsi bila mengandung unsu“mengambil yang bukan haknya” maka tindakan di atas sudah termasuk kategori korupsi.

Bila ditelaah lebih jauh kegiatan korupsi dapat dilihat dari sisi psikologi karena korupsi merupakan penyakit moral. Korupsi merupakan patologi sosial-politik sebuah bangsa modern yang perlu dipahami setiap orang. Sebab setiap jiwa memiliki potensi untuk melakukan korupsi, kapan saja dan dimana saja. Karena itu, di sini persoalan korupsi perlu dikaji kembali dari aspek psikologis.

Profesor Komaruddin Hidayat dalam sebuah tulisan mengungkap pentingnya memahami kembali psikologi korupsi. Sebab, menurut Komaruddin, salah satu sifat bawaan manusia itu selalu mendekati dan mengejar kesenangan (pleasure) dan menghindari penderitaan (pain).

Dan juga, korupsi merupakan cara cepat mendapatkan kekayaan tanpa mesti kerja keras dan membanting tulang. Secara psikologis, ungkap Komaruddin, seseorang akan mudah tergerak untuk melakukannya. Terlebih lagi dengan uang banyak di tangan dari hasil korupsi, maka segera terbayang berbagai kesenangan dan kenikmatan lain yang dapat dibeli dengan uang secara instan dan konstan. Mereka berpandangan bahwa uang memang bukan segalanya, tetapi tanpa uang akan dibuat susah segalanya.

Dalam konteks inilah, para pakar psikologi korupsi memberikan informasi kenapa seseorang memiliki motivasi untuk bertindak koruptif. Beberapa motivasi berkorupsi yang dilakukan selama ini diantaranya yaitu, pertama, karena kebutuhan yang mendesak (corruption by need). Prilaku ini biasanya muncul karena kebutuhan dan keperluan yang membuatnya harus memutuskan untuk berprilaku korupsi. Kedua, dari rasa keserakahan, muncullah corruption by greed. Ketiga, dari kecelakaan, terjadilah corruption by accident. Keempat, dari kesengajaan, muncullah corruption by design.

Semua motivasi di atas, umumnya bermula dari sebuah kebutuhan, lalu menjadi kebiasaan yang disengaja dan akhirnya menjadi petaka. Dalam konteks ini, semua pihak tentu perlu terus berusaha mencegah prilaku korupsi sejak dini. Paling tidak, cara yang bisa dilakukan dengan berusaha mendeteksi sejak dini melalui pemahaman psikologi korupsi di atas.

Jadi secara masif semua lapisan masyarakat sudah dibiasakan dengan budaya korupsi sejak mereka masih kecil hingga dewasa. Kejadian seperti contek masal yang terjadi di Surabaya misalnya adalah  adalah semacam bibit yang disemai para pendidik secara tidak sadar yang akan menjadikan para murid nantinya menjadi pelacur terpelajar. mereka rela berbohong secara masal demi mendapatkan nilai secara tidak berhak. Nilai-nilai semacam inilah sudah mulai dipupuk sejak masih anak-anak.

Sehingga tidak heran ketika seseorang beranjak dewasa mereka sudah tidak canggung lagi bersentuhan dengan suasana yang korup bahkan cenderung permisif dan toleran akan hal tersebut. Istilahnya korupsi dilakukan secara berjamaah, sehingga korupsi bukan lagi sesuatu yang tabu untuk dilakukan.

Dunia yang semakin materialistis juga mendorong perilaku ingin cepat kaya instan dan malas bekerja keras. Cara yang paling gampang adalah memanfaatkna kedudukan dan jabatan untuk memperkaya diri sendiri. Orang dengan kekayaan akan dipandang sebagai orang yang sukses dan dihormati terlepas dari mana kekayaan tersebut didapat. Orang berlomba untuk mendapatkan kekayaan agar bisa memperoleh kehormatan dan kekuasaan.

Jika dilihat para pejabat dan penguasa yang terlihat lebih kaya dari seharusnya sebagian justru terlihat sederhana. Mereka "mungkin" melakukan korupsi dan penyalahgunaan jabatannya untuk mendapatkan kekayaan yang tidak wajar. Akan tetapi kekayaan tersebut bukan untuk diri mereka sendiri. Akan tetapi untuk keluarga, istri dan anak-anaknya. Sedangkan diri mereka sendiri mungkin termasuk orang dengan pola hidup yang sederhana. akan tetapi karena lingkungna mereka yang sangat menghargai kehidupan yang meterialistis, mau tidak mau mereka juga ikut dalam arus tersebut. Paling tidak istri dan anak-anaknya masuk dalam pergaulan yang sangat menghargai meterialisme.

Lalu bagaimana cara menanggulangi virus yang sudah akut ini dari tubuh Indonesia? Dalam dunia kedokteran, untuk memberantas sebuah penyakit dilakukan dengan lima prinsip. Tiga prinsip diantaranya bisa diterapkan untuk memberantas korupsi, yakni promotif, preventif, dan kuratif. Promotif artinya pemerintah harus lebih intensif melakukan edukasi kepada generasi muda agar tidak ikut-ikutan budaya korupsi. Preventif maksudnya melakukan pengawasan secara ketat terhadap kemungkinan-kemungkinan terjadinya korupsi. Tindakan ini lebih cocok dilakukan oleh BPK maupun KPK. Sedangkan kuratif, yaitu memberikan hukuman yang setimpal sebagai langkah penyembuhan pelaku korupsi. Penerapan langkah ini disesuaikan apakah koruptor perorangan atau kelompok. Kalau dalam syariat Islam, tentu sudah jelas tindakan kuratif dengan cara potong tangan. 

Inilah beberapa cara memberantas korupsi. Masalahnya bukan bisa atau tidak bisa memberantas korupsi, tapi mau atau tidak mau.

Referensi:




Thursday, June 20, 2013

Untung Ruginya Menalangi Bank Century

8:38 PM Posted by Agus Hadi Muhidin , No comments

         Membicarakan Bank Century sepadan dengan membicarakan episode sinetron terpanjang di Indonesia yaitu “Tersanjung” yang penuh dengan cerita yang berkelok-kelok seakan tiada hentinya. Sama saja dengan Bank Century sejak kasus ini terkuak ke permukaan sejak lima tahun silam yang merugikan negara hingga 6,7 triliun belum tuntas hingga saat ini. Layaknya suatu masakan nikmat yang kaya akan bumbu-bumbu, kasus Bank Century pun kaya akan bumbu-bumbu politik yang disamarkan dengan kebijakan ekonomi sehingga memberikan citarasa yang cukup unik untuk ditebak siapakah Chef yang membuatnya.
             Kasus Bank Century dimulai dengan jatuhnya bank ini akibat penyalahgunaan dana nasabah yang digerakkan oleh pemilik Bank Century beserta keluarganya. Mencuatnya kasus Bank Century menjadi sangat menarik ketika mengetahui kelanjutan jatuhnya bank ini. Tidak salah lagi, respons pemerintah begitu luar biasa hingga bersedia melakukan bail out — respon terhadap adanya kesulitan pada aliran dana jangka pendek, dimana entitas yang mengalami kesulitan dana likuid namun memiliki asset yang cukup, akan disuntikan dana oleh pemerintah atau konsorsium investor untuk “tide it over” hingga masalah keuangan jangka pendek dapat diselesaikan  melalui pengucuran dana triliunan rupiah.
Menurut Sri Mulyani, Menteri Keuangan kala itu, bail out dana Century dilakukan guna menghindari jatuhnya dunia perbankan di Indonesia akibat hilangnya kepercayaan nasabah serta investor kepada beberapa bank di Indonesia. Yang membuat upaya bail out tersebut bermasalah tiada lain status Bank Century kala itu tidak memiliki likuiditas memadai.
Terciumnya aroma politik dari kasus Bank Century menjadi sangat kental karena yang dipersoalkan adalah uang rakyat dalam jumlah yang sangat besar. Kasus yang menggemparkan nusantara ini dengan segera membentuk opini publik di dalam masyarakat bahwa ada sejumlah tokoh penting di republik ini yang memanfaatkan dana talangan tersebut untuk kepentingan politik mereka. Memang harus diakui telah terbentuk opini publik bahwa telah terjadi pelanggaran hukum dalam kasus Bank Century yang melibatkan dana dalam jumlah yang amat besar.
Opini publik ini diperkuat penemuan BPK yang telah melakukan audit terhadap kasus Bank Century. Hal yang menjadi permasalahannya adalah dana tersebut tidak jelas ke mana perginya dan siapa saja yang menikmatinya. Ketidakjelasan yang berkepanjangan memunculkan berbagai spekulasi di dalam masyarakat. Ketidakjelasan itu juga semakin memperkuat tuduhan sebagian warga masyarakat bahwa telah terjadi korupsi dalam jumlah yang fantastis yang berujung pada tuduhan terhadap pemerintah karena keputusan tersebut oleh pejabat-pejabat tinggi negara yang terkait dengan keuangan dan perbankan.
Sebetulnya Bailout Bank Century yang diributkan secara politik sebetulnya merupakan langkah tepat.  Jika Bank Century tak diselamatkan, potensi kerugian yang diderita negara maupun swasta begitu besar. Namun, pemerintah, dalam hal ini Bank Indonesia (BI), dengan cepat mengambil tindakan, yaitu menyelamatkan Bank Century yang diikuti dengan kebijakan lain. Kebijakan yang dimaksud, antara lain, satu, BI memberikan kemudahan kepada bank-bank untuk melakukan transaksi pembelian dolar AS langsung ke BI. Dua, BI menyediakan fasilitas pinjaman jangka pendek kepada bank-bank yang memerlukan likuiditas. Tiga, untuk menghindari kerugian yang sangat besar, karena turunnya harga SUN yang dimiliki bank-bank, BI memberikan alternatif cara penilaiannya, yakni mark to market atau historical cost.
Empat, BI selalu mengawasi bank-bank yang melakukan transaksi mata uang asing dengan rupiah, baik secara langsung maupun dengan bantuan perusahaan money broker, untuk mencegah terjadinya spekulasi yang berlebihan. Lima, BEI untuk sementara melarang adanya short sell serta membatasi penurunan nilai saham dalam satu hari transaksi dengan persentase tertentu. Hal itu untuk meredam terjadinya kemerosotan harga saham yang sangat tajam.
Dengan penyelamatan Bank Century oleh pemerintah (BI), Indonesia pun menjadi salah satu di antara tiga negara di dunia (selain Cina dan India) yang perekonomiannya mengalami pertumbuhan (lebih kurang 4%) tatkala perekonomian negara-negara lain minus. Selain itu, meningkatnya peringkat utang Indonesia yang dilakukan lembaga peringkat utang internasional, sehingga dapat menurunkan biaya pinjaman di masa yang akan datang.
Tidak hanya itu, tingkat inflasi selama 2009 merupakan yang terendah selama 10 tahun terakhir. Kredit yang disalurkan perbankan tumbuh sekitar 15%. Suku bunga juga stabil dan menunjukkan tren menurun. Sementara itu,  nilai valuta asing (valas) terhadap rupiah relatif stabil, per US$1 setara dengan sekitar Rp9.500.
Berikut gambaran besarnya potensi kerugian yang akan timbul pada akhir 2008—dalam hal ini penurunan nilai surat-surat berharga dan kenaikan nilai kurs rupiah terhadap mata uang asing yang akan diderita negara maupun pihak swasta di luar kerugian-kerugian lain—jika bailout Bank Century tidak dilakukan, dengan asumsi:
1)      semua badan usaha milik negara atau BUMN (bank, asuransi, dana pensiun, dan lainnya) di Indonesia mempunyaioutstanding SUN Rp100 triliun,
2)      perusahaan non-BUMN memegang SUN Rp50 triliun,
3)      semua BUMN di Indonesia mempunyai outstanding utang dalam valas sebesar US$25 miliar (semua utang mata uang asing diasumsikan sebagai dolar AS),
4)      perusahaan non-BUMN memegang utang dalam valas sebesar US$20 miliar (semua utang mata uang asing diasumsikan sebagai dolar AS),
5)      pemerintah Indonesia mempunyai utang dalam valas lebih kurang Rp60 miliar (semua utang mata uang asing diasumsikan sebagai dolar AS), dan
6)   pemerintah melalui LPS harus membayar/mengganti uang nasabah (deposito dengan simpanan maksimum Rp2 miliar) sebesar Rp4,7 triliun.
Potensi kerugian yang akan timbul jika bailout tidak dilakukan, yaitu, satu, negara (pemerintah plus BUMN) menderita kerugian sebesar Rp296,4 triliun. Dua, secara nasional (negara plus perusahaan non-BUMN) menderita kerugian sebesar Rp372,2 triliun. Tiga, potensi penurunan pajak (PPh) sebesar Rp46,875 triliun.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tindakan bailout Bank Century oleh pemerintah sangat tepat, di luar hal-hal yang mungkin terjadi (ada penyimpangan atau tidak dalam internal Bank Century sebelum atau sesudah dilakukan penyelamatan). Dengan sangat cepatnya pengambilan keputusan, yaitu mengatasi krisis Bank Century tersebut, memulihkan kondisi keuangan menjadi kembali normal pun tidak memerlukan waktu lama.
Karena itu, masyarakat bukan pelaku bisnis keuangan tidak begitu merasakan telah terjadi krisis. Bila dibiarkan, mungkin kondisinya akan lebih parah daripada yang terjadi pada 1998. Bagi pengamat, pelaku bisnis keuangan, dan perbankan, akhir 2008 memang benar-benar ada krisis keuangan.
Pernyataan di atas merupakan pandangan dari sisi ekonomi dalam menyikapi kasus Bank Century, akan tetapi walaupun mempunyai tujuan yang baik tetap saja ada tokoh besar yang telah membuat mega proyek ini. Ditambah pada masa itu adalah moment mencari dana segar untuk memancing masyarakat agar terkena kail di pemilu 2009 silam.
Dalam menyikapi sebuah permasalahan yang berkaitan dengan Hukum dan Politik. Perlu dipahami bahwa asumsi dasar yang dipakai dalam mengkaji adalah hukum merupakan sebuah produk politik. Karakter dari setiap produk hukum akan sangat ditentukan oleh kekuatan politik yang melahirkannya. Dalam kasus Bank Century ini bahwa ketentuan hukum yang dilahirkan dalam menanganinya merupakan hasil dari politik. Namun dalam pengkajian kasus Bank Century perlu dipertegas bahwa kasus tersebut bukanlah hasil dari politisasi. Karena memang kasus tersebut sudah menjadi bagian dari kebijakan publik.
Pandangan bahwa hukum dalam hal ini adalah hasil dari politik berdasarkan fakta bahwa setiap produk hukum adalah hasil keputusan politik. Dalam kasus Bank Century ini keputusan yang dilahirkan dalam penyelesaiannya merupakan sebuah hasil dari pemikiran pemerintah yang dipakai untuk tujuan tertentu yang sering disebut sebagai politik. Meski tetap harus ditekan bahwa politik harus tunduk pada ketentuan hukum.
Di Indonesia sendiri fenomena terjadi dan dibuktikan dengan kasus Bank Century. Fungsi instrumental dari hukum sebagai sarana kekuasaan politik yang lebih berpengaruh dan dominan daripada fungsi-fungsi lainnya. Karakter ini muncul pada Indonesia adalah karena adanya tujuan, isi, dan substansi atas segala prosedur dalam mencapai tujuan tersebut sesuai ketentuan undang-undang.
Dalam penyelesainnya kasus Bank Century ditempuh kebijakan hukum berupa dana talangan. Hal tersebut dilakukan demi stabilitas ekonomi Indonesia. Demi menjaga Indonesia dari serangan krisis global. Selain itu langkah hukum tersebut juga demi menjaga stabilitas politik yang merupakan syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu untuk berhasilnya pembangunan ekonomi. Dengan demikian instrumen dari penyelesaian kasus Bank Century sebagai langkah pembangunan menunjukkan hukum bukanlah tujuan. Namun terlihat jelas hukum diproduksi untuk mendukung politik. Oleh sebab itu segala peraturan maupun produk hukum lainnya yang tidak dapat mewujudkan stabilitas dan pertumbuhan politik harus dihapuskan. Sehingga saat ini hal tersebut malah disalahgunakan dengan pembuktian peraturan yang menjadi landasan hukum diberikannya dana talangan untuk Bank Century.
Referensi:
Diakses pada tanggal 20/06/2013 pukul 19.57 wib

Tuesday, June 11, 2013

Hubungan Hukum, Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat

6:49 PM Posted by Agus Hadi Muhidin , No comments
Sebuah negara selalu memiliki hukum dan sistem perekonomian guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Indonesia memiliki keduanya, namun apakah Indonesia sudah sejahtera?

Hukum diperlukan dalam mengatur segala kegiatan yang terjadi di suatu negara. Jika tidak ada hukum, suatu negara akan berantakan. Begitu pula dengan ekonomi. Ekonomi merupakan suatu wadah atau bentuk organisasi masyarakat yang memiliki tujuan memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatan kesejahteraan masyarakat. Kehidupan ekonomi mensyaratkan adanya tertib social yang di dalamnya terdapat kegiatan ekonomi.  Disisi lain, ekonomi memiliki pengaruh sendiri terhadap hukum. Pengaruh ini dalam bentuk pertimbangan-pertimbangan untung-rugi yang berpengaruh pada kerja hukum. Karena tidak semua orang patuh terhadap hukum atas dasar hukum memang harus di taati. Masyarakat pun bisa mentaati hukum karena tujuan-tujuan lain untuk memperoleh keuntungan ekonomis. Sebaliknya, jika tidak melihat keuntungan eknomis, maka akan rugi dan tidak mentaati hukum yang ada.

Hukum dan ekonomi yang saling terkait bertujuan untuk mengembangkan dan membangun perekonomian Indonesia. Namun, pembangunan ekonomi di Indonesia tidaklah merata. Telah kita ketahui bahwa masih banyak masyarakat menengah kebawah yang tidak merasakan pembangunan di daerahnya. Untuk itu dibutuhkan strategi. Ada 2 model dalam strategi pembangunan ekonomi, pertama model ekonomi berencana, menekankan tujuan dan menyandarkan kekuatan pada hukum, maka akan di lihat sebagai suatu transformasi dari kegiatan ekonomi. Negara sebagai pendukung utama dalam rencana. Di sini hukum sebagai penterjemah tujuan ke bentuk norma-norma dan sebagai acuan yang di cita-citakan.

Kedua, ekonomi pasar tidak digerakkan dari pusat kekuasaan, akan tetaoi ke mekanisme pasar, seperti permintaan dan penawaran.di sini hukum dipandang sebagai ramalan, pandangan, dan jaminan kepastian hukum demi lancarnya suatu usaha. Dan juga sebagai media kreatif bagi pelaku usaha atau sebagai jaminan pelindung agar merasa aman dalam bertransaksi.

Hukum dan ekonomi yang saling terkait juga merupakan aspek penting dalam kesejahteraan rakyat. Selama ini hukum di Indonesia memang kurang baik. Sehingga lebih sering merugikan rakyat daripada menguntungkan. Sedangkan ekonomi di Indonesia mulai membaik. Namun tetap saja yang menikmati kalangan menengah keatas. Lalu apakah masyarakat Indonesia sudah sejahtera? Apa sih indikator kesejahteraan masyarakat?

Kesejahteraan atau sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi manusia di mana orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai. Dalam ekonomi, sejahtera dihubungkan dengan keuntungan benda. Sejahtera memliki arti khusus resmi atau teknikal, seperti dalam istilah fungsi kesejahteraan sosial. Dalam kebijakan sosial, kesejahteraan sosial menunjuk ke jangkauan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini adalah istilah yang digunakan dalam ide negara sejahtera.

Setiap orang memiliki keinginan untuk sejahtera, suatu keadaan yang serba baik, atau suatu kondisi di mana orangorangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai. (id.wikipedia.org). Sejahtera juga mengandung pengertian aman sentosa, makmur, serta selamat , terlepas dari berbagai gangguan. (kbbi.daring). Keadaan sejahtera itu juga digambarkan dalam UU No 6 tahun 1974 dengan sangat abstrak, yaitu suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir batin dan seterusnya. (www.kamushukum.com). Lebih lengkap, Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat memberi pengertian sejahtera yaitu suatu kondisi masyarakat yang telah terpenuhi kebutuhan dasarnya. Kebutuhan dasar tersebut berupa kecukupan dan mutu pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, lapangan pekerjaan, dan kebutuhan dasar lainnya seperti lingkungan yang bersih, aman dan nyaman. Juga terpenuhinya hak asasi dan partisipasi serta terwujudnya masyarakat beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. (www.menkokesra.go.id).

Walaupun sulit diberi pengertian, namun kesejahteraan memiliki beberapa kata kunci yaitu terpenuhi kebutuhan dasar, makmur, sehat, damai dan selamat, beriman dan bertaqwa. Untuk mencapai kesejahteraan itu manusia melakukan berbagai macam usaha, misalnya di bidang pertanian, perdagangan, pendidikan, kesehatan serta keagamaan, pertahanan-keamanan dan sebagainya. Manusia juga melakukan upaya-upaya secara individu serta berkelompok. Upaya mencapai kesejahteraan lewat kelompok misalnya membentuk paguyuban, koperasi, assosiasi, organisasi serta membentuk Negara. Kesejahteraan juga bisa dibedakan menjadi lahiriyah/fisik dan batiniyah. Namun, mengukur kesejahteraan, terutama kesejahteraan batin/spiritual, bukanlah yang mudah. Kesejahteraan yang bersifat lahir yang biasa dikenal dengan kesejahteraan ekonomi lebih mudah diukur daripada kesejahteraan batin. Ukuran kesejahteraan lebih kompleks dari kemiskinan. Kesejahteraan harus dapat memenuhi kebutuhan fisik, psikologis, sosial, dan kerohanian. Kesejahteraan dapat diraih jika seseorang dapat mengakses pekerjaan, pendapatan, pangan, pendidikan, tempat tinggal, kesehatan, dan lainnya. (Ali Khomsan, www.Kompas.com)

Karena itu kita sering mengukur kesejahteraan dari sisi fisik atau ekonomi. Terdapat berbagai perkembangan pengukuran tingkat kesejahteraan dari sisi fisik, seperti Human Development Index (Indeks Pembangunan Manusia), Physical Quality Life Index (Indeks Mutu Hidup); Basic Needs (Kebutuhan Dasar); dan GNP/Kapita (Pendapatan Perkapita).

Ukuran kesejahteraan ekonomi inipun bisa dilihat dari dua sisi, yaitu konsumsi dan produksi (skala usaha). Dari sisi konsumsi maka kesejahteraan bisa diukur dengan cara menghitung seberapa besar pengeluaran yang dilakukan seseorang atau sebuah keluarga untuk kebutuhan sandang, pangan, papan, serta kebutuhan lainnya dalam waktu atau periode tertentu. Dengan para meter kesejahteraan seperti itu, kita bisa mengukur diri kita, saudara kita dan masyarakat di sekitar kita.

Walaupun tidak mutlak benar. Ukuran-ukuran ini bisa membantu mengukur tingkat keberhasilan kerja pemerintah, perusahaan dan sebagainya.

Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dengan Kesejahteraan Masyarakat adalah apabila pertumbuhan ekonomi baik maka tingkat pendapatan masyarakat juga akan meningkat, selain itu dari peningkatan pendapatan yang terjadi masyarakat akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya lebih baik hal ini menunjukan bahwa kesejahteraan dalam bentuk pendapatan masyarakat mulai meningkat, apabila pendapatan masyarakat meningkat dan pengangguran berkurang otomatis tindak kriminal akan berkurang dan semakin membaik, aksi deminstrasi akiibat ke tidak puasan akan kebijakan yang ada pun akan menurun apabila mereka menikmati hasil yang mereka kerjakan bisa sebanding dengan penghasilan yang mereka terima.

Kesejahteraan di Indonesia memang belum sepenuhnya terwujud. Perlu adanya perbaikan dalam sistem hukum di Indonesia. Begitu pula dengan perekonomian yang harusnya sudah merata hingga di daerah terpencil. Kedua sistem tersebut dapat meningkatkan pembangunan di Indonesia hingga daerah terpencil. Selain itu kesejahteraan masyarakat juga dapat di tingkatkan dengan mengadakan training-training di balai latihan kerja untuk menambah jumlah pekerja tenaga ahli agar perkembangan teknologi serta pemasukan negara bisa terus tumbuh berkembang. Cara tersebut harus diterapkan ke seluruh wilayah di Indonesia agar terjadi pemerataan. Dengan adanya pemerataan tersebut, kesejahteraan untuk rakyat Indonesia akan terwujud.

Sumber:
Semua sumber diakses tanggal 10 Mei 2013 pukul 21.45



Pengaruh Globalisasi Terhadap Perekonomian di Indonesia

6:47 PM Posted by Agus Hadi Muhidin , No comments
Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Globalisasi juga berarti suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara. Pada umumnya globalisasi merupakan cara antar bangsa dalam menjalin hubungan untuk segala bidang. Negara melakukan globalisasi untuk mengembangkan negaranya.

Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa. Dengan adanya globalisasi, setiap negara dapat menjual atau membeli barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Oleh karena itu globalisasi sangat penting bagi suatu negara.

Globalisasi memiliki banyak manfaat untuk suatu negara antara lain:

1.      Semakin terbukanya pasar untuk produk-produk ekspor, dengan catatan produk ekspor Indonesia mampu bersaing di pasar internasional. Hal ini membuka kesempatan bagi pengusaha di Indonesia untuk melahirkan produk-produk berkualitas, kreatif, dan dibutuhkan oleh pasar dunia.

2.      Semakin mudah mengakses modal investasi dari luar negeri. Apabila investasinya bersifat langsung, misalnya dengan pendirian pabrik di Indonesia maka akan membuka lapangan kerja. Hal ini bisa mengatasi kelangkaan modal di Indonesia.

3.      Semakin mudah memperoleh barang-barang yang dibutuhkan masyarakat dan belum bisa diproduksi di Indonesia.

4.      Semakin meningkatnya kegiatan pariwisata, sehingga membuka lapangan kerja di bidang pariwisata sekaligus menjadi ajang promosi produk Indonesia.

Telah kita ketahui bahwa globalisasi membantu pengusaha dalam negeri dalam mengembangkan atau memasarkan barangnya keluar negeri. Disamping itu, negara juga mendapat devisa dari hasil penjualan tersebut. Selain itu, kita juga dapat mencontoh teknologi dari luar negeri yang dapat membantu kegiatan kita.

Globalisasi juga membantu mengurangi pengangguran karena bertambahnya kesempatan kerja. Hal ini memicu meningkatnya kesejahteraan rakyat Indonesia.

Globalisasi dan liberalisme pasar telah menawarkan alternatif bagi pencapaian standar hidup yang lebih tinggi. Semakin melebarnya ketimpangan distribusi pendapatan antar negara-negara kaya dengan negara-negara miskin. Munculnya perusahaan-perusahaan multinasional dan transnasional. Membuka peluang terjadinya penumpukan kekayaan dan monopoli usaha dan kekuasaan politik pada segelintir orang. Munculnya lembaga-lembaga ekonomi dunia seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, WTO.

Namun tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini. Globalisasi juga membawa pengaruh buruk bagi Indonesia. Tak dapat dipungkiri bahwa kita sudah lupa dengan barang buatan asli Indonesia. Sadar tak sadar kita sering mencemooh barang dalam negeri. Kita cenderung memilih barang-barang dari luar negeri. Beberapa orang di Indonesia lebih senang membeli produk atau merk luar negeri ketimbang dalam negeri.

Siapa yang tidak kenal Channel, Zara, Topshop, dan merk lainnya. Lalu apakah kita mengenal sepatu-sepatu dari Cibaduyut? Mungkin sebagian orang mengenalnya tetapi apakah sering membelinya? Orang-orang di Indonesia lebih memilih merk luar negeri daripada dalam negeri dengan alasan kualitas. Kita berpikir bahwa kualitas merk luar negeri lebih tahan lama daripada dalam negeri. Tentu saja anggapan itu salah.

Pasar bebas merupakan salah satu bentuk nyata dari globalisasi ekonomi. Pengaruh dari globalisasi pada perkembangan ekonomi Indonesia diantaranya adalah tumbuhnya kreativitas para pelaku ekonomi Indonesia serta semakin mendunia produk - produk buatan Indonesia. Dengan adanya globalisasi, para pelaku ekonomi, memang dituntut untuk semakin kreatif menciptakan produk - produk yang tidak hanya mampu bersaing dengan sesama produk buatan dalam negeri, namun juga harus mampu bersaing dengan produk - produk dari negara lain. Tanpa adanya pengembangan produk, sudah pasti produk mereka tidak akan bisa laku di pasaran. Terlebih sejak CAFTA (China Asia Free Trade Assosiation) diberlakukan, barang - barang dari China mulai membanjiri pasar Indonesia. Tidak hanya bentuk serta tampilan produk yang menarik, namun juga harga yang ditawarkan sangat murah bila dibandingkan dengan produk - produk buatan Indonesia.

Masuknya produk luar negeri menjadi ancaman tersendiri untuk Indonesia. Harga murah dan pengetahuan masyarakat yang sedikit membuat produk dalam negeri kalah saing dengan produk luar negeri. Hal ini harus segera diatasi. Salah satunya pembatasan impor barang.

Sebuah artikel di merdeka.com mengatakan bahwa Ketua Kompartemen Hipmi Romi Lesmana menjelaskan, serbuan barang impor ke Indonesia tidak lepas dari perdagangan bebas seperti ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA). Dengan perjanjian ini, barang impor China lebih mudah masuk ke Indonesia. Sedangkan pengusaha dalam negeri sulit melakukan ekspor lantaran terkendala dengan birokrasi berbelit.

Inilah kendala untuk Indonesia. Arus globalisasi dan Agreement yang telah disetujui justru merugikan Indonesia. Untuk itu pemerintah harus lebih mengawasi kegiatan impor ini. Selain itu pemerintah juga harus mencari cara untuk lebih memproteksi barang dalam negeri. Namun tak hanya pemerintah, masyarakat juga harus turut berpartisipasi. Hilangkanlah rasa gengsi hanya dengan membeli barang luar negeri. Buka mata kita, kenyataannya banyak produk dalam negeri yang tak kalah dengan produk luar negeri.

Meningkatnya fashion blogger di Indonesia menjadi salah satu jalan keluar. Contohnya saja iwearbanana.com milik Bena Kribo dan Up shoes milik Diana Rikasari. Keduanya menawarkan sepatu buatan asli Indonesia dengan berbagai variasi bentuk dan warna. Penampilan dari barang yang mereka tawarkan tidak kalah dengan sepatu dari luar negeri. Lalu untuk apa lagi kita selalu membeli barang luar negeri, padahal di dalam pun banyak yang menarik dan berkualitas. Jadi, tidak ada salahnya kita berpikir global namun tetap cinta dengan negeri sendiri.

Sumber:
Semua sumber diakses pada tanggal 10 Mei 2013 pukul 19.52
http://kymuradewy.blogspot.com/
http://blogger-indonessia.blogspot.com/2012/03/pengaruh-globalisasi-terhadap-indonesia.html
http://carapedia.com/pengaruh_globalisasi_pada_perkembangan_ekonomi_indonesia_info2530.html
http://ilhamali94.blogspot.com/2012/01/dampak-globalisasi-dalam-bidang-ekonomi.html
http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2012/11/01/globalisasi-ekonomi-dan-dampaknya-bagi-indonesia-499927.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
http://www.merdeka.com/uang/hipmi-indonesia-terus-diserbu-barang-impor.html
http://netpreneur.co.id/up-shoes-bisnis-online-pakai-hati/#.UY0H6qJgeSo
http://www.voirmagazine.com/upcoming.php